Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalan Kaki, Kesukaan dan Cara Orang Jerman Mencintai Alam

13 Oktober 2022   19:27 Diperbarui: 14 Oktober 2022   11:47 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan kaki, kesukaan dan cara orang Jerman mencintai alam | foto: Pixabay/ Mana2014—

Jalan-jalan ke luar negeri pertama kali yang saya lakukan adalah ke Jerman. Waktu itu saya mengunjungi kakak yang baru menyelesaikan kuliah dan memutuskan menetap di negara ini. Di sini saya melihat jalan kaki adalah aktivitas yang biasa dilakukan warganya.

Jalan kaki juga salah satu cara untuk mengurangi polusi yang berasal dari kendaraan bermotor. Mereka lebih memilih berjalan kaki menuju satu tempat  jika jaraknya hanya beberapa ratus meter, daripada harus menghabiskan waktu menunggu kendaraan umum.

(Di setiap halte bus dan stasiun selalu tertera jadwal yang pasti, nomor bus, jurusan, dan jamnya).

Hampir tidak ada aktivitas sehari-hari tanpa berjalan kaki. Bahkan, bagi wisatawan, jika mengunjungi tempat wisata akan "dipaksa" untuk berjalan kaki. Di sini, umumnya untuk menjangkau objek wisata pengunjung harus berjalan kaki dari tempat parkir, halte bus, maupun stasiun kereta. 

Setelah menetap di Jerman, saya semakin mengerti mengapa orang di sini sangat menyukai aktivitas jalan kaki. Sangat jarang ada keluarga yang tidak melakukan kegiatan ini. Penduduk yang tinggal di tengah kota (terutama kota tua) bahkan harus berjalan kaki karena wilayah mereka bebas kendaraan bermotor.

Jalan kaki santai mengisi waktu luang juga dapat dilakukan di tengah kota karena di mana-mana selalu tersedia taman kota yang dapat dimanfaatkan untuk berjalan kaki.

Spazieren gehen

Saya biasanya jalan kaki di sekitar area perumahan kami yang berbatasan dengan wilayah pertanian dan hutan kecil yang merupakan konservasi alam. 

Jika musim panas, saya lebih memilih jalan kaki pagi hari untuk menghindari terik matahari. Saat udara mulai dingin seperti saat ini, siang menjelang sore adalah waktu terbaik.

Spazieren gehen, begitu istilah bahasa Jerman untuk menyebut jalan santai. Jalan kaki yang bisa dilakukan di kapan dan di mana saja. 

Setiap jalan kaki, saya selalu bertemu beberapa orang yang juga melakukan aktivitas ini. Saya tidak seperti mereka yang melakukan kapan saja. 

Seperti seorang sahabat yang berjalan kaki setiap pagi sebelum pergi kerja, "bei jedem Wetter” (dalam cuaca apa pun). Saya tidak melakukannya saat hujan turun, seperti sahabat saya.

Di sini, saat hujan turun maka temperatur udara juga drop (bisa sampai 10 derajat), suhu yang hangat tiba-tiba menjadi dingin.

Pada akhir minggu terlihat lebih banyak orang yang melakukan jalan santai. Lazimnya sekitar sore hari setelah acara minum kopi dan menikmati sepotong kue yang juga menjadi tradisi orang Jerman. Tidak mengherankan jika sekelompok orang dari berbagai usia berjalan ramai-ramai. 

Wandern

Pasti Anda kenal dengan istilah “Wanderlust”. Istilah dari kata bahasa Jerman ini berasal dari kata wandern artinya hiking, jalan kaki, migrasi. Lust: hasrat, keinginan, kesenangan. Wanderlust jika diartikan adalah keinginan atau dorongan batin untuk menjelajahi alam dan dunia yang jauh dari rumah.

Wandern di daerah pegunungan | foto: Pixabay 
Wandern di daerah pegunungan | foto: Pixabay 
Jika Spazieren gehen dilakukan kapan saja saat ada waktu luang dengan santai dan langkah yang tidak terburu-buru, tidak demikian dengan wandern.  

Wandern, disebut juga dengan long walking dan hiking. Jalan kaki ini biasanya dilakukan dengan menempuh jarak yang relatif panjang.

Di samping itu kondisi fisik yang baik juga dibutuhkan, dan kebutuhan ekstra diperlukan seperti sepatu yang nyaman (khusus untuk hiking), ransel yang memuat minuman, makanan, dan keperluan lainnya.

Awalnya wandern merupakan kegiatan wisata bagi kalangan kelas menengah yang berpendidikan. Lama-kelamaan aktivitas jalan kaki ini dikenal meluas dan menjadi budaya semua lapisan masyarakat. 

Jalan kaki itu sehat

Kita semua mengetahui dengan baik bahwa jalan kaki membawa banyak manfaat untuk tubuh. Jalan kaki yang dilakukan secara teratur, setidaknya dua kali dalam seminggu dapat memperkuat otot dan mengurangi kelebihan berat badan.

Jalan kaki juga memperkuat sistem kardiovaskular dan meningkatkan kapasitas pemompaan jantung, menjaga pembuluh darah tetap elastis dan memastikan organ tubuh disuplai oksigen dengan lebih baik.

Dengan demikian berjalan kaki yang dilakukan secara rutin dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis tertentu seperti diabetes mellitus tipe-2, penyakit kardiovaskular, serta stroke. 

Wisata jalan kaki

Orang Jerman menyukai aktivitas yang dekat dengan alam. Di sini ada komunitas wandern yang termasuk dalam asosiasi warisan budaya lokal (Heimatverein). Mereka biasanya melakukan kegiatan jalan kaki bersama secara teratur setiap tahun dan terbuka untuk umum.

Di berbagai tempat wisata selalu ada penawaran wisata jalan kaki. Wisata jalan kaki biasanya terdapat di semua wisata kota untuk menyusuri kota-kota tua yang hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki, mengunjungi museum, dan objek wisata menarik lainnya. 

Agak berbeda dengan lokasi wisata di luar kota, terutama wilayah pegunungan. Wandern adalah wisata yang tidak pernah luput ditawarkan.

Sangat umum di Jerman orang pergi berlibur bersama keluarga untuk aktivitas wandern ini. Pelancong akan disajikan keindahan alami satu daerah yang bebas dari polusi dan menarik untuk dijelajahi. 

Tempat-tempat wisata alam biasanya telah dijamin keamanannya dengan jalur dan rambu yang jelas. Wisatawan juga dibekali dengan peta dan gardu atau pos kecil sebagai tempat berteduh dan beristirahat.

Bagaimana Anda, sukakah dengan wisata jalan kaki?

Hennie Triana Oberst
Germany, 13.10.2022
Jalan Kaki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun