Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vaksinasi Rabies Menjelang Liburan ke Indonesia

1 Juli 2023   04:21 Diperbarui: 2 Juli 2023   08:34 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi Rabies menjelang liburan ke Indonesia | Foto: Pexels/ GustavoFring—

"Saya sarankan agar mendapat vaksin rabies sebelum ke Indonesia."

Kinder- und Jugendarzt (dokter anak dan remaja) berujar. Saat saya mengantar anak pada pemeriksaan kesehatan rutin dan vaksinasi flu menjelang keberangkatannya mengikuti pertukaran pelajar musim dingin yang lalu.

Seperti biasa, dokter akan memeriksa buku vaksin, melihat jenis vaksin mana yang harus dilakukan pembaharuan. Masalah kesehatan, kegiatan sekolah, dan rencana perjalanan kami juga menjadi topik pembicaraan.

Bu dokter ini juga bertanya apa ada rencana kami untuk terbang ke negara tropis. Saya sampaikan rencana liburan musim panas nanti.

Entah mengapa kali ini, dokter menyarankan vaksinasi rabies. Vaksinasi dapat kami dilakukan menjelang awal musim panas, begitu menurut dokter yang sangat ramah ini.

Pesan dokter anak dan remaja ini saya sampaikan dan diskusikan dengan suami pada malam harinya. Keputusan bisa kami lakukan beberapa bulan kemudian.

Rabies

Rabies atau Tollwut (dalam bahasa Jerman) adalah infeksi virus yang bersifat zoonosis, penyakit pada hewan yang dapat ditularkan kepada manusia. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui melalui cakaran, gigitan, dan kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi.

Rabies menyerang sistem saraf mamalia dan juga manusia, yang dapat menyebabkan kematian. Jika tertular penyakit ini ditandai dengan perubahan perilaku, kejang otot, dan kelumpuhan. 

Masa inkubasi penyakit ini pada manusia sangat bervariasi, mulai 5 hari hingga beberapa tahun. Gigitan yang dekat dengan sistem saraf pusat atau bagian yang memiliki persarafan yang kuat memiliki masa inkubasi yang lebih pendek.

Timbulnya gejala klinis sangat tergantung pada lokasi gigitan, spesies virus, dan imunitas tubuh orang yang terkena.

Vaksinasi

Rabies merupakan penyakit yang sangat serius. Tanpa vaksinasi atau tindakan yang tepat setelah terinfeksi, dalam waktu 15 hingga lebih hari 90 hari hampir selalu berakibat fatal.

Komite Tetap Vaksinasi Jerman (STIKO) merekomendasikan vaksinasi rabies dianjurkan untuk orang-orang dengan profesi tertentu dan orang yang bepergian ke wilayah dengan risiko yang rabies yang tinggi.

Menurut Tropen Institut, negara dengan kasus rabies yang tinggi misalnya, Thailand, India, Vietnam, Sri Lanka, Nepal, Bangladesh, dan negara-negara di Afrika dengan iklim tropis, serta Bali (bukan Indonesia).

Bali memang menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi pelancong mancanegara. Beberapa media merekomendasikan agar para wisatawan melakukan vaksinasi rabies sebelum pergi liburan ke Bali. 

Agaknya dokter anak saya juga sudah mendengar atau membaca berita yang terjadi di tanah air. Sebagian besar anak-anak suka dan menyayangi hewan. Mereka tidak segan mendekati dan membelai hewan. 

Ilustrasi buku vaksin dan vaksinasi rabies | Foto: netdoctor.de/VRD-Fotolia
Ilustrasi buku vaksin dan vaksinasi rabies | Foto: netdoctor.de/VRD-Fotolia

Pengalaman divaksin rabies

Sedikit was-was juga membaca berita yang beredar di media, termasuk kasus rabies yang awalnya banyak ditulis terjadi di NTT. 

"Sedia payung sebelum hujan"

Kami sekeluarga akhirnya memutuskan untuk melakukan vaksinasi rabies. Agar serentak dan gampang mengatur jadwal, suami, anak, dan saya memutuskan untuk mendapat vaksin terhadap rabies ini di Hausarzt atau dokter umum keluarga.

Anak saya bisa melakukan vaksinasi di dokter anak, tetapi saya dan suami tidak bisa ke dokter anak. Sedangkan Hausarzt dapat melakukan hal itu untuk kami bertiga. 

Seperti yang dikatakan dokter, kami harus memberitahu terlebih dahulu kapan pelaksanaan vaksinasi ini. Di tempat praktik dokter tidak tersedia vaksin rabies. Oleh sebab itu harus dipesan terlebih dahulu melalui apotek yang berada di satu gedung praktik dokter.

Proses pemesanan tidak menunggu waktu yang lama. Pada hari yang sama vaksin yang dipesan telah dikirim dan kami bisa mendapat vaksin pertama. Dosis selanjutnya sesuai pedoman yang berlaku.

Vaksinasi dasar pencegahan rabies diberikan sebanyak 3 kali, dengan suntikan pada otot lengan atas. Setelah pemberian 3 dosis sebagai imunisasi dasar, biasanya terbentuk antibodi yang cukup untuk melawan rabies.

Menurut pedoman resmi, vaksinasi dilakukan pada hari ke-0, 7, dan 21 (atau 28). Jadi, dosis kedua disuntikkan seminggu setelah dosis pertama; dosis ketiga diberikan 2-3 minggu setelah dosis kedua.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada April 2018 mengeluarkan rekomendasi baru tentang vaksinasi rabies. Menurut WHO vaksinasi hanya perlu dilakukan dengan dua dosis (hari ke-0 dan 7). Aturan pemberian vaksin sama, hanya tidak ada dosis ketiga.

Rekomendasi dari WHO disarankan untuk orang yang memiliki kekebalan tubuh yang baik. 

Di Jerman, rekomendasi vaksinasi yang berlaku secara resmi mengacu pedoman resmi petunjuk pemberian vaksin. 

Namun begitu, setiap orang dapat memilih untuk mendapat vaksin dasar rabies sesuai rekomendasi WHO (2 dosis), atau sesuai panduan resmi vaksinasi yang berlaku. 

Vaksinasi rabies dapat diperbarui setiap 2 hingga 5 tahun, terutama bagi orang yang berada atau sering mengunjungi wilayah berisiko.

Efek samping vaksin

Vaksin rabies modern dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh, berbeda dengan vaksin lama yang tidak lagi direkomendasikan oleh WHO sejak 1984, walaupun masih digunakan di beberapa negara berkembang.

Efek samping yang umum dirasakan oleh orang divaksin misalnya, kemerahan dan kemungkinan bengkak di bagian bekas suntikan. Meskipun jarang terjadi, ada juga yang mengalami gejala seperti flu, atau keluhan pencernaan.

Saya dan keluarga hanya mengalami efek yang biasa setelah divaksin. Sedikit terasa setelah vaksin disuntikkan ke dalam tubuh, tetapi tidak berlangsung lama, sangat berbeda ketika mendapatkan vaksin covid19 yang lalu.

Semoga kasus rabies di tanah air, khususnya Bali dan NTT dapat ditangani dengan baik.

Salam hangat dan sehat selalu 

Hennie Triana Oberst
Germany, 01.07.2023
"Kasus Rabies"
Rujukan: Tollwut/ tropeninstitut.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun