Dua minggu lalu, putri saya mengirim pesan bahwa kereta yang mestinya dia naiki batal berangkat. Kereta dan lanjutan bus ke area tempat tinggal kami berangkat sejam lagi.
Anak saya mengatakan, tidak masalah jika dia menunggu satu jam di stasiun. Jam menunjukkan pukul 7 malam. Saat musim dingin seperti sekarang, di luar sudah gelap gulita.Â
Saya harus menjemput putri saya di stasiun kereta. Biasanya suami yang melakukan, tetapi kebetulan dia sedang bertugas beberapa hari di negara Eropa lainnya.
Berjuang mengemudi malam hari di jalan licin akan lebih melegakan daripada membiarkan putri saya satu jam menunggu di stasiun kereta. Iya, saya memang tidak suka mengemudi pada malam hari.
Dua minggu lalu saya sudah mendengar ramalan cuaca di radio dan televisi, ada kemungkinan besar wilayah selatan Jerman akan terjadi Blitzeis (black ice*). Â Warga diimbau untuk sangat berhati-hati saat keluar rumah.
*Black ice: a nearly transparent film of ice on a dark surface (such as a paved road or a body of water) that is difficult to see. [merriam-webster.com]
Prakiraan cuaca sangat dibutuhkan warga di negeri empat musim. Cuaca dan temperatur udara bisa berubah dalam waktu singkat. Terkadang hari ini suhu udara di bawah nol derajat, besok bisa berubah mencapai plus 7 derajat.
Mengapa terjadi Blitzeis?
Jalan bersalju saat musim dingin tentu sudah menjadi pemandangan yang biasa. Namun, jalan yang dilapisi es, itu yang tidak biasa, khususnya di sekitar tempat tinggal kami.
Jalan berlapis es saat terjadi Blitzeis bukan dari tumpukan salju, melainkan air hujan yang membeku. Fenomena cuaca seperti ini bisa terjadi saat musim dingin.Â
Menurut Badan Meteorologi Jerman (DWD), jalan berlapis es disebabkan hujan yang sangat dingin. Hujan yang turun akan membeku saat menyentuh permukaan tanah yang suhunya masih di bawah nol derajat.
Permukaan tanah, jalan, dan trotoar akan berlapis es dan sangat licin untuk dilewati dengan berjalan kaki maupun berkendara.
Blitzeis sangat berbahaya dan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Menurut berita di radio dan televisi, hari itu banyak warga yang ke rumah sakit karena cedera dan patah tulang karena tergelincir.
Bila tidak ada keperluan penting dan mendesak, sebaiknya masyarakat tidak pergi ke mana-mana. Akan tetapi, ada warga yang harus melakukan aktivitasnya di luar rumah.
Saat situasi sangat ekstrem beberapa kegiatan dibatalkan. Di sebagian wilayah, kegiatan belajar di sekolah harus ditiadakan.
Blitzeis dalam seminggu itu terjadi dua kali, pada Rabu dan Jumat. Wilayah Bavaria pada Jumat yang cukup berat mengalami dampaknya. Salah satunya di bandara Munich.
Banyak penerbangan yang tertunda dan sebagian harus dibatalkan karena landasan pacu yang sangat licin.
Tips di jalan berlapis es
Keadaan cuaca mempengaruhi sikap berkendara. Pengemudi harus menyesuaikan musim dan situasi di jalan raya.
Saat terjadi Blitzeis, menurut para ahli di Klub Otomotif Jerman, sistem keselamatan seperti ABS (anti-lock braking system), ESP (electronic stability program), ban winter, dan rantai salju menjadi tidak berguna.
Meskipun begitu, ban winter tetap wajib digunakan saat musim dingin seperti aturan yang berlaku.
Jarak dan penggunaan rem
Saat mengemudi malam itu, jalanan terlihat lengang karena jarak kendaraan satu dan lainnya relatif jauh dengan kecepatan sekitar 30 - 40 km/ jam.
Jarak pengereman di jalan licin lebih panjang dibandingkan dalam kondisi cuaca yang optimal. Oleh sebab itu jarak kendaraan dengan kendaraan lainnya harus lebih jauh dari situasi normal.Â
Hindari menggunakan rem dengan panik dalam keadaan apa pun. Dianjurkan untuk melepaskan kaki dari pedal gas, kemudian injak rem secara perlahan.
Akselerasi (percepatan) secara lembut dan perlahan. Selain itu, jangan menggerakkan kemudi dengan tiba-tiba. Hal ini untuk menghindari agar mobil tidak oleng.
Tidak ada kiat universal
Situasi jalanan, cuaca, dan pengendara bisa berbeda. Tidak ada kiat universal bagi pengemudi tentang cara berkendara yang tepat saat jalanan dalam kondisi berlapis es, bersalju, atau basah.
Hal penting yang harus dilakukan adalah berkendara dengan meningkatkan kehati-hatian dan berkonsentrasi penuh. Sikap seperti ini dapat mencegah kecelakaan dan situasi membahayakan lainnya yang mungkin terjadi.
Selamat berkendara dengan aman.
Hennie Triana Oberst
Germany, 25.12.2022
"cerdas berlalu lintas"
Rujukan: adac/ Stern.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H