Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Manfaat dan Kewajiban Praktik Kerja Profesi Siswa Jerman

22 Februari 2023   08:12 Diperbarui: 24 Februari 2023   10:12 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manfaat dan kewajiban praktik kerja profesi siswa Jerman | foto: Freepik/ Pressfoto—

Perjalanan kami ke Munich (München) kali ini berhubungan dengan tugas sekolah putri saya. Tahun ini dia harus memenuhi tugas wajib dari sekolahnya untuk melakukan BOGY. 

BOGY adalah akronim dari Berufs- und Studienorientierung am Gymnasium, artinya praktik kerja profesi bagi siswa SMA. Ada 2 kewajiban praktik kerja siswa sekolah menengah: Praktik Kerja Sosial (Sozialpraktikum) dan Praktik Kerja Profesi.

Praktik Kerja Profesi (BOGY)

Kewajiban praktik kerja profesi termasuk dalam mata pelajaran WBS (Wirtschaft/ Berufs- und Studienorientierung); pendidikan ekonomi, orientasi studi dan profesi. 

Mata pelajaran ini mulai diajarkan di kelas 8. Tujuan mapel WBS untuk membantu agar siswa dapat lebih jelas menentukan dengan tepat jurusan kuliah dan cita-cita karir yang akan mereka pilih.

Dalam mapel WBS, siswa belajar tentang berbagai prosedur lamaran kerja, juga tentang berbagai kemungkinan pengembangan minat dan keterampilan mereka setelah tamat sekolah. Siswa mendapat informasi mengenai gambaran pekerjaan dan peranannya di dunia kerja. 

Bagaimana Praktik Kerja Profesi dilakukan?

Pelaksanaan praktik kerja ini umumnya hampir sama di setiap sekolah menengah. Hanya pelaksanaanya tidak serentak. Misalnya, di sekolah anak saya, tahun ini pelaksanaannya pada pertengahan Februari. 

Praktik berlangsung selama seminggu, Senin-Jumat. Selama seminggu ini siswa diliburkan dari kegiatan belajar di sekolah. 

Sekolah membebaskan siswa untuk mencari dan melamar sendiri ke perusahaan mana sesuai minat dan ketertarikan mereka. Guru hanya membantu jika ada murid yang membutuhkan bantuan.

Putri saya berminat pada bidang arsitektur dan teknik. Ada beberapa perusahaan yang menjadi pilihannya. Sayangnya tidak semua perusahaan bisa menerima siswa praktik sesuai jadwal praktik dari sekolah.

Saat guru anak saya mengatakan siswa bebas praktik kerja di kota mana pun, anak saya memiliki ide sendiri. Selain tertarik dengan pekerjaan papanya yang berhubungan dengan automotif, anak saya ingin mendapat pengalaman beraktivitas di kota lain.

Perusahaan mobil Jerman yang berpusat di München menjadi pilihannya. Dia melayangkan lamaran pada pertengah semester ganjil. Keberuntungan ada di pihak putri saya. Jawaban bahwa dia diterima dikirim perusahaan pada awal Desember lalu. 

Karena masih di bawah umur, tidak mungkin putri saya sendirian menginap di apartemen atau hotel di Munich. Bagi saya, tidak masalah untuk menemaninya di mana pun praktik kerja berlangsung.

Laporan praktik kerja

Setelah selesai melakukan praktik kerja, siswa diharuskan membuat laporan untuk diserahkan kepada guru mereka. Panjang laporan tergantung tugas yang diberikan masing-masing guru.

Secara umum, laporan meliputi;

  • -Data siswa 
  • -Motivasi pilihan pekerjaan 
  • -Profil perusahaan tempat praktik
  • -Ekspektasi tentang praktik kerja
  • -Deskripsi dan tanggung jawab kerja
  • -Keterampilan dan pengalaman yang diperoleh selama praktik
  • -Apakah pekerjaan ini mungkin menjadi profesi siswa tersebut?

Laporan praktik kerja ini hanya berupa tugas yang harus dipenuhi. Tidak ada nilai yang diberikan oleh guru maupun perusahaan tempat praktik.

Praktik kerja profesi | foto: HennieOberst 
Praktik kerja profesi | foto: HennieOberst 

Manfaat praktik kerja

Siswa sekolah menengah atas akan segera berhadapan dengan pilihan melanjutkan pendidikan dengan kuliah di perguruan tinggi (Studium) atau memilih sekolah profesi setingkat akademi (Ausbildung). 

Sangat sedikit siswa yang memiliki gambaran pendidikan lanjutan atau pekerjaan apa yang akan mereka lakukan. Praktik kerja membantu siswa. Apa saja manfaat praktik kerja bagi siswa?

1. Mengenal lebih dalam satu jenis profesi

Praktik kerja seminggu tidak cukup untuk mengetahui secara menyeluruh satu jenis profesi. Namun, siswa bisa melihat bagaimana situasi pekerjaan dan membayangkan apakah pekerjaan itu cocok atau tidak untuk dipilih. 

Terkadang, ada pekerjaan yang sebelumnya tidak diminati atau sama sekali tidak ada ketertarikan. Akan tetapi, setelah terlibat langsung di lapangan bisa mengubah pendapat sebelumnya. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba satu bidang yang tidak disukai.

2. Pengembangan keterampilan

Berbeda dengan jam sekolah, selama seminggu siswa terikat jam kerja yang berlaku di perusahaan. Sebagai contoh, putri saya harus memenuhi jam kerja sebanyak 7 jam 55 menit per hari. Hanya hari terakhir dia praktik setengah hari, hingga pukul 13.30. 

Pengalaman bekerja selama seminggu ini membantu siswa berkembang secara profesional. Siswa dapat lebih mengenal minatnya, kelemahan dan kekuatannya, serta melatih diri bekerja dalam tim.

Ilustrasi praktik kerja profesi | foto: Freepik 
Ilustrasi praktik kerja profesi | foto: Freepik 
3. Melatih tanggung jawab

Praktik kerja memberikan gambaran serealistis apa lingkungan pekerjaan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan. Terjun langsung dan bergabung dengan karyawan perusahaan dan mengikuti aktivitas mereka akan membuat siswa mengerti tugas dan tanggung jawab satu profesi.

4. Mengembangkan kepercayaan diri

Siswa dihadapkan pada hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Praktik kerja sama artinya keluar dari zona nyaman. Hal ini akan mendorong kepercayaan diri siswa dalam menyelesaikan tantangan dan masalah di depan.

Oleh sebab itu, sedapat mungkin hindari melakukan praktik kerja di perusahaan keluarga sendiri atau sejenisnya. 

Putri saya belajar untuk pertama kalinya berangkat dan pulang sendiri dengan menumpang transportasi umum bus dan kereta di Munich. Kota yang hanya kami kenal saat liburan dan belum pernah menjajal transportasi umum.

Tidak ada yang mendampingi putri saya sejak hari pertama hingga akhir. Dia belajar untuk mengatasi sendiri kendala yang dihadapi. Hari pertama adalah yang terberat baginya, memasuki gedung kantor yang cukup luas. Lalu harus mencari gedung lain untuk menjumpai seseorang yang menjadi penanggung jawabnya selama menjalani praktik kerja di sana.

Anak saya juga menceritakan penuh semangat saat dia diajak menghadiri rapat yang membicarakan proyek yang sedang berjalan. Lain hari mengunjungi pabrik pembuatan mobil dan melihat mobil-mobil indah yang berjajar rapi. 

Akhir kata
Saya sangat antusias mengikuti cerita anak saya setiap hari sepulang praktik. Betapa bangganya memiliki putri seperti dia. 

Semoga bermanfaat

Hennie Triana Oberst
Germany, 21.02.2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun