Sebutan Salzburg jika diartikan adalah "Benteng Garam" yang berasal dari kata Salz: garam dan Burg: benteng, istana, kastel.
Nama kota dan sungai diberikan bukan tanpa alasan. Di wilayah ini terdapat kandungan garam yang melimpah. Menurut temuan arkeologis penambangan garam di wilayah Salzburg sudah ada pada periode Neolitik, sekitar 1900 SM.
Kandungan garam yang luar biasa di Salzburg menjadikan kota ini makmur. Garam yang dijuluki sebagai "Emas Putih" memberikan kekayaan besar pada wilayah ini.
(Sejak 10.000 SM garam digunakan untuk mengawetkan makanan dan membumbui hidangan. Garam merupakan komoditas yang banyak dicari dan sangat berharga melebihi emas. Bahkan garam digunakan sebagai alat pembayaran di banyak negara.)
Salzburg adalah pintu gerbang ke pegunungan Alpen. Pimpinan tertinggi gereja yang berkuasa di wilayah ini mengontrol keluar masuk perdagangan dan bea cukai. Â Sungai Salzach merupakan lalu lintas penting masa itu karena belum tersedia jalan seperti sekarang. Â Â
Salzburg tidak hanya salah satu pusat kekuasaan gerejawi terpenting di wilayah utara Pegunungan Alpen, tetapi juga merupakan pusat perdagangan regional dan internasional. Kota ini tumbuh menjadi kota metropolis ekonomi di barat.
Penguasa kota dan gereja mempercantik kota dengan bangunan-bangunan megah seperti istana, gereja, dan biara.Â
Satu bangunan istana yang mendominasi pemandangan kota Salzburg adalah Benteng Hohensalzburg (Festung Hohensalzburg).Â