Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Di Jerman, Membakar Sampah Mendapat Denda Besar

28 Juni 2023   04:24 Diperbarui: 28 Juni 2023   17:53 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Jerman, membakar sampah mendapat denda besar | foto: Mein-schoener-garten.de/ FloraPress/ Biosphoto—

Keluarga yang memiliki tanaman dan pepohonan biasanya memiliki urusan dengan sampah daun-daun kering yang berjatuhan dan mengotori pelataran. Saya ingat bagaimana dulu di rumah orang tua, setiap pagi dan sore hari halaman rumah harus disapu dari daun kering yang berserakan.

Di Jerman, daun-daun kering yang berserakan di halaman rumah tidak saya temukan sepanjang tahun. Pada musim panas, sesekali daun-daun kuning dan kering jatuh ke tanah, atau saat terjadi angin kencang ranting patah dan daun rontok mengotori pelataran. Namun begitu, hal ini tidak terjadi setiap hari, sehingga tidak terlalu merepotkan untuk membersihkannya.

Sangat berbeda pada musim gugur. Musim ini adalah waktunya hampir semua pepohonan meluruhkan dedaunan. Meskipun hamparan daun rontok di atas tanah ini memiliki keindahan tersendiri, tetapi satu waktu harus disapu dan dikumpulkan. 

Ke mana harus dibuang sampah tanaman dari halaman rumah?

Diolah menjadi kompos
Jerman merupakan salah satu negara yang memilah sampah dengan sangat rinci. Warga tidak bisa membuang sampah sembarangan tanpa memisahkan jenisnya. Bagi yang kedapatan melanggar akan dikenakan denda tinggi. 

Di Jerman, membakar sampah mendapat denda besar | foto: Mein-schoener-garten.de/ FloraPress/ Biosphoto—
Di Jerman, membakar sampah mendapat denda besar | foto: Mein-schoener-garten.de/ FloraPress/ Biosphoto—

Banyak warga Jerman yang suka berkebun di rumahnya. Sebagian dari mereka mengumpulkan sampah organik dan mengolahnya menjadi kompos. 

Kami juga melakukan hal ini di rumah. Setahun sekali, tanah yang telah jadi dari kotak kompos ini dapat menjadi media tanam untuk tanaman musiman seperti salad dan sayuran lain, serta beragam tumbuhan kebutuhan dapur. 

Dibuang ke tong sampah organik
Mengumpulkan sampah organik dan mengolah sendiri menjadi kompos agak merepotkan dan tidak selalu disukai banyak orang. Alternatifnya, sampah kebun dapat dibuang ke dalam tong sampah organik berwarna hijau (Bioabfall). Tong sampah hijau akan diangkut secara teratur setiap dua minggu sekali. 

Daun-daun kering di musim gugur | foto: HennieOberst 
Daun-daun kering di musim gugur | foto: HennieOberst 

Letakkan di bawah pohon
Seorang teman pernah memberi tips bagaimana dia merawat tanaman pisang menghadapi musim dingin. Jenis pohon pisang ada yang tahan winter, tetapi ada yang tidak. Kebetulan teman saya memiliki beberapa pohon pisang tahan winter di halaman rumahnya.

Memasuki musim dingin, batang pohon pisang dipotong hingga pendek. Di sekitar batang pisang diberi semacam pagar, lalu dia letakkan tumpukan daun-daun kering yang cukup banyak hingga batang pisang tertutup. Saat musim semi, pelindung ini dibuka kembali dan pohon pisang akan tumbuh dengan cepat dan kembali subur.

Daun-daun kering dapat juga diletakkan di sekitar akar pepohonan lainnya. Tumpukan daun ini bukan saja baik untuk pohon, tetapi juga menjadi tempat hangat untuk berlindung bagi hewan kecil seperti cacing tanah, kumbang, kadal, ngengat, Igel (landak mini), dan hewan kecil lainnya, terutama pada musim dingin.

Jangan pernah mencoba membuang sampah ke tempat yang bukan semestinya, misalnya ke taman kota atau hutan. Ini adalah pelanggaran yang cukup serius. Untuk jumlah seember sampah yang dibuang sembarangan, jumlah denda bisa mencapai 200 euro. Setiap negara bagian menerapkan aturan jumlah denda yang berbeda. 

Apa denda membakar sampah?

Pemilahan sampah yang begitu ketat dan rinci di Jerman dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak sampah berkualitas. Limbah ini kemudian dapat didaur ulang dengan baik, dan jumlah sisa sampah akhir dapat diminimalisasi.

Warga dapat menangani sendiri limbah dari halaman rumahnya dengan mengolahnya menjadi kompos. Akan tetapi, membakar sampah tidak dibenarkan, meskipun dilakukan di tanah milik pribadi. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran hukum. 

Seperti yang kita semua ketahui, membakar sampah dapat menimbulkan dampak yang buruk pada lingkungan dan makhluk hidup. Zat-zat beracun yang dilepaskan saat sampah dibakar tidak hanya mengotori udara dan mengganggu kesehatan. Partikel kecil ini akan jatuh dan mengendap di dalam tanah, kemudian diserap tubuh melalui makanan.

Pembakaran sampah juga  dapat memicu terjadinya kebakaran besar yang menimbulkan dampak yang jauh lebih serius.

Siapa saja warga yang membakar sampah berarti harus siap menghadapi konsekuensinya. Sesuai aturan yang berlaku, denda tinggi akan dijatuhkan oleh pemerintah daerah setempat.

Menurut Undang-Undang Perlindungan Emisi Federal, pelaku pembakaran sampah dapat dikenakan denda sebesar 50.000 sampai 100.000 euro. Besarnya denda tergantung seberapa parah tingkat pelanggarannya. 

Sayang sekali membuang uang dengan jumlah yang relatif tinggi hanya untuk membayar denda membakar sampah. Lebih baik bersama menangani sampah dengan baik demi melindungi lingkungan hidup kita.

Hennie Triana Oberst
Germany, 27.06.2023
"Membakar Sampah"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun