Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bolehkah Membawa Rendang Masuk ke Jerman?

12 Agustus 2022   06:11 Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:02 6036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bolehkah membawa Rendang masuk ke Jerman? | Foto: unsplash/ RomainMathon—

Pertanyaan sejenis ini masih sering diajukan seseorang di grup travelling di media sosial. 

Jawaban dari anggota grup juga beragam. Ada yang mengatakan cek langsung di peraturan resmi melalui website bea cukai negara tujuan, ada yang menjawab "katanya", dan tidak sedikit juga yang menuliskan:

"Nggak apa-apa. Bungkus rapi masukkan koper bagasi. Aman sampai mendarat di Jerman."

Ini biasanya jawaban orang yang telah melakukan sendiri atau ada pengalaman dari orang yang dikenalnya dan "lolos" dari pemeriksaan. 

Sebetulnya, jawaban yang paling tepat itu adalah mengecek langsung peraturan negara tujuan lewat situs internet yang tersedia dan gampang diakses. Peraturan seperti ini pasti tersedia dalam bahasa Inggris. 

Seandainya sulit mengerti dan rumit, ada cara lain. Cari informasi di website Kedutaan/Konsulat negara tujuan yang ada di tanah air.

Sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri, semestinya seseorang mencari tahu apa saja barang yang boleh dibawa masuk sebagai oleh-oleh maupun untuk dikonsumsi sendiri.

Produk daging hewan

Komisi Eropa dan otoritas pengawasan pangan nasional mengatur dengan ketat beberapa komoditas yang boleh masuk ke Jerman dan negara-negara Uni Eropa. 

Ada beberapa barang yang berasal dari luar negara Uni Eropa (EU) yang dilarang keras masuk ke wilayah Jerman. Misalnya, produk susu dan daging hewan, berupa daging mentah maupun yang sudah diolah.

Alasan pelarangan produk yang berasal dari hewan untuk mencegah masuknya penyakit hewan yang berasal dari negara asal.

Hasil pertanian dan tanaman

Sebagian hasil pertanian juga tidak diizinkan masuk ke Jerman dan negara EU. Kentang, jamur, buah-buahan, dan cabai adalah contoh dari komoditas pertanian yang dilarang.

Produk pertanian seperti contoh ini dilarang untuk mencegah masuknya organisme atau penyakit berbahaya bagi tanaman. 

Sama seperti yang berlaku di Indonesia, jika seseorang ingin membawa hasil pertanian dan tanaman tertentu harus memenuhi persyaratan karantina dan peraturan tambahan lainnya untuk impor tanaman. 

Seorang teman saya yang berasal dari Thailand pernah menceritakan pengalamannya. Kerabat teman saya datang mengunjunginya di Jerman. Tanpa bertanya, keluarganya membawa banyak oleh-oleh dari negara mereka, termasuk sekantong cabai merah khas Thailand. 

Kerabatnya mendarat di bandara Frankfurt dan kena "random check". Kopernya harus melewati pemeriksaan X-ray dan isi kopernya digeledah. Beberapa barang terpaksa dikeluarkan dan sebagian disita, termasuk sekantong cabai merah. 

"Untunglah, cuma disita tanpa harus bayar denda. Tidak terbayangkan jika harus membayar denda." Begitu teman saya bercerita sambil tertawa kecil. 

Teman saya mungkin tidak bisa tertawa seandainya saudaranya harus membayar denda karena dianggap teledor dan tidak memperhatikan peraturan yang berlaku di Jerman. 

Besaran denda yang harus dibayar biasanya akan dihitung di tempat.        

Rempah

Umumnya bumbu masak seperti rempah-rempah diizinkan untuk dibawa dalam jumlah kecil untuk konsumsi pribadi. 

Saya biasanya membawa beberapa rempah yang sulit didapat di Jerman saja dan jumlahnya relatif tidak banyak. Alasannya, rempah yang terlalu lama disimpan dan tidak terpakai akhirnya rusak dan dibuang percuma.

Pemeriksaan di bandara

Umumnya tidak semua penumpang yang mendarat di bandara akan diperiksa bawaannya satu persatu. Oleh sebab itu pengalaman setiap orang bisa berbeda-beda meskipun negara tujuannya sama. 

Tidak heran jika ada yang yakin dan lantang mengatakan "aman" membawa rendang masuk ke Jerman.

Masing-masing punya alasan sendiri mengapa mereka ingin membawa rendang. Ada yang mengatakan untuk berhemat selama di perjalanan, sebagian kangen dengan makanan Indonesia, lainnya untuk oleh-oleh, atau ada yang minta dibawakan. 

Apa pun alasannya, sudah seharusnya peraturan di satu negara yang akan dikunjungi harus dipatuhi. Bukankah semua yang melakukan perjalanan ingin rencananya berjalan lancar dan dapat menikmati liburan dengan nyaman?

Catatan:
Ada jenis barang lainnya yang dilarang dan dibatasi jumlahnya untuk dibawa memasuki Jerman dan negara EU. Informasi lengkap bisa dilihat di situs internet pabean negara tujuan. 

Hennie Triana Oberst
Germany, 11.08.2022
Rujukan: Zoll.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun