Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menjelaskan pada Anak, "Tidak Apa-apa jika Persahabatan Berakhir"

21 Agustus 2022   16:49 Diperbarui: 27 Agustus 2022   13:45 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup ini tidak ada yang abadi 

Ikatan persahabatan yang kuat bisa longgar bahkan putus. Semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang normal.

Masih kuat dalam ingatan saya ketika hubungan putri saya dengan sahabatnya sejak di Kindergarten perlahan lenyap.

Sahabatnya ini adalah anak tetangga kami yang usianya sebaya anak saya. Mereka pindah ketika saya belum lama tinggal di Jerman.

Anak kami mulai berteman ketika masuk di Kindergarten yang sama. Mereka berdua kemudian menjadi sahabat baik yang tidak terpisahkan. Di mana ada anak saya, di situ juga ada sahabatnya.

Hidup terkadang menghadirkan beragam kejutan

Kami sekeluarga harus pindah ke Beijing saat anak saya masih di Kindergarten. Disusul pindah Shanghai saat anak saya di sekolah dasar.

Dalam kurun waktu sekitar 6 tahun itu hubungan anak saya dan sahabatnya tetap terlihat baik.

Namun, ketika kami pindah kembali ke Jerman, hubungan pertemanan mereka terlihat mulai merenggang. 

Sekolah mereka berbeda, meskipun sesekali mereka mengobrol di bus dan kereta saat bertemu menuju sekolah mereka.

Anak saya dan sahabatnya semakin jarang menghabiskan waktu bersama karena hobi yang berbeda. Sahabatnya memilih kursus berkuda dan banyak menghabiskan waktu di tempat berkuda dan memiliki "seekor kuda asuh" yang harus dijenguk paling tidak dua kali seminggu. 

Sementara anak saya lebih memilih untuk les piano, hip-hop, dan olahraga panjang dinding. Kedua anak ini sama-sama bermain tenis, tetapi mengambil kursus di tempat yang berbeda.

Kekecewaan dapat saya lihat dan rasakan dari obrolan dengan putri saya. Siapa pun ingin memiliki hubungan persahabatan bertahan seumur hidup. 

Sebagai ibu, saya ikut sedih melihat kenyataan ini. Namun, saya wajib menjelaskan bahwa hubungan pertemanan tidak selalu abadi. 

Seseorang boleh punya sahabat baru dan tetap bersama dengan sahabat lamanya, tetapi seseorang juga boleh melepaskan sahabat lamanya jika merasa tidak ada kecocokan lagi. 

Saya katakan bahwa sahabat anak saya pasti sedih sekali dan kesepian saat kami pindah ke China. Lalu, datang seorang sahabat baru yang hadir, menghibur, dan tetap ada di sisinya.

Seorang teman atau sahabat seharusnya membuat kita lebih bahagia. Jadi, hubungan harus dilakukan dengan tulus, bukan keterpaksaan. 

Egois namanya jika kita memaksa sahabat kita tetap setia. Masa 6 tahun dan jarak Jerman dan China itu telah membuat anak saya dan sahabatnya berubah.

Teman dan sahabat adalah orang yang ikut membuat hidup kita berwarna. Mereka yang mengisi perjalanan hidup kita sejak masa kecil, masa sekolah hingga perguruan tinggi, masa bekerja hingga masa tua.

Sebagian dari mereka mungkin akan terus menemani sampai akhir, tetapi banyak yang tidak lagi menjadi bagian dari kisah hidup masa depan.

Teman akan selalu datang dan pergi. Kekecewaan bahkan kesedihan pasti akan datang saat hubungan tidak bisa bertahan dan harus berakhir. Akan tetapi, di luar sana masih banyak orang-orang yang akan menjalin hubungan persahabatan dengan kita. 

Tidak perlu khawatir karena masih luas kesempatan untuk bertemu dengan kenalan baru. Lalu kita bisa memutuskan untuk memilih mereka menjadi sahabat atau tidak. Kebersamaan, keserasian, dan kepercayaan biasanya akan menjadikan hubungan pertemanan bertahan lama.

Setiap orang memiliki kebebasan memilih teman atau meninggalkannya jika tidak cocok dan hubungan tidak lagi sehat. Pun tidak ada aturan tertulis bahwa hubungan pertemanan harus selalu abadi.

Hubungan persahabatan yang baik boleh dipertahankan, sebaliknya yang buruk harus dilepaskan. Jadi, tidak apa-apa jika hubungan persahabatan harus terputus.

Putri saya akhirnya bisa mengerti dan menerima penjelasan saya. Dia juga bertemu banyak teman dan memiliki sahabat di sekolahnya.

Salam hangat

Hennie Triana Oberst
Germany, 21.08.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun