Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Richtfest, Tradisi Perayaan Terpasangnya Rangka Atap di Jerman

14 Desember 2022   04:41 Diperbarui: 14 Desember 2022   20:15 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Richtfest, tradisi perayaan rangka atap terpasang di Jerman | foto: Pixabay/ tomwieden—

Pada pelaksanaan Richtfest, pemilik gedung bisa melihat seperti apa bentuk gedung atau rumahnya nanti. 

Asal usul dan takhayul Richterfest

Richtfest sudah dikenal sejak abad ke-14. Awalnya perayaan ini dikenal dari ritual tukang kayu (Zimmerer/ Zimmermann). Profesi ini yang bertanggung jawab untuk mendirikan dan memasang atap rumah. 

Banyak mitos Jermanik dan Skandinavia yang menceritakan bahwa jiwa manusia berasal dari pohon. Setelah kematian, jiwa orang akan kembali ke pohon, tempat asal mereka. 

Pohon di hutan harus ditebang untuk mendapatkan bahan bangunan. Hutan juga merupakan hunian roh yang baik dan jahat. Tukang kayu ingin menenangkan para roh dan berterima kasih dengan menempelkan pucuk pohon. Diharapkan, hanya roh baik yang melindungi rumah mereka. 

Dulu, pemilik rumah yang tidak mengadakan selamatan Richtfest dipercaya akan mendapat kemalangan dan nasib tidak baik. 

Seperti umumnya takhayul yang dipercaya masyarakat zaman dahulu, selalu ada pesan di  baliknya. Perayaan Richterfest ini dulunya sebagai simbol bahwa pembayaran telah dilakukan kepada para pekerja. Maka, ketika pemilik memasuki rumahnya, mereka telah terbebas dari utang.

Richtkranz di atas atap rumah | foto: hausbauen24.eu
Richtkranz di atas atap rumah | foto: hausbauen24.eu

Richtkranz dan Richtfest sekarang

Ciri khas dari Richtfest adalah peletakan Richtkranz (mahkota) di rangka atap bangunan. Richtkranz bisa berbentuk seperti topi mahkota, bisa juga bundar seperti cincin, atau pohon kecil, dengan hiasan pita panjang berwarna. 

Tanaman yang digunakan biasanya Birken (Betula/ Birch), atau tanaman kelompok Pinus dan Cemara. Pohon-pohon ini menjadi simbol kehidupan, kekuatan, kesuburan, dan umur panjang. Kehidupan yang juga diharapkan akan dilimpahkan kepada penghuni rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun