Silaturahmi dan mencicipi cita rasa Nusantara
Ini adalah kunjungan balasan. Sewaktu  Kompasianer Theresia Iin Assenheimer berkunjung ke rumah saya pada musim semi yang lalu, saya katakan akan ke Frankfurt 14 Juli  untuk mengantar anak menonton konser.Â
Iin mengundang untuk mampir dan makan malam di rumahnya. "Bikin sate," begitu katanya. Di tengah suhu yang super panas seperti ini memang paling cocok nge-grill.
Â
"Mulai pukul 18. Pokoknya kalau sudah bebas (setelah anak-anak berangkat ke konser)."Â
Iin menjawab lewat aplikasi perpesanan, saat saya tanya jam berapa kami harus datang.
Pas dengan perkiraan GPS, sekitar pukul 18.30 kami berdua tiba di rumah Iin. Saat memasuki ruang tamu, terlihat Kompasianer Inosensius I. Sigaze sudah hadir dan menyambut kami. Senang sekali beliau bisa mengambil waktu di tengah aktivitasnya yang super padat.
Hari ini saya juga mengenal suami, ibunda, dan putra bungsu dari Iin. Keluarga yang ramah dan menyenangkan. Oh iya, satu lagi tamu yang hadir, seorang kolega dari Bung Ino yang juga berasal dari Indonesia.Â
Iin telah menyiapkan sate yang jumlahnya cukup banyak. Bung Ino sibuk memanggangnya. Aroma sate sungguh menggugah selera. Sengaja saya tidak makan sejak siang tadi, demi menikmati sate di rumah Iin.
Sudah cukup lama saya tidak bertandang ke rumah seseorang dan dihidangkan sate khas Indonesia seperti ini. Sambal kecap dan bumbu kacang tidak ketinggalan melengkapi sajian.Â