Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Spielzeugmuseum, Museum Mainan di "Kota Mainan" Nuremberg

24 November 2022   06:00 Diperbarui: 26 November 2022   03:00 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mainan merupakan gambaran kelompok masyarakat"

Liburan yang lalu kembali mengantar putri saya untuk mengunjungi temannya di Nuremberg (Nürnberg), negara bagian Bayern (Bavaria). 

Kali ini dia menginap beberapa hari di rumah temannya karena mereka berencana untuk menghadiri "Stadtfest" atau festival kota.

Lantaran jarak rumah kami ke Nuremberg tidak dekat, saya dan suami memutuskan untuk menghabiskan waktu di kota ini. 

Waktu kami kali ini lebih banyak daripada kunjungan yang lalu. Jadi, bisa jalan-jalan di Nuremberg dan kota sekitarnya.

Beragam bentuk mainan kuda yang digantung di museum| foto: HennieOberst 
Beragam bentuk mainan kuda yang digantung di museum| foto: HennieOberst 

Nuremberg yang indah dan banyak menyimpan sejarah ini sungguh menarik untuk dieksplorasi. Di jantung kota tua, tidak jauh dari Kaiserburg terdapat rumah dengan gaya arsitektur Barok, dibangun tahun 1517.

Gedung ini dikenal dengan sebutan "Hallersches Haus" atau Rumah Haller, sesuai nama pemiliknya Wilhelm Haller. 

Rumah Haller pernah rusak parah akibat Perang Dunia Kedua dan kemudian dipugar kembali. Sekarang rumah ini menjadi Spielzeugmuseum atau Museum Mainan.

Nuremberg mendapat julukan "Spielzeugstadt" atau "Kota Mainan" sejak lebih dari 600 tahun. Sejak Abad Pertengahan telah dikenal mainan dari boneka di kota ini. Berlanjut pada era industri dibuat mainan dari timah yang dikenal dunia. 

Mainan kuda yang berusia sekitar 2.000 tahun | foto: HennieOberst 
Mainan kuda yang berusia sekitar 2.000 tahun | foto: HennieOberst 

Spielzeugmuseum

Sejak tahun 200 SM mainan sudah dikenal di Mesir. Dulu anak-anak bermain dengan kayu yang dibuat menyerupai hewan. Semua anak pasti pernah memiliki mainan.

Ada sebagian yang gemar menyimpan mainannya hingga dewasa. Keluarga Bayer contohnya, barang-barang di Museum Mainan Nuremberg awalnya adalah koleksi pribadi mainan mereka. 

Lydia Bayer dan Paul Bayer, pasangan ini suka mengumpulkan mainan yang mereka miliki. Sejak usia muda Lydia rajin mengumpulkan mainannya, seperti boneka, mainan dari kayu dan kaleng, rumah boneka, perlengkapan rumah dan dapur, buku anak-anak, dan beragam mainan lainnya. Lydia Bayer ingin mendirikan museum mainan miliknya.

Salah satu sudut museum mainan Nuremberg | foto: HennieOberst 
Salah satu sudut museum mainan Nuremberg | foto: HennieOberst 
Impian Lydia Bayer ini akhirnya diwujudkan oleh putrinya pada tahun 1962, setahun setelah beliau wafat. 

Putri Lydia Bayer yang memiliki nama yang sama, Dr. Lydia Bayer, seorang sejarawan seni mendirikan museum mainan pribadi dengan nama "Museum Lydia Bayer" di di kota Würzburg (sekitar 120 km dari Nuremberg). 

Kepemilikan Museum Lydia Bayer pada tahun 1966 diambil alih oleh kota Nuremberg. Tahun 1971 Rumah Haller yang terletak di Karlstrasse menjadi rumah baru bagi Museum Mainan Nuremberg. 

Mobil-mobilan di museum mainan | foto: HennieOberst 
Mobil-mobilan di museum mainan | foto: HennieOberst 
Spielzeugmuseum Nuremberg dengan lahan seluas 1.400 meter persegi ini bukanlah museum mainan pertama di Jerman. Sebelum ini, tepatnya tahun 1901 telah dibuka Spielzeugmuseum di kota Sonneberg, di negara bagian Thüringen (Thuringia).

Akan tetapi, Museum Mainan Nuremberg merupakan salah satu museum yang terkenal dan menjadi objek wisata bagi pelancong nasional dan internasional. Lebih dari 100.000 pengunjung setiap tahunnya, setengahnya adalah wisatawan mancanegara.

Boneka Abad Pertengahan

Beragam mainan dari berbagai belahan negara yang berasal dari zaman kuno hingga masa kini seperti Lego, Playmobil, dan Barbie dapat dilihat di dalam Museum Mainan Nuremberg. 

Boneka dari Abad Pertengahan| foto: HennieOberst 
Boneka dari Abad Pertengahan| foto: HennieOberst 

Mainan boneka tua di museum berasal dari abad ke-14 yang terbuat tanah liat. Boneka ini ditemukan pada tahun 1856 ketika pekerjaan konstruksi jalan di Nuremberg. 

Replika boneka tua ini kemudian dikembangkan secara modern dan dicetak secara 3D oleh Markus Utomo, seorang  penemu dan perancang mainan dari Nuremberg. (Melihat namanya, sepertinya beliau ada darah Indonesia ya.)

Mainan berkembang seiring perkembangan budaya masyarakat

Dari koleksi mainan yang dipamerkan di Museum Mainan ini dapat dilihat bagaimana perubahan dari kebiasaan dan gaya hidup masyarakat, serta kelas sosialnya.

Lydia Bayer telah mencatat perkembangan budaya dan gaya hidup masyarakat ini melalui minatnya mengumpulkan mainan. 

Kegemaran yang tidak biasa, ketika itu hampir tidak ada orang yang mengaitkan nilai budaya dan sejarah dengan mainan.

Suasana rumah satu keluarga di museum mainan Nuremberg | foto: HennieOberst 
Suasana rumah satu keluarga di museum mainan Nuremberg | foto: HennieOberst 

Bagi Anda yang kebetulan mengunjungi kota Nuremberg bisa mampir ke museum mainan Nuremberg.

Spielzeugmuseum buka setiap Selasa - Minggu, pukul 10 - 17, Sabtu dan  Minggu hingga pukul 18. Harga tiket untuk orang dewasa hanya 6 euro. Tiket untuk anak, pelajar, mahasiswa, dan sukarelawan sebesar 1,50 euro per orang.

Bagaimana dengan Kompasianer? Apakah Anda termasuk orang yang suka mengumpulkan mainan?

Salam dari Jerman

Hennie Triana Oberst
Germany, 23.11.2022
Referensi: Spielzeugmuseum/ Museen-Nuernberg.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun