Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Manfaat Belajar Naik Sepeda Laufrad bagi Anak

3 November 2022   04:49 Diperbarui: 4 November 2022   19:46 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Sabtu yang lalu di halaman rumah tetangga sebelah terlihat beberapa anak kecil mondar-mandir dengan Laufrad. Cuaca juga sangat mendukung. Oktober ini kami dilimpahi hawa yang bersahabat dan hangat dengan pemandangan musim gugur yang indah.

Mia (nama samaran), anak tetangga sedang merayakan hari ulang tahun pertamanya. Seperti umumnya pesta ulang tahun anak di Jerman, perayaan diadakan dalam lingkup kecil. Anak-anak yang bermain di halaman berusia antara 1 sampai 3 tahun. 

Mia dan dua anak bermain dengan mendorong stroller boneka, sementara sebagian lainnya mondar-mandir mengendarai Laufrad. Anak-anak kecil usia balita di sini, yang belum bisa naik sepeda biasanya mengendarai Laufrad.

Laufrad dan sejarahnya

Laufrad atau Draisine adalah sepeda tanpa pedal, atau dikenal juga dengan sebutan "sepeda keseimbangan". Sepeda ini dijalankan dengan kedua kaki pengendara dengan berjalan atau berlari.

Sepeda keseimbangan untuk anak-anak ini dibuat berdasarkan Draisine yang diciptakan pada tahun 1817 oleh Karl Friedrich Christian Ludwig Freiherr Drais von Sauerbronn. Beliau adalah seorang pejabat kehutanan Jerman dan penemu penting yang berasal dari kota Karlsruhe.

Tahun 1815 gunung berapi Tambora di Pulau Sumbawa meletus dan menyebabkan langit dunia gelap akibat abu yang beterbangan. Kekeringan, gagal panen, dan kelaparan melanda dunia. 

Perubahan iklim terjadi. Eropa mengalami musim dingin yang panjang. Di wilayah Black Forest (Schwarzwald) salju turun setiap bulan, bahkan terjadi pada musim panas.

Draisine desain awal | foto: Technomuseum/ Spiegel.de
Draisine desain awal | foto: Technomuseum/ Spiegel.de
Kegagalan panen berakibat pada kenaikan harga barang. Kuda dan hewan pengangkut lainnya tidak bisa lagi diberi makan dan banyak yang mati kelaparan. 

Pada waktu itu kereta api belum ada. Orang-orang sangat bergantung pada kuda dan menjadikannya sebagai penarik kereta dan alat transportasi yang sangat penting.

Keadaan yang sangat buruk ini membuat Karl Drais terdorong untuk menciptakan alat transportasi yang dibutuhkan semua orang. Karl Dais membuat kendaraan roda dua tanpa pedal yang kemudian dinamakan Draisine. 

Draisine berbentuk sepeda ini terbuat dari kayu. Untuk menjalankan rodanya pengemudi harus berjalan cepat dan berlari. Itu sebabnya sepeda tanpa pedal ini disebut dengan Laufrad (roda berjalan). 

 Laufrad untuk anak

Sekitar pertengahan abad ke-20 mulai dipasarkan sepeda tanpa pedal untuk anak-anak usia 2 hingga 6 tahun. Awalnya Laufrad untuk anak terbuat dari kayu. Seiring berjalannya waktu bahan Laufrad ada yang dibuat dari baja dan aluminium. 

Sebelum belajar mengendarai sepeda dengan pedal, anak-anak dapat belajar berkendara dengan Laufrad. Laufrad akan mengurangi ketakutan karena kaki anak menyentuh tanah, selain itu sepeda tanpa pedal tidak memiliki rantai sepeda yang mungkin bisa melukai kaki.

Berikut ini manfaat lain belajar mengendarai Laufrad bagi anak-anak.

Bersenang-senang sekaligus olahraga
Anak-anak yang sudah bisa berjalan akan gemar berjalan dan berlari. Mengendarai Laufrad yang mengharuskan anak berjalan dan berlari akan membuat mereka senang karena bisa lebih cepat menuju satu titik. 

Aktivitas bersepeda tanpa pedal akan membuat kondisi fisik anak menjadi lebih bugar, tingkat stres menurun, dan membuat emosi stabil. Selain itu anak terhindar dari kegemukan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan tidak mudah terserang penyakit. 

Secara bertahap anak belajar untuk melatih keseimbangan saat membiarkan Laufrad berjalan dengan mengangkat kaki. Latihan dengan sepeda keseimbangan ini akan menguatkan tulang, melatih otot, dan mengembangkan keterampilan motorik. 

Anak-anak mengendarai Laufrad | foto: Pixabay/ Jiricek72
Anak-anak mengendarai Laufrad | foto: Pixabay/ Jiricek72
Rasa aman dan berkendara dengan baik
Sesekali saya melihat anak kecil yang mengendarai "roda berjalan" didampingi orangtuanya. Persis seperti yang dulu saya lakukan saat putri saya di usia balita.

Awalnya anak naik Laufrad hanya di sekitar halaman rumah atau di taman main dekat rumah. Lama kelamaan anak bisa diajak berkendara lebih jauh, tentu harus dipilih tempat yang aman dari kendaraan bermotor. 

Mengendarai Laufrad akan melatih orientasi dan mengajak anak mengenal lingkungan sekitar. Hal ini akan menghadirkan rasa aman bagi anak. 

Latihan yang teratur membuat anak belajar menjalankan kendaraan dengan lurus, menikung, dan berhenti pada tempatnya. Anak-anak juga akan mengerti di sisi mana mereka harus mengemudikan Laufrad, serta belajar bagaimana berkendara dengan baik. 

Jangan lupakan hal penting ini, gunakan helm dan sepatu yang baik dan nyaman!

Semoga bermanfaat

Hennie Triana Oberst
Germany, 02.11.2022
Rujukan: BR.de/Kinder, Eltern.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun