Ukuran, bentuk, dan ketebalan bantal dapat mempengaruhi posisi dan kenyamanan tidur. Bantal yang tidak tepat dapat menyebabkan ketegangan otot, nyeri leher dan punggung, bahkan sakit kepala pada keesokan harinya.Â
Bantal saat ini
Selama 2.000 tahun orang tidur ditemani bantal yang lembut. Isi bantal dibuat dengan berbagai variasi dari bulu unta, wol, bulu angsa, Daunen (down feather; bulu halus di bagian bawah bulu dada angsa, bebek, dan unggas lainnya), poliester, busa, gel, lateks, dan lainnya.Â
Akan tetapi, saat ini industri bantal lebih menitikberatkan pada posisi ergonomis kepala dan leher. Teknologi baru mengoptimalkan bantal sesuai kebutuhan kesehatan masyarakat sekarang ini.
Ukuran bantal berbagai bangsa
Perhatian pertama saya mengenai ukuran bantal sewaktu saya ke Jerman untuk pertama kalinya, mengunjungi kakak yang sedang kuliah. Ketika akan tidur saya baru sadar bahwa ukuran bantal yang digunakan orang Jerman berbeda dengan ukuran bantal yang biasa kita gunakan di tanah air.
Indonesia
Kebetulan saya tidak memiliki sarung bantal dari tanah air. Jadi, saya menanyakan adik saya di Indonesia ukuran bantal yang digunakannya dan mencocokkan dengan tulisan yang saya baca.
Keluarga di Indonesia umumnya menggunakan bantal berbentuk persegi panjang dengan ukuran standar 45 x 60 cm. Ukuran ini diyakini tepat menopang kepala selama tidur.Â
Namun begitu, ada juga ukuran yang lebih besar. Bentuknya juga persegi panjang dengan ukuran 50 x 70 cm dan ini biasanya merupakan standar bantal di hotel.Â