Ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi jika berada di ibukota negara Jerman. Berlin dengan jumlah penduduk sekitar hampir 4 juta ini sangat menyenangkan untuk dijelajahi.
Selain tempat-tempat yang masuk daftar wajib kunjungan seperti Reichstag (Gedung Parlemen), Brandenburger Tor, dan Tembok Berlin, masih panjang daftar tempat menarik lainnya. Â Â
Beberapa kilometer dari Gerbang Brandenburg (Brandenburger Tor) terdapat bangunan yang mendapat julukan "Taj Mahal" Berlin. Bangunan utama dengan atap kubah, diapit dua menara, dibuat dengan gaya arsitektur Dinasti Mughal Islam di India.
Bata Jerman, konstruksi langit-langit balok dan atap kayu melengkapi gaya bangunan ini. Perpaduan arsitektur timur dan barat terlihat indah dan harmonis.
Bangunan yang terletak di Wilmersdorf, wilayah bagian Berlin ini adalah Masjid Wilmersdorf, sering juga disebut Masjid Berlin.
Masjid Wilmersdorf
Masjid Wilmersdorf adalah masjid tertua di Jerman yang masih berdiri. Perancangnya adalah Karl Alfred Herrmann, seorang arsitek dari Berlin. Awal pembangunan dimulai tahun 1924 oleh gerakan Ahmadiyah Lahore, saat itu masih berbasis di India Britania.
Mereka ingin membangun tempat ibadah yang layak untuk umat Islam yang tinggal di wilayah Berlin dan sekitarnya. Di samping masjid dibangun rumah tinggal untuk imam dan keluarganya.Â
Masjid Wilmersdorf mulai beroperasi dan dibuka untuk semua muslim sejak tahun 1928. Tidak terbatas untuk muslim saja, penganut agama lain juga dipersilakan untuk sekadar berkunjung atau turut menghadiri pertemuan yang berlangsung di tempat ini.
Namun, Komunitas Muslim meminta untuk tidak mendiskusikan hal yang berhubungan dengan politik. Â
Rusak saat Perang Dunia Kedua
Ketika Perang Dunia Kedua terjadi, menara masjid menjadi tempat senapan mesin. Akibatnya bangunan ini menjadi sasaran serangan dan mengalami kerusakan yang cukup parah. Kubah rusak dan menara runtuh.
Setelah perang usai, masjid diperbaiki dengan dana seadanya dari hasil sumbangan yang diterima. Â Â
Masjid sebelumnya
Sebelum masjid Wilmersdorf telah ada bangunan masjid di Jerman, yang pertama adalah Masjid Merah. Bangunan masjid yang dibuat tahun 1778 ini berada di taman Kastel Schwetzingen (Schloss Schwetzingen), kediaman musim panas Raja Elektor Carl Theodor.Â
Meski sebutannya "Masjid Merah", sebetulnya bangunan ini dibuat bukan sebagai tempat ibadah, melainkan hanya bangunan yang menghiasi taman di kastel Schwetzingen. Saat itu sedang tren gaya seni orientalis, mereka menyebutnya "Türkenmode" atau tren dari Turki.Â
Artikel lain;
Masjid Merah, Lambang Toleransi di Taman Kastil Schwetzingen Jerman
Masjid pertama yang dibuat sebagai tempat ibadah adalah yang dibangun selama Perang Dunia Pertama. Masjid yang diresmikan tahun 1915 berada di "Halbmondlager" (kamp bulan sabit), kamp tawanan perang Muslim di Wünsdorf.
Sebagai sekutu Kekaisaran Ottoman dan isyarat kepada dunia Islam, Jerman membangun masjid pertama yang berada di Wnsdorf, tidak jauh dari Berlin.
Masjid di Halbmondlager ini dibuat dari kayu, dengan bentuk kubah batu seperti yang ada di Yerusalem. Sayangnya, karena kondisi bangunan yang sudah bobrok pada akhir tahun 1920 masjid ini terpaksa dibongkar. Saat ini yang tertinggal hanya Moschee Strasse (Jalan Masjid) dan makam para prajurit.Â
Cagar Budaya
Sekitar tahun 1990-an Masjid Wilmersdorf direnovasi karena kondisi bangunan di beberapa tempat cukup mengkhawatirkan. Sebagian jendela kayu, pintu, dinding, langit-langit, lantai kayu, dan interior yang rusak dan lembab diperbaiki dan dipulihkan. Masjid ini masuk ke dalam daftar bangunan cagar budaya yang dilindungi.
Kegiatan ibadah kembali dilakukan secara teratur sejak 2010, termasuk juga salat Jumat. Khotbah dilakukan dalam tiga bahasa; bahasa Jerman, Inggris, dan Arab.Â
Tahun 2019 dilakukan perbaikan pada atap kubahnya, masjid dicat putih dengan nuansa hijau lembut di area pintu masuk.Â
Masjid Wilmersdorf ini salah satu tempat yang menarik perhatian wisatawan, di sekitar masjid terdapat juga Gereja Ortodoks Rusia dan Gereja Denmark. Simbol toleransi dan gambaran umat Muslim dan Nonmuslim yang hidup berdampingan secara damai.Â
Jangan lupa mampir jika sedang berada di Berlin.
Salam wisata
Hennie Triana Oberst - DE, 09.04.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H