Membicarakan chinese food membuat saya kangen dengan masa-masa hidup di China, juga mencicipi masakannya  yang beragam dengan rasa autentik. Saat hari pertama tiba di Negeri Tirai Bambu beberapa tahun ke belakang, saya terkesima dengan lezatnya makanan yang disajikan.
Ternyata seperti itu nikmatnya makanan yang dibuat di negeri asalnya. Sedikit berbeda dengan makanan yang selama ini saya kenal di tanah air. Ini hanya perbedaan jenis makanan dari berbagai provinsi. Mirip dengan dengan kekayaan masakan Nusantara, setiap daerah memiliki makanan khasnya. Â
Beruntung juga saya punya suami yang sangat terbuka untuk mencoba dan menyantap aneka kuliner lain. Terkadang saya pergi dengan suami dan koleganya, atau dengan teman-teman untuk mencicipi berbagai jenis makanan dari berbagai daerah.
Banyak jenis makanan China yang saya suka. Makanan dari provinsi Sichuan salah satu yang saya suka, tetapi saya sering tidak sanggup menyantapnya karena pedasnya yang luar biasa. Mulut dan bibir serasa mati rasa. Masakan dari Sichuan biasa menggunakan cabai dan merica sichuan yang terkenal getir dan pedas. Â
Lantaran suka dengan masakan Sichuan, saya mengakalinya dengan mencoba membuat sendiri dengan mengurangi kadar kepedasannya. Makanan provinsi Sichuan umumnya dibuat dengan banyak rempah, berbeda dengan masakan dari Shanghai dan Beijing yang menggunakan rempah yang lebih sedikit.
Saya pilihin membuat Fuqi Feipian atau sering disederhanakan dengan sebutan salad daging sapi. Disebut salad, mungkin karena sajian ini disantap tidak panas, sekitar suhu ruang, juga sering dijadikan menu pembuka.
Fuqi Feipian
"Irisan paru-paru suami istri (pasangan)" kira-kira terjemahan dari nama masakan ini. Resep aslinya memang menggunakan jeroan. Meskipun istilahnya ada kata paru-paru, tetapi bukan paru-paru yang dimasak, melainkan bagian lain seperti babat, lidah, dan dagingnya.Â
Fuqi Feipian awalnya merupakan makanan yang dijajakan di sekitar jalan-jalan kota Chengdu, ibukota provinsi Sichuan. Kota Chengdu juga dikenal dengan "Chengdu Panda Base" yang merupakan Pusat Penelitian dan Pembiakan Panda.
Pada masa dinasti Qing, di kota ini banyak pedagang muslim yang menjajakan makanan dari irisan jeroan sapi. Bagian jeroan digunakan karena harganya lebih murah daripada daging. Makanan ini semakin disukai dan terjangkau bagi pelajar dan orang miskin.Â
Sepasang suami istri, Guo Zhaohua dan Zhang Tianzheng mengolah masakan ini dengan rasa yang berbeda dan lebih istimewa. Masakan suami istri ini digemari pembelinya dan menjadikan usaha mereka berkembang pesat. Guo dan Zhang kemudian memadukan jeroan dan irisan daging sapi pada dagangannya.Â
Sebutan fuqi feipian awalnya dilakukan oleh anak-anak yang suka menjahili pasangan suami istri ini. Baru kemudian seorang pedagang menggunakan nama ini untuk menyebut dagangannya dengan menempelkan kertas bertuliskan "Fuqi feipian".Â
Fuqi feipian pun dikenal sebagai nama masakan ini. Nama yang digunakan sampai sekarang. Sejarah dari satu jenis masakan terkadang tidak terduga dan sangat unik.Â
Resep Salad Daging Sapi
Saya tidak membuat salad daging sapi ini sesuai resep aslinya yang menggunakan jeroan. Alasannya, jeroan tidak akan dimakan oleh keluarga di rumah dan juga tidak gampang didapat di supermarket.
Rasa pedas juga saya kurangi karena saya dan keluarga hanya bisa makan pedas dengan level rendah, terutama anak saya. Mungkin bisa dikatakan jauh dari rasa autentik, tetapi tetap miliki rasa yang lezat. Jadi, bagi yang suka dengan pedas, bisa menambahkan jumlah cabai dan lada sichuan.
Ayo, kita masak bersama.
Bahan:
- 500 g daging sapi
- 5 liter air
- 3 kapulaga
- 1 bunga lawang
- 2 lembar daun salam
- 2 cabai kering
- 3 cengkih
- 3 cm jahe, memarkan
- 2 siung bawang putih, memarkanÂ
- 1/2 sdt pala bubuk
- 1/2 sdt merica bubuk (jika ingin pedas tambahkan merica sichuan)Â
- 3 batang daun bawang, biarkan utuh
- Garam secukupnya
Saus:
- 1 sdm cuka berasÂ
- 1 sdm minyak wijen
- 2 sdm kaldu sapi  dari rebusan daging
- 3 sdm kecap asin
- 1/2 sdt gula pasir
- Garam secukupnya
- 50 g kacang tanah atau kacang mete (sangrai atau goreng), tumbuk kasar
- (jika suka pedas tambahkan minyak cabai)
Bahan tambahan:
- Beberapa lembar daun selada sesuai selera
- 1 timun, potong-potong
- 10 batang daun ketumbar, iris
- 1 batang daun bawang, iris
Cara membuat:
(1)
Cuci bersih daging sapi.
Masak dalam panci dengan 5 liter air dan semua bahan rempah hingga matang.
Jaga jangan sampai daging terlalu lama dimasak karena akan hancur dan tidak bisa diiris.
Angkat dan sisihkan.
(2)
Masukkan di dalam mangkok: cuka beras, minyak wijen, kaldu sapi, kecap asin,gula pasir, dan garam.
Campur hingga rata.
Tambahkan kacang tanah atau kacang mete.
Aduk rata.
(3)
Tata daun salad dan potongan timun di atas piring.
Iris daging sapi, dengan ketebalan sekitar 1/2 sampai 1 cm (atau sesuai selera).
Letakkan irisan daging di atas salad.
Taburi dengan irisan daun ketumbar dan daun bawang.
Siram dengan saus.
(Tambahkan potongan cabe kering jika suka pedas.
Salad daging sapi siap disajikan dan disantap.
Selamat mencoba!
Hennie Triana Oberst
Germany, 21.01.2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI