Suatu kali, saat jam pelajaran beliau, ada yang menggunakan minyak kayu putih di kelas. Pak Horas mencium aroma ini dan bertanya siapa yang pakai? Ternyata, Pak Horas tidak menyukai aroma minyak kayu putih.Â
Lain hari, saya tidak belajar. Tiba-tiba sadar kalau ada jam pelajaran Biologi. Daripada saya diomeli dan dicubit, saya minta minyak kayu putih pada seorang teman yang memang suka membawa di tasnya.Â
Minyak kayu putih saya oleskan di sekitar hidung. Sahabat sebangku ikut-ikutan. Sama, dia juga tidak belajar. Â Dua teman di baris depan pun tidak mau ketinggalan, termasuk yang punya minyak kayu putih.
Benar saja, saat ditanya, saya tidak bisa menjawab.
"Nggak belajar, kau ya?" Pak Horas mengomel dan tidak bisa menuju lorong di samping meja kami.
Di lorong kami tercium aroma minyak kayu putih yang cukup kuat.
"Triana, kau yang pake minyak kayu putih?" Tanya beliau penasaran.
Kami tertawa.
Percuma saja, memarahi siswa SMA.
"Mulai sekarang, jangan ada yang pakai minyak kayu putih saat jam pelajaran saya ya." Pak Horas berkata sambil melihat ke arah saya sembari tersenyum menang.
Wah, Pak Horas ngancam nih.
Manjur juga ultimatum dari Pak Horas. Sejak itu tidak ada seorang pun yang berani menggunakan minyak kayu putih saat ada mata pelajaran Biologi. Yahhh, guru juga yang menang.
Hennie Triana Oberst
Germany, 11.05.2023
[Untuk Pak SM, guru Biologi terbaik di SMA]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H