Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Corona Gelombang Summer dan Persiapan Musim Gugur di Jerman

15 Juli 2022   01:39 Diperbarui: 15 Juli 2022   20:10 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Corona sepertinya masih enggan meninggalkan kita. Padahal aktivitas sebagian besar masyarakat dunia nyaris kembali normal. Virus varian baru terus muncul dengan gejalanya sendiri.

Dua hari yang lalu saya melihat ambulans (Krankenwagen) di depan rumah tetangga sebelah. Beberapa menit kemudian menyusul mobil Notarzt (emergency doctor) dengan sirene yang meraung-raung. 

Sehari sebelumnya kami mendengar Franz dan Inge, pasangan suami istri ini positif Covid-19. Mereka menjalani karantina mandiri di rumah. 

Saya dan suami tidak berani mendatangi rumah mereka karena mereka sedang menjalani masa karantina. Petugas medis juga tidak akan memberi izin siapa pun mendekati lokasi.

Lantaran penasaran, saya melihat dari balkon kamar. Terlihat seorang petugas medis yang baru tiba sedang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki rumah tetangga kami.

Tidak lama berselang, terlihat Inge harus dibawa ke rumah sakit, sementara Franz terlihat baik-baik saja dan ikut mengantar istrinya sampai ke depan pintu.

Esok harinya, Inge sudah boleh pulang dan dapat melanjutkan karantina di rumah. 

Dari keterangannya, dia mengalami masalah dengan detak jantung yang tidak beraturan dan denyutnya lebih cepat. Itulah alasan mereka memanggil ambulans kemarin. 

Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, diketahui bahwa Inge kurang asupan air dalam tubuhnya. 

Cuaca panas saat ini memang mengharuskan warga untuk lebih banyak minum. Ditambah lagi mereka sedang terinfeksi Covid-19. 

Kami berhubungan melalui telepon karena mereka memang memerlukan bantuan untuk menebus obat ke apotek dan belanja keperluan dapur. 

Gelombang summer dan subvarian BA.5 

Awal Juni lalu ketika saya masih di tanah air, ada berita yang saya baca dari media Jerman bahwa subvarian omicron BA.5 telah menyebar dengan cepat di Portugal. Saat itu saya hanya berdoa, semoga situasi tidak memburuk. 

Tidak terbayangkan seandainya ada lagi pembatasan seperti sebelumnya, sementara saya sedang tidak berada di rumah bersama anak dan suami. Untungnya, keadaan tidak memburuk dan saya kembali ke Jerman dengan lancar dan sehat.

Subvarian BA.5 ini menyebar dengan cepat ke negara lain di Eropa, termasuk juga Jerman. Hal ini juga ada hubungannya dengan berkurangnya pembatasan, masyarakat yang kembali menjalani rutinitasnya secara normal, dan banyak yang tidak lagi menggunakan masker.

Corona Gelombang summer dan persiapan musim gugur di Jerman | foto: Pixabay—
Corona Gelombang summer dan persiapan musim gugur di Jerman | foto: Pixabay—

Menurut berita di media, tingkat keparahan dari terinfeksi virus subvarian baru ini tidak jauh berbeda dengan Omicron yang sebelumnya. Jumlah pasien di rumah sakit meningkat, tetapi tidak masuk ke ruang perawatan intensif. Data dari Robert Koch Institut (RKI) per tanggal 14 Juli, rata-rata angka infeksi Corona per 100.000 penduduk selama 7 hari terakhir di Jerman adalah 720 kasus. (Tagesschau.de) 

Gejala paling umum dari BA.5 adalah batuk dan demam. Sering juga dialami penderita seperti pilek, sesak napas, kelelahan, sakit tenggorokan dan sakit kepala, serta nyeri otot dan sendi, hingga gangguan indera penciuman dan perasa. Pada beberapa kasus terdapat juga gejala seperti sakit perut, diare, mengantuk, atau pembengkakan kelenjar getah bening. 

Musim panas tahun ini berbeda

Sejak musim semi tahun ini masyarakat di sini seperti mendapat semangat baru dengan dicabutnya satu-persatu regulasi pembatasan Corona. Hampir semua aktivitas mulai kembali berjalan seperti sebelum masa pandemi.

Di Jerman, summer tahun ini kembali diselenggarakan berbagai acara dan festival yang biasa rutin dilakukan setiap tahun di berbagai kota. Pembatasan hampir tidak terlihat lagi di sini. 

Pemakaian masker di ruang tertutup masih diwajibkan di tempat tertentu seperti kendaraan umum, rumah sakit, praktik dokter, dan panti warga senior. Sementara di tempat lain seperti toko, supermarket, sekolah, dan lainnya hanya sukarela.

Kendati aturan pembatasan hampir semua telah dicabut, Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach menyarankan agar masyarakat tetap menjalani prokes dan menggunakan masker medis secara sukarela di dalam ruangan tertutup. Alasannya, karena penyebaran subvarian baru Omicron ini sangat cepat.

Musim panas di negara empat musim merupakan libur sekolah terpanjang. Di Jerman, sejak akhir Juni liburan sekolah ini telah dimulai secara bergilir dari wilayah utara hingga selatan. Banyak negara-negara di dunia telah membuka kembali daerah wisatanya untuk pelancong.

Persiapan musim gugur

Kita memang harus tetap waspada, lantaran pandemi memang masih betah membayangi kehidupan kita. Apalagi setelah musim panas berlalu dan warga kembali setelah liburan dari berbagai negara lain. Ada kemungkinan sebagian dari mereka membawa serta virus.

Musim gugur dan berlanjut musim dingin akan tiba setelah summer. Bagaimana perkembangan virus ini selanjutnya belum ada yang bisa memastikan. Masyarakat harus mempersiapkan diri dengan baik melewati musim dengan temperatur udara yang rendah. 

Program vaksinasi masih terus dilanjutkan. Stiko - RKI merekomendasikan warga usia 60 tahun ke atas dan warga dengan risiko kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi booster kedua (vaksin keempat). Untuk warga berisiko, booster kedua dapat diberikan minimal tiga bulan setelah booster pertama.

Saya dan suami akan melakukan vaksinasi influenza tahunan pada musim gugur nanti. Mudah-mudahan setelah itu sudah diberlakukan vaksin booster kedua untuk golongan usia di bawah 60 tahun hingga remaja. 

Kesadaran masyarakat memang sangat diharapkan untuk tetap melakukan prokes dan ikut melakukan vaksinasi demi melindungi diri dan orang-orang sekitarnya, khususnya untuk anak-anak dan remaja.

Salam hangat

Hennie Triana Oberst
Germany, 14.07.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun