Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Salju Turun Saat Summer di Jerman, Dampak Pemanasan Global?

8 September 2023   07:28 Diperbarui: 8 September 2023   07:32 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga di negara belahan bumi bagian utara saat ini masih menikmati akhir musim panas. Awal musim gugur, berdasarkan penanggalan resmi* dimulai pada 22 atau 23 September.

Di Jerman, cuaca sering berubah-ubah. Pada tiga bulan masa musim panas, biasanya temperatur berkisar 20 hingga 30 derajat Celcius. Namun, pernah juga mencapai 40 derajat Celsius, walaupun jarang terjadi.

Temperatur udara ini bisa berubah dari hari satu ke hari berikutnya. Sesekali bisa saja suhu udara drop hingga berkisar 13 derajat Celsius. Oleh sebab itu penting untuk melihat ramalan cuaca sebelum beraktivitas di luar rumah. Jangan sampai salah kostum!

Meskipun temperatur udara turun pada musim panas, agak tidak mungkin berubah pada kisaran angka di bawah nol sehingga air hujan membeku dan menjadi salju. Akan tetapi, hal yang tidak mungkin bisa saja terjadi.

"Kita tidak dapat memerintah alam kecuali dengan mematuhinya." - Francis Bacon

Alam memiliki aturannya sendiri. Pada awal Agustus yang lalu, di mana semestinya puncak musim panas berlangsung, fenomena alam yang luar biasa terjadi di Jerman. 

Di Reutlingen, kota yang berada di negara bagian Baden-Württemberg dalam sekejap diselimuti butiran batu es dan salju setinggi sekitar 30 centimeter. Hanya terjadi di kota ini, sementara di tempat kami yang jaraknya sekitar 20 kilometer tidak ada hal yang luar biasa. 

Winterdienst atau petugas layanan musim dingin harus mengoperasikan truk dan bajak salju pada musim panas. Tumpukan salju yang tidak terduga turunnya ini harus dibersihkan dari jalanan agar tidak mengganggu kegiatan masyarakat.  

Hujan es dan salju

Sebetulnya tidak aneh jika pada musim panas turun hujan es, yang tidak biasa itu turun salju. Hujan es merupakan fenomena alam yang terjadi setiap tahun. 

Butiran es yang jatuh terkadang berukuran relatif kecil, tetapi pernah juga hampir sebesar bola golf. Hal ini pernah terjadi beberapa tahun lalu di area rumah kami yang menyebabkan beberapa mobil tetangga yang terparkir di ruang terbuka mengalami kerusakan. 

Hujan es atau Hagel (bahasa Jerman) bisa terjadi ketika suhu dan kelembapan udara tinggi. Udara panas yang naik, kemudian mendingin. Saat udara menjadi dingin, tetesan kecil terbentuk dari uap air di udara. Tetesan-tetesan yang letaknya berdekatan ini akan bergabung dan membeku. Butiran yang terbentuk ini menjadi berat dan akan jatuh ke bumi menjadi bola-bola es. 

Hujan air yang umum kita kenal adalah hujan air, salju, dan hujan es. Meskipun wujud ketiga jenis hujan berbeda, tetapi berasal dari sumber yang sama, yaitu dari awan hujan atau Cumulonimbus. Hujan yang jatuh ke bumi tergantung pada suhu di awan. 

Bagaimana dengan hujan salju?

Ketika suhu udara cukup dingin, butiran salju akan terbentuk di awan. Kristal es ini dapat terbentuk saat suhu di awan berada di antara minus 4 dan minus 20 derajat Celsius. Agar kristal es ini turun hingga ke permukaan bumi menjadi hujan salju, temperatur udara dan tanah harus dingin dan beku. 

Bola-bola hujan es | foto: Pixabay/ Tobias Haemmer 
Bola-bola hujan es | foto: Pixabay/ Tobias Haemmer 

Dampak pemanasan global?

Beberapa hari belakangan ini diberitakan sebagian wilayah Eropa mengalami cuaca ekstrem dan menyebabkan banjir, seperti yang terjadi di Yunani, Bulgaria, dan Turki. Cuaca ekstrem juga merupakan salah satu dampak dari pemanasan global.

Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata di bumi dalam jangka waktu yang lebih lama. Global dalam hal ini tidak berarti merata di seluruh wilayah bumi. Sebagian wilayah lebih panas, sementara di beberapa bagian lainnya berlangsung lebih lambat. 

Suhu di bumi meningkat dari tahun ke tahun. Agaknya memang begitu yang terjadi. Jika melihat pada musim dingin terakhir, beberapa area ski di Eropa kekurangan salju karena suhu udara yang meningkat. Jika hal ini terjadi terus menerus, kemungkinan akan mengancam pariwisata ski di Eropa. 

Pembuatan salju buatan hanya dapat dilakukan pada suhu udara yang cukup rendah. Di samping itu proses pembuatan salju imitasi ini akan meningkatkan permintaan air dan energi. Lagi-lagi dampaknya berkaitan erat dengan lingkungan.

Tercatat sejak tahun 1830, bumi menjadi lebih hangat 1 derajat Celsius. Pemanasan global berkaitan erat dengan aktivitas manusia, pada saat industrialisasi dimulai. 

Akhir kata

Kita, sebagai manusia adalah pelaku utama penyebab perubahan iklim sebagai salah satu dampak pemanasan global. Oleh sebab itu, merupakan tugas kita bersama untuk melindungi lingkungan agar tidak memburuk. 

Catatan

(*) Secara meteorologis, awal musim gugur jatuh pada 1 September. Dalam setahun terdapat 4 musim dan  masing-masing musim terdiri dari 3 bulan;
Maret - Mei: musim semi
Juni - Agustus: musim panas
September - November: musim gugur
Desember - Februari: musim dingin

 

Secara astronomis atau kalender, musim gugur dimulai tanggal 22 atau 23 September. Pada waktu ini, siang dan malam memiliki panjang yang sama, dan matahari tegak lurus di atas garis khatulistiwa pada siang hari.
Tahun ini Autumn (musim gugur) dimulai pada tanggal 23 September pukul 08.49 CEST (Central European Summer Time).

Hennie Triana Oberst
Germany, 07.09.2023
Rujukan: Planet Wissen, t-online, Zeit.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun