Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Wichteln, Tradisi Bertukar Kado Menjelang Natal di Jerman

19 Desember 2021   09:21 Diperbarui: 24 Desember 2021   04:55 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wichtel | foto: pixabay/Couleur

Minggu lalu saya janjian dengan anak saya, usai sekolahnya, untuk pergi shopping. Cukup lama kegiatan belanja berdua ini tidak saya lakukan. Harus mengerti dengan dunia anak remaja yang mulai belajar mandiri dan lebih sering pergi dengan teman-temannya.

Saya pikir, memang lebih baik pergi berbelanja di hari kerja. Semakin dekat hari Natal, maka semakin ramai pengunjung, terutama akhir minggu. Pada masa pandemi seperti saat ini pengunjung yang memasuki toko akan dibatasi jumlahnya dan yang lainnya harus sabar antre menunggu gilirannya.

Sudah beberapa minggu ini diberlakukan aturan 2G (geimpfte/sudah divaksin atau genesene/penyitas Covid-19). Pengecualian hanya dilakukan di supermarket yang menjual kebutuhan bahan makanan sehari-hari. 

Ada petugas yang akan memeriksa bukti vaksinasi dan bukti sembuh dari Covid-19 setelah kita melewati pintu masuk. Secara random mereka bisa juga meminta pengunjung untuk menunjukkan KTP.

Kebetulan saya akan berbelanja beberapa barang dan hadiah Natal untuk keluarga dan teman-teman dekat. Begitu juga anak saya, dia perlu membeli pakaian winter dan kado untuk teman-teman dekatnya. 

Saling bertukar kado menjelang Natal sudah biasa dilakukan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Saat bekerja di Indonesia, kami selalu mengadakan acara bertukar kado.

Sekadar hadiah kecil dengan budget tertentu. Kegiatan ini untuk mengakrabkan sesama kolega di kantor sekaligus memeriahkan acara penutupan tahun.

Biasanya, pada kado dicantumkan hanya nama penerima. Nama pemberi harus dirahasiakan. Bungkus kado digunakan yang netral, misalnya kertas kado warna cokelat tanpa motif, atau kertas koran.

Di Jerman, tukar-menukar kado ini juga biasa dilakukan menjelang Natal. Saling memberi hadiah kepada keluarga dan teman. Memberikan hadiah kecil sebagai pemanis kehidupan, juga mempererat hubungan persaudaraan dan persahabatan.

Acara bertukar kado juga biasa dilakukan di sekolah, biasanya di sekolah dasar. Guru kelas yang akan menyiapkan dan mengaturnya. Nama-nama penerima kado dilakukan dengan cara mengundi, dan masing-masing harus merahasiakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun