Seorang teman saya baru menukar kompor di rumahnya, dari gas ke listrik. Katanya, lebih enak memasak dengan kompor gas karena lebih cepat proses pematangannya.
Menurut juru masak, rasa makanan lebih enak jika dimasak dengan kompor gas daripada dengan kompor listrik. Bisa jadi pernyataan itu benar. Aroma makanan mungkin berbeda saat dimasak dengan api, begitu juga makanan yang dimasak di atas api yang dihasilkan dari kayu bakar.
Saya pernah menggunakan kompor gas untuk memasak makanan sehari-hari saat tinggal dengan orangtua dan saat kami tinggal di tiga negara lain di luar Jerman.Â
Di Jerman, rata-rata keluarga menggunakan kompor listrik untuk memasak, seperti juga kompor yang kami gunakan di rumah.Â
Kalau disuruh memilih, saya lebih suka memasak dengan menggunakan kompor listrik. Alasannya sangat sederhana, atau lebih tepatnya alasan dari seorang yang agak malas.
Memasak dengan kompor gas membuat panci dan wajan kelihatan lebih kotor dan lebih sulit membersihkannya. Meskipun dimasukkan ke dalam mesin cuci piring, terkadang tidak bisa bersih dengan baik.
Selain itu, membersihkan kompor setelah masak membutuhkan waktu relatif lebih lama daripada menggunakan kompor listrik.
Teman saya agak terkejut dengan jawaban saya. Dia tidak memperhatikan hal itu, atau mungkin belum, begitu katanya.
Kelebihan dan kekurangan
Bisa jadi, sekarang ini banyak keluarga yang memikirkan untuk beralih menggunakan kompor listrik terkait krisis gas yang terjadi. Bagaimanapun terdapat perbedaan memasak dengan kompor gas dan listrik.Â
Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
- Harga kompor gas relatif lebih murah.
- Lebih kuat dan tahan lama. Kompor gas dibuat dengan teknologi yang lebih sederhana, sehingga tidak gampang rusak dan lebih gampang diperbaiki.
- Lebih cepat panas. Kompor gas menghasilkan suhu tinggi dengan cepat sehingga waktu memasak relatif lebih cepat.Â
- Penyesuaian suhu cepat. Saat api dikecilkan, suhu berkurang dengan cepat.Â
- Lebih sulit dibersihkan. Api bersentuhan langsung dengan alat masak, sehingga panci dan wajan lebih cepat kotor dan lebih sulit dibersihkan. Hal yang sama dengan permukaan kompor.
- Risiko kebakaran lebih tinggi
- Biaya penggunaan gas relatif lebih murah dibandingkan kompor listrik
Kompor listrik - gelas keramikÂ
- Harga kompor listrik lebih mahal dibandingkan kompor gas.
- Dibuat dengan teknologi yang lebih tinggi dan pengaturan yang lebih rumit, sehingga kemungkinan gangguan dan kerusakan yang terjadi relatif lebih besar.
- Kompor listrik membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mencapai panas yang diinginkan. Ini menyebabkan waktu memasak juga lebih lama.
- Jika kompor dimatikan, permukaan gelas keramik membutuhkan waktu beberapa lama hingga dingin.
- Gampang dibersihkan. Tidak ada api yang bersentuhan dengan panci dan penggorengan sehingga gampang dibersihkan, begitu juga dengan gelas keramik kompor.Â
- Risiko kebakaran relatif lebih rendah.
- Biaya energi untuk memasak dengan kompor listrik rata-rata lebih tinggi dibandingkan kompor gas.
Kompor listrik - induksi
Jika harus dibandingkan, kompor gas dan listrik gelas keramik, kompor induksi menempati tangga teratas. Panas dihasilkan oleh medan magnet bolak-balik dalam alat masak itu sendiri.
- Pemanasan cepat, sehingga waktu memasak relatif singkat, sama seperti memasak dengan kompor gas.
- Pengaturan suhu sangat cepat.
- Sangat aman dan risiko kebakaran sangat kecil
- Lebih hemat energi. Memasak dengan kompor induksi sangat murah dari segi biaya listrik.
Di balik kelebihan pasti ada kekurangannya. Harga kompor induksi lebih mahal dibandingkan kompor listrik dan kompor gas. Selain itu panci dan wajan harus diganti dengan peralatan masak feromagnetik yang dapat diinduksi.
Murah atau mahal itu relatif. Barangkali, saat harga gas cukup tinggi seperti saat ini, memasak dengan kompor gas mungkin bisa jauh lebih mahal dari sebelum harga gas naik.
Tiap keluarga dapat menentukan pilihan mana yang paling cocok sesuai kemampuan, kebutuhan, dan selera masing-masing. Hal yang paling penting adalah bisa memenuhi kebutuhan makanan keluarga, serta memasak dengan bahagia tanpa khawatir akan tingginya tagihan gas atau listrik.
Semoga bermanfaat
Hennie Triana Oberst
Germany, 20.09.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H