Pada pelaksanaan Richtfest, pemilik gedung bisa melihat seperti apa bentuk gedung atau rumahnya nanti.Â
Asal usul dan takhayul Richterfest
Richtfest sudah dikenal sejak abad ke-14. Awalnya perayaan ini dikenal dari ritual tukang kayu (Zimmerer/ Zimmermann). Profesi ini yang bertanggung jawab untuk mendirikan dan memasang atap rumah.Â
Banyak mitos Jermanik dan Skandinavia yang menceritakan bahwa jiwa manusia berasal dari pohon. Setelah kematian, jiwa orang akan kembali ke pohon, tempat asal mereka.Â
Pohon di hutan harus ditebang untuk mendapatkan bahan bangunan. Hutan juga merupakan hunian roh yang baik dan jahat. Tukang kayu ingin menenangkan para roh dan berterima kasih dengan menempelkan pucuk pohon. Diharapkan, hanya roh baik yang melindungi rumah mereka.Â
Dulu, pemilik rumah yang tidak mengadakan selamatan Richtfest dipercaya akan mendapat kemalangan dan nasib tidak baik.Â
Seperti umumnya takhayul yang dipercaya masyarakat zaman dahulu, selalu ada pesan di  baliknya. Perayaan Richterfest ini dulunya sebagai simbol bahwa pembayaran telah dilakukan kepada para pekerja. Maka, ketika pemilik memasuki rumahnya, mereka telah terbebas dari utang.
Richtkranz dan Richtfest sekarang
Ciri khas dari Richtfest adalah peletakan Richtkranz (mahkota) di rangka atap bangunan. Richtkranz bisa berbentuk seperti topi mahkota, bisa juga bundar seperti cincin, atau pohon kecil, dengan hiasan pita panjang berwarna.Â
Tanaman yang digunakan biasanya Birken (Betula/ Birch), atau tanaman kelompok Pinus dan Cemara. Pohon-pohon ini menjadi simbol kehidupan, kekuatan, kesuburan, dan umur panjang. Kehidupan yang juga diharapkan akan dilimpahkan kepada penghuni rumah.