"Bikin makanan dari tofu aja, Ma." Putri saya menyampaikan pendapatnya.Â
Sejak tren makanan vegetarian semakin luas dikenal, tofu atau tahu sudah sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat di Jerman. Remaja seumur anak saya di sini mulai terbiasa dengan masakan olahan dari tahu.
Kalau putri saya, sejak kecil sudah mengenal dan menyukai tahu dan tempe. Hampir semua olahan berbahan dasar kacang kedelai disukainya.
Karena rencana liburan di beberapa kota telah kami jadwalkan, maka kesempatan mengundang beberapa teman kami lakukan akhir minggu lalu. Kebetulan cuacanya cukup bagus dan kami bisa nge-grill di teras rumah.Â
Salah seorang tamu kami tidak mengonsumsi daging. Jadi, saya harus menyiapkan paling tidak setengah dari hidangan dengan masakan vegetarian. Penikmat daging tidak masalah menyantap menu vegetarian, tetapi tidak sebaliknya.Â
Akhir liburan musim panas
Minggu ini adalah pekan terakhir liburan sekolah di negara bagian Baden-Württemberg. Mulai Senin, 12 September, kegiatan belajar tahun ajaran baru dimulai kembali. Musim panas akan beristirahat dan berganti dengan musim gugur.Â
(Secara resmi sesuai kalender/ astronomis, musim gugur dimulai tanggal 23 September, jatuh pada pukul 03.03)Â
Temperatur udara bulan September mulai turun, tidak panas, melainkan hangat dan sesekali diiringi hujan. Kesempatan menikmati makanan sambil mengobrol di teras atau di halaman rumah sudah tidak bisa dilakukan setiap hari seperti musim panas.Â
Musim panas bagi warga yang tinggal di negara 4 musim merupakan waktu untuk bersenang-senang dan berpesta. Jadwal kegiatan juga terlihat padat.
Ini adalah saatnya orang menikmati liburan dan pergi ke luar kota atau luar negeri, mengunjungi berbagai perayaan, serta menghadiri berbagai undangan.
Dubu-jorim
Selain sayuran, makanan dari tempe juga saya siapkan, ditambah tahu. Cukuplah untuk santapan kami dan tamu yang diundang.Â
Tahu pedas ala Korea ini menjadi pilihan saya. Meskipun sebutannya pedas, saya membuatnya tidak pedas karena menyesuaikan dengan selera tamu dan selera kami. Tahu pedas ini juga enak dimakan dengan nasi.
Nasi tidak saya sediakan jika nge-grill. Sepertinya tidak ada seorang pun yang selera menyantap nasi saat barbeku. Sebagai gantinya saya siapkan kentang yang dipanggang. Sesekali saya hidangkan juga irisan roti kalau tamu kami tidak bisa tidak makan roti.
Salah satu yang saya suka jika barbeku adalah persiapannya tidak rumit dan lama. Begitu juga dengan dubu-jorim ini, bumbu yang diperlukan tidak banyak dan gampang didapat.Â
Resep Dubu-jorim
Tahu pedas ala Korea yang saya buat ini resepnya telah disesuaikan dengan selera kami. Jadi, tidak sepenuhnya sama dengan resep asli dubu-jorim dari Korea. Yuk, kita siapkan bersama-sama.
Bahan:
- 500 g tahu (pilih tahu yang tidak terlalu lembek agar tidak gampang hancur)
- 1 siung bawang putih, cincang
- 2 cm jahe, cincang atau iris bentuk batang korek api
- 3 bawang merah, iris
- 3 batang daun bawang, iris
- 2 sdt biji wijen putih, sangrai
- 4 sdm minyak gorengÂ
- 2 sdt minyak wijen sangrai
Saus (campur semua bahan dalam mangkuk):
- 1 sdm kecap asin
- 1 sdm saus teriyaki
- 1 sdt garam
- 1 sdm gochujang - pasta cabai Korea (saya gunakan yang mild)Â
- 100 ml air
Cara membuat:
- Cuci bersih tahu, keringkan dengan tisu dapur, potong setebal 2 cm
- Panaskan minyak goreng dengan wajan. Goreng tahu hingga berwarna coklat keemasan.
- Angkat tahu dan pindahkan ke piring
- Lalu tumis bawang merah, bawang putih, jahe, dan 1/2 porsi irisan daun bawang dengan sisa minyak goreng
- Tambahkan minyak wijen.
- Masukkan campuran saus.Â
- Tumis hingga saus mengental
- Masukkan tahu yang telah digoreng.
- Aduk rata
- Tata dalam piring
- Taburi dengan biji wijen sangrai dan irisan daun bawang
- Dubu-jorim siap dihidangkan
Salam kuliner
Hennie Triana Oberst
Germany, 11.09.2022