"Heidelberg adalah romansa yang indah; di sana musim semi mengelilingi rumah dan pekarangan dengan tanaman merambat dan bunga-bunga, serta kastel-kastel dan hutan-hutan menceritakan dongeng indah masa lalu" (Joseph von Eichendorff - 1807)
Begitu banyak puisi dan kata-kata indah yang ditulis penyair untuk menggambarkan betapa cantiknya Heidelberg. Kota romantis ini sangat menginspirasi para pujangga seperti Joseph von Eichendorff, Johann Wolfgang von Goethe, dan banyak penyair lainnya.
Ketika mengunjungi Heidelberg, kota yang begitu memikat ini, tidak lengkap rasanya tanpa mampir ke Kastel Heidelberg (Schloss Heidelberg).
Kastel dibuka untuk umum setiap hari dari pukul 9 hingga 18, kecuali pada hari besar tertentu ditutup atau jadwal buka disesuaikan.
Menuju kastel disarankan untuk menggunakan Bergbahn (kereta gantung) dengan waktu tempuh hanya 2 menit. Tiket Bergbahn sudah termasuk tiket masuk kastel.
Hanya saja, kesabaran harus ditambah saat datang pada akhir minggu atau masa puncak liburan pada musim panas karena antrean di stasiun kereta gantung cukup panjang.
Bagi yang datang dengan kendaraan pribadi tersedia tempat parkir berbayar di luar area kastel yang berjarak sekitar 500 meter dari pintu masuk utama. Pada akhir minggu jalan menuju ke kastel ditutup.
Schloss Heidelberg
Kastel Heidelberg dibangun di atas kota tua di kaki bukit Königstuhl dekat ujung lembah Neckar. Kompleks istana ini dulunya adalah benteng (Burg) berbentuk trapesium yang dibangun pada abad ke-11. Â
Pada abad ke-13, Pfalzgrafen membangun Kastel Heidelberg sebagai tempat tinggal pertama mereka di lereng utara Königstuhl.
Pembangunan kastel terus dilakukan selama sekitar 300 tahun. Setelah kastel bagian bawah diperluas menjadi benteng modern, Kurfürst Friedrich II mulai mengubahnya menjadi tempat tinggal yang representatif.Â
Di bawah pimpinan Kurfürst Ottheinrich, tahun 1556, bangunan bergaya Renaisans dibuat dengan ciri khas desain fasad yang kaya dengan ornamen. Bangunan Ottheinrich (Otteinrichsbau) ini merupakan Istana Renaisans pertama yang berdiri di Jerman. Â
Saat terjadi Perang Suksesi Palatinat (Perang Sembilan Tahun) pada abad ke-17, kastel tidak luput dari serangan mengalami dua kali kerusakan. Pemugaran kemudian dilakukan oleh penguasa selanjutnya.
Musibah tidak dapat ditolak, pada tahun 1764 akibat sambaran petir terjadi kebakaran besar yang menghancurkan istana dan meninggalkan abu dan puing-puing. Sebagian bangunan kastel direkonstruksi dan direstorasi, tetapi sebagian lagi dibiarkan tetap menjadi reruntuhan.Â
Para ilmuwan telah mendiskusikan berulang kali, apakah reruntuhan akan dipulihkan atau dibiarkan saja. Keputusan diambil bahwa puing-puing kastel dibiarkan seperti bentuknya, karena reruntuhan itu juga menyimpan kisah tersendiri. Â
Perkeo dan tong wine
Selalu ada legenda yang tertinggal pada setiap kastel. Seperti kisah Perkeo, seorang pelawak di Schloss Heidelberg. Perkeo terkenal dengan leluconnya dan kecintaannya pada wine.
Menurut legenda, Perkeo mampu menghabiskan wine dalam tong besar sebanyak 220.000 liter. Namun, kematian Perkeo bukan akibat konsumsi anggur yang terlalu banyak, melainkan dia tanpa sengaja meneguk secangkir air.
Di ruang bawah tanah kastel patung kayu Perkeo menjaga tong wine yang sangat besar dengan diameter 7 meter dan panjang 8 meter.ÂLegenda Hexenbiss
Schloss Heidelberg memiliki gerbang utama yang terbuat dari kayu tebal. Selain pintu utama ini ada gerbang yang lebih kecil dengan besi berbentuk cincin sebagai ketukan yang tergantung di pintu.
Dulunya gerbang ini digunakan untuk menerima utusan perseorangan selama masa perang.Â
Konon, suatu waktu ada sayembara yang digelar oleh raja untuk mencari penerus kerajaannya. Karena dia raja ini tidak memiliki keturunan, maka ia mengadakan sayembara.Â
"Bagi siapa saja yang berhasil menggigit pengetuk pintu berbentuk cincin yang terbuat dari besi tebal akan menjadi pemimpin selanjutnya."
Banyak pria bangsawan yang datang dan mencoba keberuntungannya. Satu persatu pria pemberani ini menyerah. Alih-alih patah besi tebal yang menempel di  gerbang, gigi pria-pria itu yang patah dan copot.
Ternyata sayembara ini tidak hanya diikuti pria-pria bangsawan dan pemberani saja, ada juga peserta istimewa yang hadir. Seorang penyihir datang dan mencoba menggigit besi tebal pengetuk pintu.
Penyihir sangat marah dan pergi meninggalkan bekas gigitan pada besi gerbang di Kastel Heidelberg.
Akan tetapi, kekuatan sihirnya tidak mampu mematahkan logam keras pengetuk pintu."Hexenbiss" atau "gigitan penyihir" ini masih terlihat pada besi pengetuk pintu gerbang di Schloss Heidelberg sampai saat ini.
Puing istana terkenal
Banyak sudut lain di istana yang meninggalkan kisah dan sangat menarik untuk dikunjungi. Kasel Heidelberg juga merupakan salah satu reruntuhan istana masa lalu yang paling banyak dikunjungi di Eropa.
Suasana romantis dapat dirasakan saat mengunjungi tempat ini. Selain itu Kastel Heidelberg juga sangat atraktif bagi pencinta fotografi. Schloss Heidelberg merupakan salah satu kastel yang instagrammable.
Yuk, mampir ke Kastel Heidelberg.
Catatan:
- Pfalzgrafen (Counts Palatine) adalah pejabat dan wakil raja atau kaisar.
- Kurfürsten (prince-electors); suatu posisi pemerintahan penting dalam struktur kepemimpinan Kekaisaran Romawi Suci dan menempati posisi tertinggi setelah kaisar. (Wikipedia)
Hennie Triana Oberst
Germany, 28.08.2022
Rujukan: Schloss Heidelberg
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI