Akhir minggu kemarin saya merapikan tanaman lavender di pinggir halaman rumah. Setengah rimbunnya saya potong karena jatuh ke arah jalan.Â
Saya mendapati beberapa siput menempel pada batang-batang lavender. Ada beberapa jenis siput yang bergantungan, dengan ukuran dan warna cangkang yang berbeda.Â
**Saya menggunakan sebutan "siput" saja dalam artikel ini untuk siput dan bekicot, dua jenis moluska yang berbeda.
Menurut Bobo.grid.id; siput tidak memiliki cangkang, sedangkan bekicot memiliki cangkang di punggungnya sebagai pelindung diri.Â
Musim semi dan siputÂ
Awal musim semi digunakan warga untuk kembali merapikan tanaman dan berkebun di halaman rumah. Kehidupan di taman, kebun, ladang, dan pelataran rumah terlihat kembali menggeliat.Â
Saat musim semi tiba, matahari terbit lebih tinggi dan hari menjadi lebih panjang. Suhu udara menghangat, seperti halnya juga suhu di dalam tanah. Hewan-hewan yang berhibernasi seperti siput kembali bangun. Begitu juga dengan telur-telur siput di dalam tanah yang siap untuk menetas.
Pada musim semi, hujan turun cukup banyak. Cuaca hangat dan lembab merupakan lingkungan yang tepat bagi siput berkembang biak. Telur-telur siput akan menetas dan memulai kehidupan baru. Pertumbuhan siput relatif sangat cepat. Dalam waktu singkat ratusan siput muda akan berseliweran di halaman dan kebun belakang rumah.
Siput menyukai hampir semua sayuran terutama yang berdaun hijau dan berbagai jenis tanaman hias. Biasanya, siput agak pilih-pilih sebelum menyantap daun-daunan. Namun begitu, hal ini tidak berlaku jika jumlah siput cukup banyak.Â
Semakin banyak siput, semakin tidak pemilih hewan ini, khususnya siput muda yang memerlukan makanan bagi pertumbuhannya.Â
Siput tidak hanya menyukai sayuran, beragam bunga juga merupakan makanan yang enak bagi hewan kecil ini. Jika tidak diatasi segera, tanaman yang ada di halaman rumah bisa habis disantap oleh siput yang berkembang biak di halaman rumah.Â
3 Cara memerangi siputÂ
Siput meskipun bertubuh kecil, tetapi memiliki nafsu makan yang besar. Seekor siput yang rakus dapat memakan hingga 200 cm persegi daun dalam semalam. Keesokan harinya, kita bisa melihat jejaknya berupa lendir yang mengilap dan daun-daun yang berlubang pada keesokan harinya.
Namun begitu, tidak semua siput membahayakan tanaman. Ada siput yang suka memakan tanaman yang mati, atau jenis yang justru menjadi pengusir spesies lain.Â
Selain alasan itu, di Jerman ada beberapa jenis siput yang merupakan hewan yang dilindungi. Tindakan terbaik adalah mengusir siput agar menjauhi tanaman tanpa perlu membunuh mereka.
Ada 3 cara sederhana untuk menjauhkan siput dari tanaman di halaman rumah, seperti contoh berikut ini.
1. Ampas kopi
Bagi penikmat kopi dapat memanfaatkan ampas dari seduhan minuman yang mengandung kafein ini. Kopi yang dimaksud tentu bukan kopi instan kemasan yang akan larut begitu kopi diseduh.
Menurut Serikat Konservasi Alam dan Keanekaragaman Hayati Jerman (NABU; Naturschutzbund Deutschland e.V.), secara ilmiah kopi dapat membantu mengusir siput.
"Konsentrasi kecil dapat mengusir siput, tetapi konsentrasi yang lebih besar dapat mematikan. Hal ini disebabkan oleh kafein, yang mungkin menjadi racun bagi saraf."
Keringkan terlebih dahulu ampas kopi sebelum digunakan. Karena dalam keadaan lembab, atau masih hangat, jamur akan cepat terbentuk.
Campurkan ampas kopi kering dengan tanah, lalu taburkan di sekitar tanaman. Bisa juga menggunakan ampas kopi kering dan langsung ditaburkan.
Ampas kopi merupakan limbah dapur organik yang dapat bermanfaat bagi tanaman. Selain mengusir siput, ampas kopi juga berfungsi sebagai pupuk alami.Â
Gunakan secukupnya ampas kopi. Terlalu banyak kopi yang digunakan dapat mengubah pH tanah dan akan mengganggu beberapa jenis tanaman.Â
2. Mengumpulkan siput secara berkala
Mengusir siput dengan mengumpulkannya memang bukan pilihan bagi semua orang. Akan tetapi, ini salah satu cara membasmi siput yang ramah lingkungan.
Tempatkan kayu lapuk di tempat terbuka sekitar pojok dekat area tanaman. Siput suka berkumpul di tempat seperti ini sebagai tempat terlindung dari matahari untuk beristirahat.
Kumpulkan siput keesokan harinya. Periksa juga di bawah tumpukan daun, di mana siput biasanya bersembunyi. Letakkan siput di dalam satu wadah, lalu buang di lahan kosong. (Ada baiknya untuk mengenakan sarung tangan sebagai pelindung diri.)
Trik ini selalu dilakukan tetangga kami. Georg (nama samaran), secara berkala mengumpulkan siput di kebun belakang rumahnya. Akhir minggu lalu saya melihat dia membawa wadah kosong, setelah memindahkan siput-siput dari kebunnya di ladang rumput yang berbatasan dengan barisan rumah rumah kami.
3. Pagar pelindungÂ
Setiap awal musim semi, kami mengisi beberapa Hochbeet (taman bedengan) di halaman rumah.
(Taman bedengan bisa dilihat di Wikipedia)
Di bagian atas kami pasang pagar dari lempengan logam sebagai pelindung dari serangan siput. Pagar ini seperti kerah, berongga dan bersudut. Selain logam, pagar bisa dibuat dari bahan plastik. Pagar pelindung berbentuk seperti ini akan sulit dilalui siput.
Sejak memasang pagar logam pelindung, salad dan tanaman kebutuhan dapur di halaman belakang rumah kami bebas dari serangan siput.
Selamat berkebun dan bebas dari gangguan siput.
Hennie Triana Oberst
Germany, 24.05.2023
Rujukan: NABU, Stern.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H