7 Kota Wisata Romantis di Jerman yang Bukan Kota

Secara tidak sengaja saya membaca berita yang muncul di ponsel saya. Ada yang cukup menarik, berita hari Minggu 28 November 2021 dengan judul 

"7 Kota Wisata Romantis di Jerman untuk Liburan Bareng Pasangan" di cnnindonesia.com

Sebetulnya saya ingin meluruskan saja karena di antara daftar 7 kota itu ada dua yang bukan merupakan kota.

Nomor 2. Bavaria

Bavaria (dalam bahasa Jerman disebut Bayern) adalah salah satu Bundesland atau negara bagian di Republik Federal Jerman. Sedikit mirip dengan provinsi, meskipun pengertian sebenarnya berbeda.

Provinsi tidak memiliki konstitusi dan lembaga negara yang independen.

Bundesland memiliki Ministerpräsident sebagai kepala pemerintahan (kira-kira sama seperti perdana menteri) dan menteri-menterinya.

Ibukota negara bagian Bavaria adalah München (Munich). Di dalam artikel itu tercantum kota Munich pada nomor 5.

 Jadi, agak lucu juga jika Bavaria dimasukkan juga sebagai salah satu kota dalam artikel itu. 

Sama kira-kira, jika Sumatra Utara masuk ke dalam daftar kota-kota indah yang patut dikunjungi di Indonesia.

Akan berbeda jika kota yang disebut adalah Berlin, Hamburg, dan Bremen. Ketiga kota ini merupakan "city state", kota yang juga merupakan negara bagian.

Nomor 7 Pulau Sylt

Meskipun kata pulau disertakan, pulau Sylt bukan merupakan nama satu kota, melainkan nama pulau.

Pulau Sylt dengan kota utama bernama "Westerland" merupakan pulau paling utara di Jerman. Membentang dari utara ke selatan di lepas pantai Laut Utara (Nordsee) negara bagian Schleswig-Holstein, Jerman dan Denmark.

Seumpamanya Pulau Sumatra dimasukkan ke dalam daftar kota-kota indah Indonesia yang patut dikunjungi, bagaimana pendapat anda?

Sekali lagi, saya hanya ingin meluruskan saja dan tidak bermaksud sok tahu. Jangan sampai nanti wisatawan yang datang ke Jerman mencari kota yang bernama Bavaria dan Pulau Sylt.

Catatan:

Contoh yang saya pakai pulau Sumatra dan Sumatra Utara. Maklum ya, saya orang Medan.

Terima kasih untuk semua yang sudah berkenan membaca tulisan ini. Juga untuk dua orang Kompasianer (belum izin menuliskan nama mereka) yang mendorong saya untuk menuliskan hal ini.

Salam hangat dari Jerman yang bersalju.

(Hennie Triana Oberst - DE, 29.11.2021)