Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Eguisheim, Romatisme Kota Melingkar Abad Pertengahan di Alsace

7 November 2021   09:22 Diperbarui: 7 November 2021   12:48 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasuki kota Eguisheim | foto: HennieTriana

Mengisi liburan musim gugur (Herbstferien) tahun ini kami memutuskan ke negara tetangga. Hanya yang dekat saja, karena masa pandemi belum berakhir, malah memasuki gelombang keempat.

Alsace di Prancis adalah pilihan kami, karena letaknya relatif sangat dekat, hanya berkisar 250 km dari rumah.

Seperti yang berlaku di Jerman dan negara EU, di Prancis hanya boleh memasuki hotel, restoran, dan area publik lainnya dengan menunjukkan bukti 3G; geimpft, genesen, getestet (telah divaksinasi, penyintas covid19, dan bukti tes negatif).

Memasuki kota Eguisheim | foto: HennieTriana
Memasuki kota Eguisheim | foto: HennieTriana

Alsace (Elsass)

Alsace merupakan region kecil di Prancis dan menjadi bagian dari Grand East. Wilayah Alsace yang berlokasi di tepian Rhein ini pernah berganti-ganti menjadi bagian negara Prancis dan Jerman. 

Setelah masa Romawi, Alsace ditaklukkan Alamanni* dan menjadi bagian dari Kekaisaran Jerman. Pada abad ke-17, setelah Perdamaian Westphalia Alsace menjadi bagian Prancis.

Saat terjadi Perang Prancis-Prusia 1870/71, Alsace kembali dikuasai Jerman. Usai Perang Dunia Pertama, Alsace diserahkan kembali ke Prancis. 

Tahun 1940 Alsace diduduki Nazi, hingga tahun 1944 kembali menjadi bagian Prancis hingga sekarang.

Jika berkendara di Alsace, di kiri kanan jalan terhampar kebun anggur yang hampir merata di seluruh daerah ini. Alsace memang dikenal sebagai daerah penghasil wine.

Eguisheim | foto: HennieTriana
Eguisheim | foto: HennieTriana

Eguisheim

Kota kecil Eguisheim yang termasuk salah satu kota tercantik di Prancis ini letaknya sekitar 7 kilometer dari Colmar. 

Menurut catatan arkeologi, kota kecil Eguisheim telah dihuni sejak zaman Paleolitikum (zaman batu tua).

Setelah bangsa Celtic, bangsa Romawi tinggal di wilayah ini. Mereka mengenalkan dan mengembangkan budaya pembuatan wine.

Eguisheim adalah tempat lahirnya kebun-kebun anggur di wilayah Alsace. Ragam wine kualitas terbaik dunia banyak diproduksi di sini, seperti Riesling, Gewürztraminer, Pinot Blanc, Pinot Noir, dan Muscatel. 

Setiap tahun, pada akhir pekan terakhir bulan Agustus diselenggarakan Festival Vignerons Eguisheim, yang merupakan festival wine tertua di wilayah Alsace.

Kastil dan Kapel St. Leo Kapel Eguisheim | foto: HennieTriana
Kastil dan Kapel St. Leo Kapel Eguisheim | foto: HennieTriana

Eguisheim mulai berkembang pada abad ke-8 saat dibangun Kastel Eguisheim oleh Graf Eberhard, leluhur Paus Saint Leo IX. 

Kota cantik Eguisheim mencapai zaman keemasannya antara abad ke-16 dan ke-18, meskipun saat itu dilanda wabah dan Perang Tiga Puluh Tahun. 

Keindahan kota Eguisheim hanya bisa dinikmati dengan berjalan kaki. Kendaraan pengunjung tidak boleh memasuki kota. 

Tempat parkir yang luas dan nyaman telah disediakan di gerbang kota dengan tarif yang sangat murah, hanya 3 euro (sekitar Rp 50.000) untuk sehari.

Kota melingkar

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyusuri kota Eguisheim, karena luasnya hanya sekitar 14 km kuadrat. 

Saking kecilnya kota ini dijamin tidak akan tersesat seandainya terpisah dari rombongan, kecuali anak kecil yang terpisah dari orangtuanya.

Kota Eguisheim dengan bentuk melingkar | sumber Google Maps/ tangkapan layar HennieTriana—
Kota Eguisheim dengan bentuk melingkar | sumber Google Maps/ tangkapan layar HennieTriana—
Tata kota Eguisheim sangat unik, karena bentuknya melingkar. Rumah-rumah di sini dibangun berderet dan membentuk lingkaran. Tanpa disadari, kita berjalan kembali ke titik awal. 

Bangunan bercat warna-warni dengan arsitektur Fachwerk dihiasi bunga-bunga di balkon dan bagian bawah jendela. Karena keindahan bunga-bunganya ini Eguisheim telah memenangkan beberapa penghargaan.

Mampirlah ke rumah makan yang menyediakan kuliner khas Alsace, sebagian mirip dengan makanan Jerman. Pilihan lain mengunjungi tempat pembuatan wine, dan jika suka bisa mencicipinya.

Jangan lupa, jika mengunjungi kota Eguisheim agar mengenakan sepatu yang nyaman. Seperti umumnya, jalanan kota tua di Eropa terbuat dari batu yang disusun.

Menyusuri gang Eguisheim | foto: HennieTriana
Menyusuri gang Eguisheim | foto: HennieTriana

Saat kami berkunjung cuaca lumayan dingin, suhu khas musim gugur, berkabut dan hujan. Permukaan jalan yang tidak rata terasa licin saat ditapaki. Tidak bisa saya membayangkan jika harus berjalan saat musim salju di kota ini. 

Catatan: *Suku bangsa Alemanni tinggal di tempat-tempat yang sekarang disebut Baden-Württemberg, Alsace, Swabia Bavaria, wilayah Swiss yang berbahasa Jerman, Liechtenstein, dan Vorarlberg di Austria. (Wikipedia.org) 

(Hennie Triana Oberst - Alsace FR 07.11.2021)

Bacaan: VisitAlsace

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun