Anak perempuan umumnya tertarik dengan riasan wajah. Coba perhatikan pada satu perayaan yang ada stand merias wajah. Anak-anak akan mengantri dan sabar menunggu hingga giliran mereka tiba untuk dirias.
Memasuki masa remaja, keinginan untuk tampil cantik dengan berdandan bisa dikatakan hal yang lumrah dialami anak perempuan.
Remaja biasanya mulai mengenal masalah kulit seperti jerawat. Berdandan adalah salah satu cara mereka untuk menutupi problem kulit remaja.
Saya berusaha selalu terbuka dengan putri saya sejak awal dia mulai bertanya mengenai perawatan wajah dan makeup. Hal ini saya lakukan karena saya tidak ingin putri saya merasa terlalu dibatasi dan terkekang, juga untuk menghindari tindakan sembunyi-sembunyi.
Saya ingat, menjelang libur akhir tahun 2019. Putri saya bersama teman-teman dekatnya selalu saling bertukar hadiah.
Seorang teman dekatnya mengatakan agar anak saya menghadiahi temannya itu makeup. Kenapa temannya minta hadiah ini? Karena menurut dia, mamanya melarang untuk berdandan.Â
Kapan boleh berdandan?
Tentu tidak ada jawaban yang tepat dan pasti benar. Setiap orangtua punya alasan dan keputusan sendiri, kapan mereka mengizinkan anaknya untuk menggunakan kosmetik.Â
Ketika usia anak saya 12 menjelang 13 tahun, dia sudah menyatakan keinginannya untuk menggunakan eyeliner dan maskara.Â
Pelembab wajah dan lipgloss telah dia gunakan sebelumnya. Lipgloss ini juga berupa krim pelembab bibir yang memang harus digunakan saat musim dingin jika tidak ingin mengalami bibir yang kering dan pecah-pecah.
Bagaimana harus bersikap?
Keinginan mereka berdandan adalah hal yang alami. Anak perempuan akan tumbuh menjadi gadis muda dan menjadi dewasa.
Cepat atau lambat, anak perempuan akan tertarik untuk merias wajahnya. Dorongan kefemininan semakin kuat, sifat kekanak-kanakan semakin memudar.
Bagi orangtua, termasuk saya dan suami, Â perubahan sikap ini tentu bukan hal yang gampang diterima. Agaknya, hampir tidak mungkin untuk mencegah remaja berdandan.
Semakin orangtua melarang, semakin menantang bagi remaja. Mereka akan semakin penasaran dan ingin mencoba melakukannya secara diam-diam.
Empat tips
Berikut ini tips yang dapat dilakukan menghadapi remaja yang mulai tertarik untuk berdandan.
1. Komunikasi secara terbukaÂ
Ajaklah anak berbicara dengan terbuka. Tanyakan mengapa anak ingin berdandan. Biarkan dan beri anak remaja waktu untuk mengungkapkan pendapatnya.Â
Tugas orangtua untuk menjelaskan dan memberi pengertian mengapa mereka sebaiknya tidak menggunakan makeup terlalu dini. Namun begitu, orangtua harus siap dan bisa mengambil jalan tengah.
Ambil kesepakatan. Beri mereka kesempatan untuk menggunakan riasan wajah pada kesempatan tertentu. Cukup tipis-tipis dan sealami mungkin.Â
2. Beri pengetahuan mengenai kosmetik
Anak remaja harus mengerti bahwa berdandan tidak bisa dengan menggunakan sembarang produk. Kulit mereka masih sangat muda dan sensitif.
Menggunakan kosmetik yang tidak tepat, apalagi dari produk yang mengandung zat berbahaya, Â akan memicu alergi dan menyebabkan kerusakan kulit yang parah.
Langkah paling aman adalah menggunakan produk kosmetik dari bahan alami dan yang dibuat khusus untuk remaja, karena sesuai dengan kulit muda mereka.
3. Ajari anak berdandan
Mungkin ini lebih tepat dilakukan oleh para ibu, tetapi boleh juga untuk para ayah yang memiliki kemampuan untuk berdandan atau mendandani orang lain.
Berikan arahan dan tips dari pengalaman sendiri bagaimana cara berdandan yang tidak berlebihan. Ini bukan sekadar menyerupai "kursus makeup", tetapi juga momen kebersamaan yang istimewa antara ibu dan anak perempuannya.
4. Ingatkan untuk menjaga kebersihan kulit
Siapa saja yang memutuskan untuk merias wajahnya, harus siap juga untuk membersihkannya. Jelaskan pada remaja untuk tidak pernah lupa menghapus makeup dan membersihkan wajah mereka sebelum tidur.
Ketika kita tidur, kulit sibuk bekerja. Makeup dan kotoran di kulit akan menyumbat pori-pori dan dapat menyebabkan jerawat dan komedo.Â
Hingga hari ini, dengan kebebasan yang kami berikan, anak kami tidak pernah berdandan berlebihan. Saat pergi ke sekolah, sesekali dia mengenakan maskara dan pensil mata tipis-tipis.
Di Jerman, anak sekolah juga dilarang berdandan berlebihan, sama seperti di Indonesia dan di negara lainnya.
Keperluan makeup wajah anak saya masih saya yang membelikan. Hal ini saya lakukan karena saya dapat mengetahui keamanan produk yang akan digunakannya.
Biasanya anak saya menunjukkan produk yang diinginkannya. Saya akan lihat apakah cocok untuk remaja. Jika tidak cocok, maka akan kami cari alternatif lain.
Semoga bermanfaat.
(Hennie Triana Oberst - De, 11.10.2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H