Tanggal 21 April 1879 lahir putri dari seorang Bupati Jepara dengan namaRaden Adjeng Kartini. Kartini adalah satu dari sedikit gadis pribumi yang memiliki hak istimewa untuk bersekolah.
Melalui korespondensi dengan sahabatnya yang berasal dari Belanda, Kartini berkeinginan agar perempuan Indonesia memiliki kesetaraan dengan laki-laki, khususnya dalam pendidikan.
Raden Adjeng Kartini merupakan pelopor pergerakan perempuan Indonesia.
Hari lahirnya kita peringati sebagai "Hari Kartini".Â
Perjuangannya tidak sia-sia. Saat ini perempuan Indonesia bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan dapat berprestasi sejajar dengan pria, di dalam maupun luar negeri.
"Sosok Perempuan Penulis di Kompasiana!"
Begitu judul topik pilihan di Kompasiana dalam rangka memperingati Hari Kartini kali ini.
Ada banyak penulis perempuan di Kompasiana yang mengagumkan dan menginspirasi. Tidak mungkin dituliskan semua, maka saya pilih 8 orang yang aktif menulis dan pernah berinteraksi secara pribadi.
Yuk, kita sapa mereka!
1. Roselina Tjiptadinata
Agaknya tidak ada Kompasianer yang tidak mengenal Bu Roselina. Kompasianer wanita yang bermukim di Australia ini setiap hari tidak pernah lelah berbagi tulisan. Sesekali beliau membawa pembaca berkeliling Nusantara, di waktu lain kita diajak berwisata keliling dunia. Sepertinya semua benua telah beliau jelajahi bersama keluarga tercinta.
Penggemar Drama Korea yang serba bisa ini juga sering berbagi kisah dari pengalaman hidup beraneka warna yang pernah beliau rasakan, tanpa sedikit pun menggurui pembaca. Siapa yang tidak mengenal kerja keras dan buah manis dari usaha yang beliau lakukan bersama suaminya.Â
Artikel tentang hobi tidak ketinggalan beliau bagikan. Beragam hasil kerajinan tangan indah menjadi dorongan bagi pembaca dan mengingatkan agar jangan enggan mengasah kreativitas.
Sebagai seorang istri dan ibu, beliau sangat piawai dalam menyajikan makanan dan minuman sehat serta lezat bagi keluarganya. Lihat saja berbagai resep yang tidak absen tayang selama bulan Ramadan kali ini.Â
Bu Lina, begitu saya menyapa beliau, merupakan sosok wanita yang luar biasa. Beliau merupakan ibu yang penuh kasih bagi para Kompasianer (kecuali bagi Pak Tjiptadinata).
2. Siska Artati
Penulis perempuan dari Samarinda ini cukup dikenal akan keramahannya. Di tengah kesibukan sebagai seorang istri, ibu, pengajar, dan kegiatan keagamaan, Siska tetap rajin berkarya. Dia juga aktif di beberapa komunitas dan aktivitas kepenulisan.Â
Membaca artikel Siska di Kompasiana dari berbagai genre, dapat terbaca rasa persahabatan yang terbalut dalam rangkaian kalimatnya. Karakter seseorang terkadang dapat dibaca dari tulisannya. Â
Kompasianer yang katanya tidak piawai menulis cerpen -- padahal cerpen yang dibuatnya sangat mengesankan dengan ide yang luar biasa  -- tidak pernah sungkan berbagi ilmu dan sangat peduli pada sesama. Beberapa karyanya telah dibukukan.
Sesekali kami berkomunikasi lewat pesan tertulis dan telepon. Keceriaannya bisa dirasakan ketika berbicara. Bahkan acap terdengar celetukan putrinya yang berada di dekatnya. Sama seperti mamanya, ramah dan ceria.
Mbak Siska, seorang Kartini di Kompasiana yang rendah hati dan mampu berbagi ilmu tanpa menasihati.Â
3. Yunita Kristanti NI
Artikel tentang pendidikan paling banyak ditayangkan oleh Kompasianer perempuan yang tinggal di Salatiga ini. Yunita yang berprofesi sebagai seorang pendidik ini sangat peduli akan anak-anak istimewa dengan kebutuhan khusus.Â
Dedikasinya dibuktikan secara total melalui aktivitasnya di Home of PsychE - HOPE. Home of PsychE merupakan satu lembaga independen yang bergerak dalam bidang sosial, psikoedukasi, literasi, bisnis dan pemberdaya.Â
Mbak Nita, peraih "Best in Specific Interest" di Kompasiana Awards 2022 merupakan Kartini di Kompasiana yang mengagumkan dan luar biasa.
4. Theresia Iin Assenheimer
Artikel menarik selalu dikemas Theresia dengan bahasa yang renyah dan tidak rumit. Pembaca bisa mendapatkan gambaran situasi terkini dan keseharian hidup di Jerman, negara tempatnya bermukim bersama keluarga.
