Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bahasa Remaja dan Bahasa yang Ketinggalan Zaman

8 November 2021   04:12 Diperbarui: 8 November 2021   05:34 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh, betapa kunonya bahasa saya. Akhirnya kami semua terbahak-bahak.

"Udah ah, nggak berani ngomong. Nanti dibilang bahasa jadul." Kakak perempuan saya yang 10 tahun lebih lama masa tinggalnya di Jerman dibandingkan saya akhirnya menimpali.

Jadi, ada baiknya juga bagi saya menulis di Kompasiana ini dengan menggunakan bahasa Indonesia. Nyerah, jika saya harus menulis dengan gaya bahasa anak muda masa kini.

Salam bahasa.

(Hennie Triana Oberst - DE, 07.11.2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun