Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Program Kerja Sosial Sukarela Pemuda di Jerman dan 5 Manfaatnya

2 Februari 2022   05:00 Diperbarui: 4 Februari 2022   08:46 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maik, anak muda usia 19 tahun. Setelah tamat SMA dia memutuskan untuk bekerja menjadi tenaga sukarelawan di perumahan warga senior. 

Luisa, 18, wanita muda ini memilih mengikuti program kerja sosial di Kinderhaus. Berinteraksi dengan anak-anak merupakan pekerjaan yang disukainya. 

Di Jerman, banyak anak muda, seperti Maik dan Luisa, yang tertarik untuk melakukan kerja sukarela sebelum mereka memulai kuliah, atau di saat mereka belum bekerja. Ada beberapa program kerja sukarela di negara ini, salah satunya adalah Freiwilliges Soziales Jahr (FSJ), terjemahannya adalah Tahun Sosial Sukarela.

Program kerja sukarela ini berlangsung selama beberapa bulan, minimal 6 bulan dan maksimal 18 bulan, tetapi umumnya berlangsung selama 12 bulan.

FSJ diberikan untuk masyarakat usia 17 hingga di bawah usia 27 tahun. Peserta kerja sukarela ini tidak mendapat gaji, hanya uang saku sebesar 360 hingga 410 euro per bulan.

Sukarela bukan berarti suka-suka

Kerja sukarela ini bersifat mengikat dan diatur oleh undang-undang. Semua peserta wajib menyelesaikan program sesuai waktu yang telah ditetapkan. Namun demikian, FSJ bukan program pendidikan ataupun ikatan hubungan kerja.

Sejarah Tahun Kerja Sosial Sukarela

Program kerja sosial sukarela ini mulai dimulai tahun 1954. Hermann Dietzfelbinger, kepala lembaga diakon Neuendettelsau (kemudian menjabat sebagai Uskup negara bagian Bavaria) menyerukan tahun diakon sukarela.

Kegiatan ini ditujukan bagi kaum muda, untuk bekerja sukarela melayani orang sakit dan orang yang membutuhkan perawatan.

Tahun 1963 fraksi pemerintah mengajukan rancangan undang-undang untuk mempromosikan kerja sosial sukarela ini kepada kabinet. Undang-undang kemudian disetujui dan berlaku pada tahun berikutnya.

Program kerja sosial sukarela ini didukung oleh lembaga terkait dan Kementerian Federal Urusan Keluarga, Warga Senior, Wanita, dan Pemuda.

Bidang apa saja yang bisa dilakukan?

Program tahun sosial sukarela meliputi banyak bidang. Ada beberapa bidang yang bisa dipilih oleh peserta kerja sukarela, misalnya;

  • Budaya dan Pendidikan

  • Perlindungan hewan dan lingkungan

  • Pemuda

  • Paroki

  • Bantuan untuk penyandang disabilitas

  • Panti warga senior

  • Rumah Sakit

  • Kindergarten dan sekolah

  • Bantuan untuk pengungsi

  • Bantuan sosial untuk kelompok tertentu, misalnya, tunawisma, orang yang kecanduan obat-obatan.

Bagi calon peserta yang ingin mengikuti program kerja sukarela ini dapat memilih bidang yang diinginkan dan mendaftarkan diri secara online. Panggilan untuk wawancara akan didapatkan kemudian. Peserta yang diterima akan mendapat informasi tempat kerja dan persiapan yang harus dilakukan.

Manfaat program kerja sukarela

Dengan terjun langsung di lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat, para peserta dapat mengambil manfaat dari program kerja sosial sukarela yang mereka ikuti. Contohnya adalah;

1. Pengembangan kepribadian

Selama mengikuti program kerja sukarela ini peserta akan bertemu dengan banyak orang, harus bekerjasama dalam kelompok, terkadang timbul masalah dan konflik. Mereka akan terbiasa membuka diri, melatih kesabaran, meningkatkan empati, dan solidaritas.

Dengan berjalannya waktu peserta akan dapat menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dengan baik. Tantangan dan tugas yang sebelumnya dirasakan berat akan menjadi ringan. Hal ini memperkuat kemandirian dan kepercayaan diri. Mereka akan lebih siap menghadapi fase kehidupan selanjutnya.

2. Mengumpulkan pengalaman praktis

Selama mengikuti program ini peserta akan langsung melakukan praktik kerja. Mereka akan terlatih menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan belajar mengenal proses organisasi.

Pengalaman yang didapat ini akan menjadi nilai tambah dan akan diperhitungkan sebagai pengalaman kerja saat mereka melamar kerja. 


3. Memberi bantuan  

Peserta kerja sukarela akan berinteraksi langsung dengan banyak orang yang memiliki beragam masalah yang dihadapi. Mereka kemudian akan lebih mengenal dan memahami situasi kehidupan masyarakat yang berbeda-beda. Hal ini kelak akan membantu memperkuat kerjasama di antara masyarakat.  

4. Memilih bidang pekerjaan 

Tidak semua orang mengetahui sejak awal pekerjaan apa yang akan mereka lakukan nantinya. Seseorang yang awalnya cenderung ingin bekerja di bidang keperawatan, bisa saja berganti haluan ingin menjadi pendidik anak-anak di Taman Kanak-kanak.

Dengan mengikuti program kerja sukarela ini mereka akan melakukan pelatihan pada bidang tertentu yang awalnya mungkin menjadi impian. Setelah menyelesaikan program kerja peserta akan lebih yakin bidang profesi apa yang akan dipilih untuk masa depannya.  


5. Mengisi celah waktu dengan bijak

Di Jerman, banyak anak-anak yang setelah menamatkan sekolah tidak langsung melanjutkan kuliah. Mereka mengisi waktu luang sekitar setahun dengan beragam kegiatan. Ada yang traveling ke luar negeri, ada yang mengikuti kursus tertentu, magang, atau melakukan kerja sukarela.

Program kerja sukarela ini memberikan pengalaman dan membantu peserta menemukan sisi lain dan bakat baru pada diri mereka. Peserta akan lebih bisa mengenal dan menilai diri mereka sendiri. Selanjutnya mereka dapat mengambil keputusan yang tepat, ke arah mana tujuan yang harus mereka tempuh untuk masa depan.

Selamat berkarya.

(Hennie Triana Oberst - DE, 2.2.2022)

"Jadi Relawan"

Bacaan: Soziales Jahr/ Freiwilliges Soziales Jahr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun