Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Leluasa Mendapat Pendidikan yang Baik dan Gratis Merupakan Privilese

21 Maret 2023   22:28 Diperbarui: 25 Maret 2023   01:05 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leluasa Mendapat Pendidikan yang Baik dan Gratis Merupakan Privilese | foto: Pixabay/14995841

"Masih ada beberapa anak yang membutuhkan donatur." 

Begitu bunyi pesan yang masuk beserta pranala dari seseorang di satu grup yang saya ikuti.

Seorang teman ini aktif membantu komunitas yang mengurusi anak-anak yang membutuhkan biaya sekolah. Sejak beberapa tahun lalu, setiap awal tahun ajaran baru dia tidak lelah berbagi berita dan mengajak untuk berbagi.

Memang benar pesan yang ditulisnya. Ketika saya membuka tautan yang dikirim, terlihat masih banyak anak yang membutuhkan bantuan untuk biaya sekolah mereka. 

Teman ini mengatakan sekecil apa pun sumbangan akan diterima. Jadi, siapa pun bisa menjadi donatur, baik hanya sekali maupun berkelanjutan hingga anak menyelesaikan sekolahnya.

Saya mengagumi teman ini. Dia mau menghabiskan waktunya untuk bekerja sukarela dan selalu bersemangat membantu anak-anak yang kurang beruntung. 

Benarkah pendidikan merupakan privilese?

Seperti kita ketahui privilese berasal dari kata "privilegium" (bahasa Latin) yang artinya hak istimewa dari satu kelas, kelompok masyarakat atau individu tertentu.

Sejak sekolah pertama di Yunani hingga berabad-abad yang lalu, pendidikan sekolah merupakan privilese bagi golongan kaya dan berkuasa, karena pengetahuan berarti kekuasaan.

Saat ini, semestinya pendidikan bukan lagi privilese karena hak atas pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap orang. 

"Setiap anak berhak atas pendidikan"

Akan tetapi, tidak semua anak mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan.

Ada berapa faktor penyebabnya, misalnya negara yang sedang perang, anak harus bekerja membantu keluarganya, fasilitas sekolah yang tidak tersedia, atau biaya pendidikan yang tidak mampu mereka bayar.

Tiap negara memiliki prioritas dan sistem pendidikan masing-masing. Meskipun ada wajib belajar, tidak semua negara memberikan pendidikan gratis bagi warganya. Ada banyak negara yang melakukan hal ini, Jerman adalah salah satunya.

Pendidikan baik dan gratis

Saya membicarakan tentang anak-anak yang membutuhkan bantuan pendidikan ini dengan suami. Tidak lupa saya ikutsertakan juga putri saya untuk memilih anak yang akan dijadikan anak asuh. 

Dia menunjuk foto seorang gadis kecil yang usianya beberapa tahun lebih muda darinya.

Mungkin saat itu anak saya belum terlalu mengerti karena masih termasuk sangat belia. Akan tetapi, saya pikir tidak ada salahnya mengajaknya ikut dalam pembicaraan ini.

Anak saya harus mengetahui bahwa tidak semua anak dapat kesempatan terbuka untuk memilih dan menikmati pendidikan yang baik serta gratis seperti yang berlaku bagi anak-anak yang ada di Jerman.

Pendidikan memang membutuhkan biaya. Di Jerman, pendidikan adalah urusan pemerintah. Jadi, biaya pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara.

Hampir semua sekolah dan universitas yang ada di Jerman adalah sekolah dan universitas negeri. Ada beberapa sekolah dan universitas swasta, tetapi jumlahnya sangat sedikit. 

Tidak ada biaya yang dipungut sama sekali di sekolah dasar hingga sekolah menengah. Biaya seperti uang pendaftaran, administrasi, uang sumbangan, biaya ekstra kulikuler, dan lainnya tidak diberlakukan.

Orang tua anak hanya menyediakan keperluan sekolah, seperti ransel, buku tulis dan alat tulis. Buku pelajaran dipinjamkan dari sekolah. 

Untuk universitas ada biaya administrasi yang harus dibayar dengan jumlah yang relatif kecil, tetapi uang kuliah tetap gratis.

Akhir kata

Sekarang anak saya pasti sedikit mengerti akan privilese pendidikan yang dimiliki anak di Jerman. 

Putri saya masih terbilang sangat muda. Namun begitu, saya ingin agar dia bersyukur dengan kesempatan pendidikan yang terbuka luas dan tidak akan menyia-nyiakan waktunya.

Semoga anak-anak di dunia dapat menikmati pendidikan yang baik dan gratis juga.

Hennie Triana Oberst
Germany, 21.03.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun