Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Altenheim, Hunian Senior Ketika Perawatan di Rumah Tidak Memungkinkan Lagi

4 November 2021   23:08 Diperbarui: 5 November 2021   13:11 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana mereka bisa bersosialisasi, dan melakukan banyak aktivitas yang rutin diselenggarakan. Selain itu mereka dapat dikunjungi kapan saja.

Kebetulan kedua ibu mertua saya (ibu kandung dan ibu tiri suami) harus tinggal di Altenheim karena tidak memungkinkan untuk hidup sendirian di rumah mereka. Ibu mertua yang satu telah berpulang beberapa tahun yang lalu.

Artikel lain: Ketika Pilihan Akhir Jatuh Pada Panti Wreda

Budaya di Jerman berbeda dengan Indonesia. Orang tidak menganggap bahwa anak mengasingkan dan mengabaikan orangtua mereka jika harus pindah ke panti wreda.

Pindah ke Altenheim tentu ada biaya yang harus disiapkan, mulai dari 3.500 euro per bulan. Jumlahnya berbeda di setiap hunian, juga tergantung pada tingkat perawatan.

Biaya ini sebagian ditanggung oleh Pflegeversicherung  (long-term care insurance/asuransi perawatan), dan sebagian lagi ditanggung oleh lansia itu sendiri. Jika tidak mencukupi, maka anaknya harus membayar sisanya.

Bagaimana jika anaknya tidak bisa memenuhinya? Jawatan sosial yang akan mengambil alih biaya ini. Dengan data hasil pemeriksaan bahwa penghasilan dan harta yang dimiliki anak memang tidak mencukupi.

Mengunjungi orang tua di panti | foto: Pixabay
Mengunjungi orang tua di panti | foto: Pixabay

Altenheim atau dirawat di rumah

Ada beberapa alasan kenapa orang memutuskan pindah ke Seniorenheim. Orang yang tinggal sendirian dengan kondisi kesehatan tertentu, penyandang disabilitas, penderita demensia, dan penderita sakit berat lainnya baik fisik maupun mental.

Mereka mengalami kendala untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Memenuhi kebutuhan makanan mereka, berbelanja, dan memasak tidak bisa mereka lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun