Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

5 Persiapan Penting Sebelum Mudik Antarbenua bersama Anak

25 April 2022   22:09 Diperbarui: 26 April 2022   02:24 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baby bassinet di pesawat | foto: Babynews/ Travelepix

Tidak setiap Lebaran saya bisa mudik. Liburan yang sering tidak pas dengan liburan sekolah di sini salah satu alasannya. Saya lupa berapa kali perjalanan mudik antarbenua ini saya lakukan. 

Perjalanan panjang yang harus kami tempuh paling tidak 16 jam terbang dari Frankfurt sampai ke Medan. Tidak masalah dengan perjalanan panjang itu karena bertemu dan berkumpul dengan keluarga besar dan merayakan Lebaran bersama sangat membahagiakan. 

Persiapan perjalanan ini memang sedikit berbeda, terutama jika pergi bersama anak kecil. Tidak gampang bagi anak-anak untuk menyesuaikan diri ketika berada di dalam ruangan tertutup di udara berjam-jam lamanya. Barangkali saya termasuk beruntung. Anak saya sejak terbang pertama pada usia 9 bulan tidak pernah rewel. 

Pernahkah Anda berada dalam penerbangan panjang dan ada anak kecil yang menangis hampir di sepanjang penerbangan? 

Saya pernah mengalaminya. Seorang bayi yang menangis terus menerus. Usaha pramugari dan penumpang lain untuk menenangkan tidak berhasil. Mungkin bayi itu takut atau sakit. Situasi yang cukup sulit bagi anak dan orangtuanya. 

Demi menghindari ketidaknyamanan selama perjalanan, ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan panjang. Selain dokumen penting yang wajib dibawa, berikut ini yang harus diperhatikan saat akan tebang jauh dengan anak kecil.

1. Tiket pesawat

Mudik antarbenua terkadang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan tiba-tiba. Periode liburan Idulfitri adalah masanya high season bagi penerbangan komersial. Lebih baik memesan tiket pesawat jauh hari sebelum rencana terbang.

Jangan membeli tiket pesawat hanya karena harganya murah. Memutuskan terbang jauh dengan anak harus siap juga dengan biaya lebih. Kebutuhan anak tetap menjadi prioritas. Jika anak senang selama perjalanan, orangtua secara otomatis akan merasakan kenyamanan itu juga.

Pesan menu anak-anak. Tidak semua makanan yang disediakan untuk penumpang dewasa cocok untuk dikonsumsi anak-anak. Ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Menu anak biasanya disertai camilan-camilan yang memang dibutuhkan mereka. Jangan sampai anak tidak mau makan dan merasa lapar selama penerbangan. 

2. Tempat duduk pesawat

Pesanlah tempat duduk pesawat sekaligus saat memesan tiket. Maskapai penerbangan biasanya menyediakan kursi yang cocok untuk keluarga dengan anak.

Untuk kelas ekonomi, baris pertama di belakang dinding dapur dan area toilet. Kursi ini cukup ideal, ada jarak yang cukup antara kursi dan dinding. Balita bisa bermain di lantai tanpa mengganggu penumpang lain.

Anak usia di bawah 2 tahun tidak mendapat tempat duduk sendiri, jadi harus dipangku. Orangtua anak usia dua tahun ke bawah bisa meminta untuk disediakan baby bassinet; keranjang untuk tidur bayi yang dipasangkan di dinding.

Baby bassinet ini cukup membantu orangtua saat anaknya tidur. Namun begitu, keranjang bayi ini tidak dapat digunakan saat take off, landing, dan jika terjadi turbulensi. 

Keranjang bayi disediakan gratis oleh maskapai penerbangan. Setiap maskapai udara memiliki standar dan aturan sendiri. Baby bassinet pada Lufthansa dapat digunakan pada bayi dengan maksimal berat 14 kg dan panjang 83 cm.

Baby bassinet di pesawat | foto: Babynews/ Travelepix
Baby bassinet di pesawat | foto: Babynews/ Travelepix

3. Waktu tunggu

Pada penerbangan internasional calon penumpang harus hadir dua jam sebelum keberangkatan. Usahakan untuk menggunakan fasilitas check-in online sehari sebelum keberangkatan. Proses ini memperpendek waktu tunggu di depan petugas check-in di bandara. 

Setelah proses check-in selesai anak bisa dibawa ke ruang bermain yang disediakan bandara. Alternatif lain menunggu di ruang tunggu yang memungkinkan anak dapat bebas bermain sambil menyaksikan pesawat. Anak-anak biasanya suka melihat pesawat terbang. Apalagi menyaksikan langsung pesawat lepas landas dan mendarat.

Waktu tunggu ini juga berlaku saat harus singgah di satu kota dan berganti pesawat untuk melanjutkan penerbangan berikutnya. 

4. Stroller

Meskipun anak sudah bisa berjalan, jangan lupa untuk membawa stroller dari rumah. Pilih stroller yang ringan dan gampang dilipat. Kita semua tahu, persiapan untuk terbang membutuhkan waktu yang relatif panjang, selain itu kita akan banyak berjalan.

Ada waktunya anak kecil lelah dan merajuk tidak mau lagi berjalan. Menggunakan troli yang ada di bandara tidak disarankan. Selain tidak semua area bisa dimasuki troli, kisi-kisi troli bisa menyebabkan cedera pada anak.

5. Tas kebutuhan anak

Gunakan pakaian, kaus kaki, dan sepatu yang nyaman untuk menempuh perjalanan panjang ini. Selain pakaian yang dikenakan perlu membawa cadangan. Popok bayi dan pakaian ganti tidak boleh lupa.

Kita tidak tahu sewaktu-waktu mungkin pakaian anak kita basah atau kotor. Siapkan juga pakaian hangat untuk digunakan dalam pesawat. 

Obat-obatan dasar, makanan, dan susu bayi. Perhatikan juga jumlah cairan yang diizinkan untuk dibawa. Bawalah susu bubuk. Air panas dapat diminta pada saat penerbangan. 

Camilan dan bonbon (permen) perlu dibawa. Permen ini penting untuk menghindari sakit kuping saat terbang akibat perubahan tekanan udara kabin. Untuk bayi dan anak kecil, saat lepas landas dan landing agar disusui atau minum dari botol susu.

Usahakan untuk banyak minum, meskipun harus sering mengganti popok atau mengantarkan anak ke toilet. Rata-rata orang kehilangan 1,5 liter air dalam penerbangan 3 jam.

Mainan. Bawalah mainan kesayangan anak, meskipun itu hanya satu boneka. Membawa benda kesayangan membuat anak lebih merasa nyaman. Selama penerbangan, biarkan anak menyibukkan diri bermain, menonton, atau main gim yang disediakan oleh maskapai penerbangan.

Terbang jauh bukanlah aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Situasi yang berbeda ini harus membuat anak gembira. Jika anak telah puas bermain atau menonton, mereka akan tertidur. Orangtua juga dapat memanfaatkan waktu ini untuk beristirahat dan menikmati pernerbangan. 

Akhir kata, perjalanan jauh bersama anak-anak adalah tantangan bagi orangtua dan anak itu sendiri. Semoga dengan persiapan yang baik mudik antarbenua menjadi pengalaman yang menyenangkan. 

Selamat mudik untuk teman-teman semua!

Hennie Triana Oberst - DE, 25.04.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun