Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ini Alasannya Mengapa Makan Siang "Sakral" bagi Orang China

4 Desember 2021   04:01 Diperbarui: 5 Desember 2021   07:30 1922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagi masyarakat China, makanan itu seperti surga"

Saat saya bertanya pada seorang teman yang berasal dari China, apa saja acara khusus yang mereka lakukan saat merayakan Tahun Baru. Teman saya, Kate (sebut saja begitu) mengatakan; 

"Makan tentunya. Orang China itu suka makan," Kate menjawab tergelak. Teman yang lain mengangguk, membenarkan, dan ikut tertawa. Apa yang bisa saya lakukan kecuali percaya dan tertawa dengan jawaban ini.

Orang China dan makan siang

Pengalaman menarik tentang makan, terutama makan siang bagi masyarakat China pernah saya alami ketika tinggal di Beijing. Suatu hari Kate mengajak saya ke museum anak-anak. Kebetulan kami tinggal di gedung apartemen yang sama dan anak kami juga sebaya.

Sekitar pukul 10 pagi itu kami berangkat ke museum yang jaraknya tidak terlalu jauh. Ketika tiba di tujuan dua orang teman Kate dengan anaknya sudah menunggu. Mereka sama-sama berasal dari China, hanya berbeda kota.

Museum anak ini merupakan museum edukasi dan tempat bermain yang menyenangkan. Saat kami di sana tidak terlalu banyak pengunjung, jadi anak-anak bebas memilih tempat main.

Menjelang pukul 12, suara anak-anak yang riuh rendah tiba-tiba hilang, sunyi senyap. Saya menghampiri Kate dan bertanya apakah museum akan tutup, karena tidak ada pengunjung kecuali kami berdua. Kate tertawa dan mengatakan semua pergi karena waktunya makan siang. 

Akhirnya, kami putuskan untuk kembali ke apartemen dan ikut menikmati makan siang, di tempat rumah masing-masing.

Makan siang yang sakral

Saya perhatikan juga saat suami saya yang bekerja dari rumah dan hampir setiap hari mengadakan meeting dengan perusahaan yang ada di China. Meeting akan break selama 30 menit mulai pukul 12 siang. Padahal sering sisa pembicaraan hanya 30 menit lagi.

Mereka tetap minta pembicaraan dihentikan pukul 12.00 hingga 12.30, dan dilanjutkan lagi 12.30 hingga pukul 13.00. Saya heran, kenapa tidak dilanjutkan saja meeting hingga 12.30 dan makan siang terlambat 30 menit?

Menurut suami saya, mereka harus menerima kebiasaan ini dan tidak bisa diubah. Ini adalah budaya mereka masyarakat China. Menghormati dan mengerti budaya mereka harus dilakukan dalam hubungan pekerjaan antar bangsa dan seperti ini.

Istirahat makan siang bisa dikatakan "sakral" bagi orang China. Mereka juga menganggap bahwa pertemuan hanya dapat membuahkan hasil yang baik setelah makan.

Alasan lain, banyak pekerja yang menempuh perjalanan relatif jauh menuju tempat kerja, sehingga mereka sangat menghargai istirahat makan siang. Melakukan makan siang pada waktunya akan membuat mereka tepat waktu melanjutkan pekerjaan. 

"Apakah kamu sudah makan?"

(Ni chi fan le ma?)

Begitu sapaan yang sering dilontarkan seseorang jika bertemu. (Sepertinya kebiasaan ini juga dilakukan orang Indonesia peranakan.)

Betapa pentingnya makanan dalam budaya masyarakat China juga berakar dari sejarah masa lalu.

China berulang kali mengalami kelaparan. Hidup dalam kekurangan dan kemiskinan membuat mereka selalu menghargai makanan dan peduli terhadap orang lain.

Orang China tidak terlalu peduli apakah tempat dan makanan yang disajikan mewah atau seadanya. Para pekerja yang membawa makanan dari rumah akan berkumpul di pantry kantor dan menyantap makanan mereka. 

Makan bagi mereka adalah waktu untuk menikmati kebersamaan dengan orang-orang dekat dan terkasih. Itu sebabnya meja makan orang China ada bagian di tengah yang bisa diputar, sehingga semua orang dapat mencicipi semua hidangan.

Pembicaraan dan keputusan bisnis penting juga banyak dilakukan dan diambil saat di meja makan. Tamu akan dilayani dan mendapatkan bagian makanan terbaik terlebih dahulu. 

Makanan bagi orang China juga merupakan perekat yang menyatukan bangsa, baik di masa lalu hingga masyarakat modern saat ini.

(Hennie Triana Oberst - DE, 03.12.2021)

Bacaan: german.cri.cn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun