6: menunjukkan jempol dan kelingking, tiga jari di tengah dilipat ke dalam.
7: menyatukan ujung jempol, telunjuk, dan jari tengah, sementara dua jari lainnya dilipat ke dalam. Cara lainnya dengan menyatukan semua ujung jari.
8: mengacungkan jempol dan telunjuk
9: membengkokkan telunjuk dan melipat ke dalam empat jari yang lain
10: membentuk tanda tambah dengan dua telunjuk. Cara lainnya dengan mengepalkan tangan.
Hitungan 8 yang dilakukan orang China sama dengan hitungan 2 orang Jerman. Ini yang saya dengar dari pengalaman kolega suami saat berada di bar maupun di rumah makan saat memesan sesuatu.Â
Guru bahasa di kelas saya juga mengingatkan kami agar jangan salah mengacungkan jari saat memesan sesuatu.
Untuk hitungan 10, guru saya lebih suka dengan cara mengepalkan tangan. Menurut beliau, menghitung 1 hingga 10 cukup dilakukan dengan satu tangan.
Jepang
Cara berhitung di Jepang juga memiliki keunikan tersendiri. Ada dua simbol menghitung yang umum digunakan.Â
Pertama saat menghitung sendiri 1 hingga 5. Hitungan 1 dimulai dengan ibu jari, berbeda dengan cara orang Jerman yang mengangkat ibu jari untuk menunjukkan 1, orang Jepang melipat jempol untuk menghitung 1, sementara empat jari lainnya terbuka.
Cara menghitung kedua, yang umumnya digunakan untuk orang lain, misalnya, saat memesan sesuatu di restoran. Hitungan 1 hingga 5 sama seperti cara menghitung di Indonesia, dimulai dengan telunjuk. Namun, pada hitungan 6 hingga 9 berbeda. (WanderWeib.de)
Ternyata hal kecil yang kita lakukan sehari-hari bisa berbeda-beda di berbagai belahan dunia dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Salam hangat dari Jerman