Musim semi merupakan awal kehidupan dari hewan dan tumbuhan yang tidur selama musim dingin. Musim ini adalah masa berkembang biak pada hewan amfibi, seperti kodok dan katak.Â
Pada musim semi katak dan kodok akan bermigrasi mencari perairan sebagai tempat untuk meletakkan telurnya. Sekitar akhir Februari migrasi mulai dilakukan. Kodok dan katak akan bermigrasi lagi pada musim gugur, mencari tempat tinggal untuk musim dingin.Â
Kodok dan katak (selanjutnya disebut katak) hidup di hutan dan padang rumput hampir sepanjang tahun. Mereka akan berhibernasi pada musim dingin. Mereka akan bangun kembali ketika temperatur udara menghangat, biasanya saat temperatur udara malam hari mulai 5 derajat Celsius.Â
Perjalanan migrasi katak
Lazimnya, katak melakukan perjalanan beramai-ramai menuju perairan. Setiap tahun mereka akan kembali ke tempat yang sama untuk bertelur. Organ khusus di otak katak dan bantuan indra penciuman yang berkembang dengan baik akan membawa mereka ke tempat tujuan. Selain itu mereka menggunakan bulan dan bintang, bau dan suara sebagai orientasi.Â
Katak betina melakukan sebagian besar tugas migrasi ini. Mereka menggendong katak jantan yang akan mereka kawini di punggungnya hingga ke tempat tujuan. Terkadang seekor katak betina membawa sepuluh katak jantan dan berjalan sejauh 5 km menuju perairan.Â
Perjalanan yang melelahkan dan harus ditempuh dalam waktu beberapa malam. Kecepatan mereka rata-rata 600 meter per hari.
Bahaya yang mengintai katak
Kebanyakan katak melakukan perjalanan mereka pada malam hari. Setiap saat ada bahaya yang mengancam mereka. Bahaya terbesar bagi hewan ini saat bermigrasi bukan dari predator alami seperti rubah, landak, burung, dan hewan lainnya, melainkan lalu lintas jalan raya.
Sering kita jumpai katak dan binatang kecil lain mati terlindas kendaraan. Pada malam hari pengemudi kendaraan akan sulit melihat katak yang sedang melintas. Kendaraan dengan kecepatan rendah sekalipun dapat melukai bahkan membunuh hewan kecil ini.