Corona Gelombang 4 di Jerman, Influenza, dan Musim Dingin
Vaksinasi booster untuk remaja
Baru-baru ini, tepatnya mendekati libur Natal, pemerintah mengkonfirmasi izin untuk memberikan vaksin booster bagi anak muda usia mulai 12 hingga 18 tahun. Informasi yang melegakan bagi kami dan mungkin kebanyakan orang tua yang memiliki anak usia sekolah.
Karena liburan akhir tahun, kami putuskan untuk membuat jadwal vaksinasi setelah libur tahun baru. Hari Selasa yang lalu anak saya langsung mendapat jadwal vaksinasi booster siang hari. Proses yang cepat dan tidak banyak yang terlihat hadir melakukan vaksinasi.Â
Barangkali masih banyak yang bepergian melewati liburan panjang Natal dan Tahun Baru. Di negara bagian Baden-Württemberg, di mana kami tinggal, libur sekolah belum berakhir. Anak-anak akan kembali ke sekolah pada hari Senin, 10 Januari minggu depan.
Efek sampingÂ
Setelah mendapat vaksin booster, anak saya mengatakan tidak merasakan apa pun. Tidak juga ada rasa pegal pada lengannya, seperti yang dialaminya setelah mendapat 2 vaksin sebelumnya.
Pagi hari berikutnya anak saya terlihat malas-malasan dan mengantuk. Ternyata dia mengalami demam ringan, dan hilang dengan sendirinya menjelang siang hari. Bisa jadi ini efek samping dari vaksin, tetapi bisa juga karena hujan-hujanan. Sore hari setelah vaksinasi, anak saya pergi jalan-jalan bersama teman sekolahnya. Ya, seharian itu hujan turun cukup deras.
Vaksin BioNTech untuk usia di bawah 30 tahun
Di Jerman, usia di bawah  30 tahun hanya diberi vaksin BioNTech/ Pfizer, begitu menurut rekomendasi STIKO (Die Ständige Impfkommission/ Standing Committee on Vaccination - Robert Koch Institute).
Alasannya, menurut analisis hingga saat ini, diketahui bahwa peradangan otot jantung dan perikardinal pada anak muda lebih sering terjadi setelah vaksinasi dengan Moderna (Spikevax) dibandingkan setelah vaksinasi BioNTech. Pada orang dewasa usia di atas 30 tahun, tidak ada peningkatan risiko ini.