Limbah yang boleh masuk ke dalam kotak kompos ini adalah potongan sayuran dan buah-buahan yang masih mentah dan belum dimasak, ampas teh dan kopi, kulit telur, dedaunan, ranting dan ranting tanaman di halaman rumah.Â
Daging, ikan, tulang, sosis dan sejenisnya tidak boleh dimasukkan dalam komposter. Selain mencegah datangnya tikus juga akan mengganggu proses terjadinya kompos karena suhu yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri dan mengurai sisa makanan tidak tercapai.Â
Sampah organik yang kami kumpulkan ini sekitar setahun akan menjadi humus yang kaya akan nutrisi. Selanjutnya kompos ini kami gunakan sebagai pupuk dan media tanam di pekarangan rumah.
2. Menyerahkan pada perusahaan pengelola sampah
Jika cara ini yang dipilih, maka setiap keluarga harus memohon pengadaan tong sampah organik. Pengajuan tong sampah ini dilakukan melalui pemerintah daerah setempat secara online.
Tong sampah akan dikirim ke rumah beserta stiker yang menempel di tutup dan sisi tempat sampah. Stiker ini memuat kode, nama, dan alamat pemilik. Setiap pengosongan tong sampah data pemilik rumah akan tercatat secara otomatis dari stiker yang tertempel.
Umumnya tong sampah organik (Biotonne) berwarna hijau, tetapi ada juga di beberapa kota berwarna cokelat.
Tong sampah organik untuk rumah tangga tersedia dalam 3 ukuran. Sebagai contoh ukuran tempat sampah dan biaya yang harus dibayar per tahun;
80 liter - 74,40 euro
120 liter - 96,60 euro
240 liter - 188,40 euro
Besarnya biaya sampah di setiap kota berbeda-beda. Di Jerman, pembayaran uang sampah sama seperti biaya-biaya umum lainnya dilakukan setiap tahun. Â
Apa saja yang boleh dibuang ke dalam tong sampah hijau ini?
Sisa sayuran, buah-buahan, sisa makanan, cangkang telur, sisa roti, ampas kopi dan teh, daun, bunga dan tanaman, jerami dan serutan kayu.