Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Freundebuch: Pentingnya Buku Kenangan Persahabatan Masa Sekolah

20 Juni 2022   13:26 Diperbarui: 20 Juni 2022   18:45 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi album puisi klasik| foto: Pixabay 

Akhir minggu kemarin saya membantu putri saya mengubah letak mebel di kamarnya, sekaligus membantu merapikan dan menyingkirkan barang yang sudah tidak ingin disimpannya. 

Di satu laci rak bukunya tersimpan Jahrbuch (buku tahunan) dari sekolah dan beberapa Freundebuch (friendship book) masa ia di Kindergarten dan sekolah dasar di Jerman dan China. 

Sewaktu anak saya di sekolah dasar sedang tren Top Model. Saya ingat, banyak peralatan sekolahnya yang berasal dari produk ini, termasuk juga buku pertemanan. Kemarin saya lihat tumpukan buku dan beberapa aksesori top model yang masih disimpannya dengan baik. 

Freundebuch top model| foto: HennieOberst 
Freundebuch top model| foto: HennieOberst 
Saya juga masih menyimpan satu buku pertemanan saat SMA. Hanya satu ini yang sempat terbawa, sedangkan friendship book SMP yang sekaligus sebagai buku kumpulan puisi saya dan teman-teman hilang entah ke mana.

Di masa itu buku kenangan populer di kalangan anak sekolah di tanah air, terutama yang perempuan. Jarang ada laki-laki yang memiliki buku ini. Seingat saya hanya beberapa teman cowok yang punya buku ini, dan mereka adalah penyuka puisi. 

Asal usul Freundebuch

Freundebuch atau Freundschaftsbuch, begitu sebutannya di Jerman. Buku ini umumnya dimiliki anak usia Kindergarten hingga sekolah dasar memiliki buku yang memuat biodata teman-teman dan guru, disertai dengan foto, juga hasil sketsa dan lukisan.

Di tahun terakhir biasanya anak-anak meminta teman dan gurunya secara bergiliran mengisi buku kenangan mereka dengan biodata beserta foto, terkadang dilengkapi sketsa dan lukisan. Anak-anak TK biasanya dibantu mamanya karena belum mahir menulis. 

Ilustrasi album puisi klasik| foto: Pixabay 
Ilustrasi album puisi klasik| foto: Pixabay 
Freundebuch yang dulunya dikenal dengan istilah "Album Amicorum" sudah dikenal di Jerman sejak abad ke-15 di kalangan mahasiswa.

Para mahasiswa akan meminta keluarga, profesor, dan teman-teman mereka untuk menuliskan harapan, dedikasi, kata persahabatan, serta gambar dalam album pertemanan mereka. 

Album amicorum juga merupakan bentuk awal dari album puisi. Jerman dikenal dengan sebutan "Land der Dichter und Denker" (negeri penyair dan pemikir). Salah seorang yang sangat dikenal adalah Johann Wolfgang von Goethe. Goethe juga menggunakan album amicorum dan menuliskan pemikiran dan karyanya.

Perkembangan Freundebuch

Hingga abad ke-18 album amicorum hanya bisa dimiliki oleh keluarga berada dan para bangsawan. Memasuki abad berikutnya Freundebuch bisa dimiliki merata oleh semua kalangan. 

Tradisi menulis buku kenangan ini diteruskan hingga sekarang dan sebagian besar adalah anak perempuan. Padahal awalnya buku persahabatan ini diperkenalkan dan dimiliki oleh pria. 

Menurut pendapat psikolog, anak laki-laki dan perempuan menilai persahabatan secara berbeda. Anak perempuan memiliki pendekatan yang jauh lebih emosional terhadap ekspresi persahabatan dan ucapan. Anak perempuan umumnya lebih mudah berteman dan mempertahankan persahabatan.

Freundebuch merupakan media penting bagi mereka untuk mencatat dan mengabadikan persahabatan mereka. Buku ini juga berguna untuk mengembangkan kreativitas mereka karena umumnya anak perempuan lebih suka kerajinan tangan dan dekorasi dibandingkan anak laki-laki. 

Mengenalkan pada anak pentingnya persahabatan

Anak-anak usia prasekolah umumnya belum terlalu mengerti apa arti persahabatan yang sebenarnya. Namun begitu, orangtua perlu membimbing anak agar mereka mengerti betapa pentingnya persahabatan.

Freundebuch anak di Kindergarten| foto: HennieOberst 
Freundebuch anak di Kindergarten| foto: HennieOberst 

Anak-anak sangat terbuka dan gampang berteman. Mereka tidak membedakan anak lain yang bermain bersama baik yang baru dikenal atau teman yang sudah lama dikenal. 

Persahabatan penting bagi perkembangan kesehatan mental anak.

Orang yang menjaga persahabatan akan diterima dan mendapat pengakuan di kelompoknya. Hal ini akan memperkuat kepercayaan mereka terhadap orang lain.

Persahabatan di taman kanak-kanak bersifat formatif dan terkadang bertahan seumur hidup. Freundebuch merupakan cara yang bagus untuk mengabadikan kenangan teman baik pertama yang mereka miliki.

Buku kenangan ini juga bisa menjadi pengingat yang baik bagi anak. Beberapa bulan lalu putri saya mengatakan akan pergi bersama teman sekolah (bukan teman sekelas) yang tinggal tidak jauh dari rumah kami. Setahu saya tidak ada anak di sekitar tempat tinggal kami yang bersekolah di sana.

Ketika putri saya menyebutkan nama anak perempuan itu (sebut saja Bente), saya ingat nama itu. Nama yang sangat jarang digunakan.

Buku pertemanan masa Kindergarten| foto: HennieOberst 
Buku pertemanan masa Kindergarten| foto: HennieOberst 

Bente pernah berada di Kindergarten untuk masa yang sangat singkat. Dia juga berada di grup yang berbeda dengan anak saya, tetapi Bente sempat mengisi Freundebuch anak saya dengan lukisan yang sangat bagus. Saking bagusnya gambar itu saya masih ingat bentuknya. 

Anak saya tidak mengingat pernah kenal dengan Bente di TK, begitupun sebaliknya. Membuka kembali friendship book masa Kindergarten membuat kedua anak ini bisa tertawa. 

Apa yang tertulis dan tertinggal dalam buku pertemanan mungkin sebagian besar akan berubah pada suatu masa, baik itu wajah, hobi, cita-cita, dan kesukaan lainnya, tetapi teman yang ada di buku itu tetaplah orang yang sama dengan sedikit perubahan sikap dan gayanya. 

Adakah Kompasianer yang masih menyimpan friendship book masa sekolah dulu?

Hennie Triana Oberst
Germany, 20.06.2022

Rujukan: Poesiealbum// Freundebuch

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun