Corona sepertinya masih enggan meninggalkan kita. Padahal aktivitas sebagian besar masyarakat dunia nyaris kembali normal. Virus varian baru terus muncul dengan gejalanya sendiri.
PandemiDua hari yang lalu saya melihat ambulans (Krankenwagen) di depan rumah tetangga sebelah. Beberapa menit kemudian menyusul mobil Notarzt (emergency doctor) dengan sirene yang meraung-raung.Â
Sehari sebelumnya kami mendengar Franz dan Inge, pasangan suami istri ini positif Covid-19. Mereka menjalani karantina mandiri di rumah.Â
Saya dan suami tidak berani mendatangi rumah mereka karena mereka sedang menjalani masa karantina. Petugas medis juga tidak akan memberi izin siapa pun mendekati lokasi.
Lantaran penasaran, saya melihat dari balkon kamar. Terlihat seorang petugas medis yang baru tiba sedang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki rumah tetangga kami.
Tidak lama berselang, terlihat Inge harus dibawa ke rumah sakit, sementara Franz terlihat baik-baik saja dan ikut mengantar istrinya sampai ke depan pintu.
Esok harinya, Inge sudah boleh pulang dan dapat melanjutkan karantina di rumah.Â
Dari keterangannya, dia mengalami masalah dengan detak jantung yang tidak beraturan dan denyutnya lebih cepat. Itulah alasan mereka memanggil ambulans kemarin.Â
Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, diketahui bahwa Inge kurang asupan air dalam tubuhnya.Â
Cuaca panas saat ini memang mengharuskan warga untuk lebih banyak minum. Ditambah lagi mereka sedang terinfeksi Covid-19.Â