Alam menawarkan berbagai kesempatan bagi anak untuk bermain sekaligus belajar.
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan teman yang memiliki anak usia prasekolah. Dia bercerita bulan lalu anaknya baru saja ikut kegiatan Waldwoche; jalan-jalan ke hutan yang rutin dilakukan Kindergarten.
Teman saya sangat bersemangat menceritakannya. Ini adalah pengalaman baru baginya, sama seperti yang pernah saya alami beberapa tahun silam.
Waldwoche, jika diartikan adalah "Minggu Hutan" atau kadang disebut dengan "Waldtag: Hari Hutan". Kegiatan ini biasanya diadakan beberapa hari atau seminggu.Â
Secara rutin Kindergarten di Jerman melakukan aktivitas Waldwoche ini. Masing-masing Kindergarten menentukan jadwal kegiatannya. Umumnya diselenggarakan pada musim semi dan musim gugur.Â
Apa manfaat Waldwoche
Sekitar sepertiga wilayah negara Jerman merupakan area berhutan dan termasuk salah satu negara di Eropa yang memiliki hutan lebat.Â
Berjalan-jalan ke hutan menjadikan anak lebih akrab dan mengenal alam bebas. Anak-anak akan keluar sejenak dari rutinitas mereka sehari-hari. Â Mereka bisa mengamati berbagai jenis pohon, ranting-ranting dan kayu tua, semak, lumut, serangga dan binatang kecil lainnya.Â
Kegiatan Waldwoche ini bermanfaat bagi anak, seperti:
- melatih motorik
- mengenal tumbuhan dan hewanÂ
- belajar menghargai alamÂ
- mengenal perbedaan musim
- menggugah rasa ingin tahu
- merangsang daya imajinasi
Bermain di hutan akan mendorong kepercayaan diri, kemandirian, serta meningkatkan kreativitas anak.
Apa yang dipersiapkan
Waldwoche biasanya diikuti oleh anak-anak yang telah berusia 4 tahun. Kindergarten akan menentukan kapan kegiatan ini dilangsungkan. Informasi akan diberikan dengan rincian apa saja yang harus dipersiapkan.Â
Dari pengalaman anak saya di Kindergarten, beberapa orangtua anak diminta untuk menjadi pendamping kegiatan ini. Saat itu kami tidak menyewa kendaraan khusus.
Orangtua yang ikut mendampingi kegiatan ini membawa kendaraan mereka. Selain orangtua anak, ada dua orang Erzieher (pendidik) dari Kindergarten yang juga membawa kendaraan mereka.
(Di Jerman, pengajar di Kindergarten sebutannya bukan guru, melainkan "Erzieher" atau "pendidik". Sedangkan sebutan "guru" atau "Lehrer" ditujukan untuk pengajar di sekolah dasar hingga sekolah menang atas.)
Kegiatan Waldwoche biasanya mengunjungi wilayah hutan kecil yang ada di sekitar Kindergarten sehingga tidak perlu menempuh perjalanan yang jauh. Di Jerman, setiap Kota dan Gemeinde (Kommune) selalu ada wilayah hutannya.
Kegiatan ini tidak memerlukan biaya. Jika menyewa kendaraan khusus untuk antar jemput hanya perlu beberapa euro. Di Jerman, kegiatan Kindergarten dan sekolah umumnya tidak ada yang membutuhkan biaya besar.
Berikut ini yang harus dibawa saat mengikuti Waldwoche;
- Pakaian yang layak dan sesuai cuaca; baju lengan panjang, celana panjang, jaket, dan "Matschhose" atau celana tahan air
- Sepatu tertutup yang baik dan nyaman
- Topi
- RanselÂ
- Menggunakan tabir surya
- Bekal makanan dan minuman
Apa yang tidak boleh dilakukan saat di hutan
Di hutan anak-anak dapat bebas bermain di hutan. Mereka bisa mengumpulkan daun-daun kering atau membuat rumah-rumahan dari batang dan ranting kering (ranting tidak boleh setinggi wajah untuk menghindari cedera).Â
Namun begitu, ada hal-hal penting yang harus mereka ketahui dan patuhi.Â
Contohnya;
- Bermain hanya di area yang sudah ditentukan
- Tidak boleh merobek daun, merusak batang dan tanaman
- Tidak boleh memakan buah atau tanaman yang tumbuh di hutan
- Tidak boleh meminum air yang ada di hutan
- Tidak boleh meninggalkan sampah di hutan
- Memanjat hanya di tempat yang dibolehkan
- Tidak boleh menginjak tumpukan kayu
- Tidak boleh mengusik dan melukai hewan
Hutan merupakan tempat belajar dan mengumpulkan pengalaman yang berperan penting pada perkembangan anak. Pengalaman mengikuti Waldwoche akan meninggalkan kesan baik anak-anak.Â
Salam hangat
Hennie Triana Oberst
Germany, 15.11.2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI