Dari jalan raya, terlihat menara dan kubah Masjid Merah yang menghiasi satu sisi tanam istana. Dua minggu lalu masih terlihat bunga-bunga sakura berwarna merah jambu memenuhi pepohonan yang ada di halaman masjid.
Setiap tahun banyak warga yang datang mengunjungi Kastel Schwetzingen untuk melihat dan mengabadikan keindahan bunga sakura Jepang. Sekitar pertengahan Maret sampai pertengahan April adalah waktu yang paling tepat melihat cantiknya bunga Sakura yang bermekaran di halaman Masjid Merah.
Kebun Dapur menjadi Kebun Sakura
Istana Schwetzingen berarsitektur Barok ini digunakan oleh Raja Elektor Carl Theodor sebagai rumah peristirahatan musim panas.
Satu sisi taman Masjid Merah dijadikan sebagai kebun dapur Raja. Beragam jenis buah, sayuran, dan rempah ditanam untuk memenuhi kebutuhan dapur istana.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, taman di sekitar Masjid Merah ini rusak. Sekitar tahun 1960-an muncul ide untuk menanam pohon ceri hias Jepang di taman yang cukup luas ini.
Pohon ceri hias Jepang ini dianggap sangat sesuai ditanam di halaman Masjid Merah. Warna merah jambu bunga Sakura yang mekar terlihat harmonis bersanding dengan warna merah masjid.Â
Paduan warna dan arsitektur masjid dan pohon ceri Jepang juga dianggap sangat sesuai dengan Raja Carl Theodor, seorang penguasa yang menyukai seni, filsafat, dan pertanian, serta dikenal memiliki sikap toleran yang tinggi.
Kebun bunga Sakura ini semakin semarak dengan ditanam kembali barisan pohon-pohon buah yang sudah berusia tua yang juga berbunga indah pada musim semi.
Taman bunga Sakura ini menjadi atraksi menarik setiap musim semi. Tercatat sekitar 15.000 orang setiap tahun datang menyaksikan bunga Sakura di taman ini.