Di samping kesibukannya dengan keluarga dan pekerjaan, Theresia tetap bisa meluangkan waktunya untuk hobi sekaligus mengenalkan budaya Indonesia di Jerman.
Pentingnya pendidikan pada anak telah dibuktikan oleh Kompasianer ini. Theresia bersama suaminya telah berhasil mendampingi dan mengantarkan kedua putra mereka meraih pendidikan yang baik dengan prestasi gemilang.
Iin, panggilan saya padanya, adalah Kartini di Kompasiana yang rendah hati dan mengagumkan.
5. Ari Budiyanti
"Srikandi Puisi" begitu salah satu gelar yang diberikan pada Ari Budiyanti. Jika melihat keterangan di profilnya, Ari Budiyanti telah menayangkan 2.500 tulisan dalam berbagai kategori dan didominasi fiksiana.
Ari Budiyanti, seorang pendidik yang memiliki perasaan yang halus. Menurut saya, seseorang yang bisa menulis puisi setiap hari pasti memiliki perasaan yang peka dan empati yang tinggi, serta gampang tersentuh.
Miss Ari, begitu muridnya memanggil, tidak segan berbagi ilmu juga mengajak murid-muridnya  dan siapa saja yang berminat untuk mencintai bacaan dan dunia tulisan. Tidak heran jika dia dicintai murid-muridnya.
Mbak Ari, pencinta dunia kepenulisan yang tinggal di wilayah tetangga Jakarta ini merupakan Kartini di Kompasiana yang menginspirasi dan memotivasi untuk tidak lelah berkarya.
6. Widz Stoops
Beberapa waktu terakhir, Kompasianer yang menetap di Amerika Serikat ini suka menayangkan artikel khas dan pas untuk malam Jumat. Tempat-tempat misteri yang dihadirkan umumnya berada di negeri tempatnya bermukim. Bagi pembaca yang kerap merinding saat membaca kisah misteri, dapat menikmati tulisan Widz pada pagi atau siang hari.Â
Meskipun sibuk dengan urusan keluarga dan karirnya, Widz tidak pernah lupa untuk selalu berbagi pada sesama. Tengok saja di Kompasiana, dari tahun ke tahun dia tidak pernah absen menjadi sponsor event menulis yang diadakan Komunitas Penulis Berbalas (KPB). Selain KPB, di luar sana dia juga mendukung beberapa kegiatan di komunitas lain.
Mbak Widzkuuh, Kartini di Kompasiana dengan kemurahan hati seluas samudera.
7. Sri Rohmatiah Djalil
Saya mulai mengenai Kompasianer dari Madiun ini pada awal masa pandemi. Tulisannya mengenai kehidupan keseharian, pendidikan anak, dan tempat wisata yang dikunjunginya.Â
Artikel mengenai pertanian padi merupakan salah satu yang sangat menarik. "Petani padi sejak 2003 hingga sekarang di Madiun" begitu yang tertulis di profilnya. Sri menuliskan artikel pertanian atas dasar pengalamannya. Mata pembaca juga dimanjakan dengan pemandangan keindahan sawah dari foto-foto yang diunggah oleh Kompasianer yang lemah lembut ini.Â
Di tengah padatnya aktivitas keseharian, Sri bisa melahirkan karya tulis yang telah dibukukan, juga artikel di Kompasiana dan media lainnya. Seorang ibu yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya dan istri dari seorang seniman besar. Sri sangat mendukung karir suaminya dengan selalu aktif mendampingi saat pameran di dalam dan luar negeri.
Mbak Sri, Kartini di Kompasiana yang menginspirasi dan memesona.Â
8. Yana Haudy
Yana selalu menyuguhkan tulisan yang asyik dibaca dan dicerna. Artikel serius dan kritik  sekalipun mampu diracik dengan selipan humor oleh Kompasianer perempuan cantik ini. Banyak tulisan yang disajikannya mengenai pendidikan dan isu hangat yang terjadi di tanah air.Â
Memang tidak diragukan kepiawaian ibu muda dengan dua anak yang tinggal di Muntilan ini. Yana adalah seorang penulis, ghostwriter, jurnalis yang pernah berkarir di dalam dan luar negeri, dan pemenang Best in Opinion di Kompasiana Awards 2022.
Yana, (mantan) anak band dan pencinta olahraga ini merupakan Kartini di Kompasiana yang memukau dan cool.
Akhir kata
Semua Kompasianer wanita adalah sosok Kartini yang menginspirasi. Delapan orang dalam tulisan ini merupakan wakil dari wanita-wanita hebat di sini.
Selamat Hari Kartini untuk Kompasianer wanita dan semua wanita Indonesia di seluruh dunia.
Hennie Triana Oberst
Germany, 21.04.2023
"Kartini di Kompasiana"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H