Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menengok KZ Dachau, Jejak Sejarah Kelam Bangsa Jerman

28 Juli 2022   19:49 Diperbarui: 30 Juli 2022   14:30 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan tempat tawanan melakukan apel dan replika barak di kz Dachau | foto: koleksi HennieOberst 

Lapangan tempat tawanan melakukan apel dan replika barak di kz Dachau | foto: koleksi HennieOberst 
Lapangan tempat tawanan melakukan apel dan replika barak di kz Dachau | foto: koleksi HennieOberst 

Selama 12 tahun rezim Nazi berkuasa, tercatat ratusan ribu orang dipenjarakan, dianiaya, dan dibunuh di kamp konsentrasi Dachau. 

Sekitar 32.000 tahanan tewas pada akhir Perang Dunia Kedua, meskipun angka yang pasti tidak diketahui karena banyak yang tanpa identitas. 

Bahkan menurut catatan memorial kamp konsentrasi, tertulis lebih dari 41.500 orang tewas.

Pasukan Amerika Serikat membebaskan sisa tahanan di kamp konsentrasi saat berakhirnya Perang Dunia Kedua. Namun, angka kematian masih bertambah karena banyak dari tahanan yang kondisinya sangat lemah dan menyedihkan sehingga tidak bisa bertahan hidup. 

KZ Dachau dapat dikunjungi oleh siapa saja dan dibuka untuk umum tanpa perlu membayar biaya masuk. Pengunjung juga dapat bebas memasuki semua ruangan yang ada di sana.  

Karena kondisi yang buruk beberapa bagian seperti barak, tempat tidur, dan beberapa tempat lainnya di kamp konsentrasi ini adalah replika yang dibuat menyerupai aslinya.

Krematorium yang berada di kompleks kamp konsentrasi Dachau | foto: koleksi HennieOberst 
Krematorium yang berada di kompleks kamp konsentrasi Dachau | foto: koleksi HennieOberst 

Sejarah kelam

KZ Dachau adalah catatan sejarah kelam bangsa Jerman. Seorang pemimpin kejam yang memanfaatkan kekuasaannya melakukan tindakan keji terhadap orang yang dianggap tidak sependapat dengannya. 

Riwayat kekejaman yang pernah terjadi di negeri ini meninggalkan rasa bersalah dan malu yang tidak terperi pada generasi berikutnya. Itu juga sebabnya kenapa orang Jerman merasa tidak nyaman jika ada yang mengungkit kisah gelap ini, apalagi ada yang menjadikan bahan olok-olokan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun