Awalnya, pada 1950, perusahaan mulai mengumpulkan mobil sport yang sudah tidak dipakai lagi. Jumlah koleksi mobil bertambah dari tahun ke tahun. Hingga tahun 1976 Porsche memutuskan untuk memamerkan koleksi kendaraan yang mereka produksi agar dapat dilihat oleh masyarakat luas.
Di lokasi seluas 620 meter persegi didirikan Museum Porsche, di pabrik bekas produksi mesin. Setiap tahun digelar sekitar 20 beragam pameran, dengan jumlah pengunjung antara 70.000 hingga 80.000 orang.Â
Porsche kemudian memutuskan untuk memindahkan museum ke lokasi baru, dengan tampilan bangunan yang mencolok di Porsche-Platz (Porsche Square). Perusahaan arsitektur Delugan Meissl dari kota Wina berhasil mengalahkan 170 pesaingnya dan memenangkan proyek ini.
Tahun 2009 Museum Porsche yang baru resmi dibuka untuk umum. Museum berbentuk poligonal ini terlihat mengawang disangga tiga pilar menyerupai huruf V. Sungguh mengundang perhatian siapa pun yang melintasi jalan di sekitar Porsche-Platz. Di seberang gedung museum terdapat tugu yang dihiasi 3 mobil Porsche-911 di puncaknya.
Konstruksi museum menggunakan sekitar 6.000 ton baja, lebih banyak dari Menara Eiffel di Paris. Luas seluruh ruangan yang dapat digunakan 21.000 meter persegi yang terdiri dari 4 lantai.
Saat ini ada sekitar 700 kendaraan yang dipamerkan, termasuk di antaranya hampir 200 kendaraan motorsport. VW Beetle yang dikembangkan Ferdinand Porsche juga dipamerkan di sini.
Di museum ini terdapat bengkel mobil bersejarah. Pengunjung bisa melihat melalui jendela kaca besar bagaimana mobil-mobil antik diperbaiki dan dipulihkan. Kendaraan klasik tidak hanya direstorasi untuk dipajang, tetapi juga harus siap untuk dikendarai kembali.Â
Museum di masa pandemi
Pengunjung hanya diizinkan masuk dengan menunjukkan bukti penyintas Covid19 dan vaksinasi. Protokol kesehatan tetap berlaku dan hanya masker medis FFP2 yang boleh dipakai. Tur museum untuk sementara ditiadakan.Â