Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Lain Padang Lain Belalang, Beda Negara Beda Stekernya

6 Oktober 2021   14:40 Diperbarui: 7 Oktober 2021   01:08 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beda negara beda stekernya | foto: pixabay/ldyshah—

Ada hal penting yang sering terlupakan ketika kita melakukan perjalanan ke luar negeri. Lupa membawa adaptor, ataupun lupa memperhatikan bentuk soket (setop kontak) di negara tujuan. Pernah tidak Anda mengalami pengalaman mirip seperti ini saat melakukan perjalanan ke luar negeri?

Jika menginap di hotel, masalah pasti cepat terselesaikan. Cukup menghubungi petugas hotel, mereka biasanya akan menyediakan adaptor.

Ada juga hotel yang sudah menyediakan adaptor di kamar, Jepang salah satu contohnya.

Terbayang bagaimana kesalnya saat ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengan menggunakan laptop, sementara adaptor tertinggal di rumah?

Pengalaman ini dialami adik bungsu saya yang menetap di Swiss, dan kebetulan sedang berkunjung ke tempat kami.

Swiss memang menggunakan dua jenis steker (colokan), yang satu bentuknya berbeda dengan yang digunakan di Jerman. Negara yang letaknya hanya "sepelemparan batu" dari rumah kami ternyata stekernya tidak sama. 

Beruntungnya merek notebook adik saya sama dengan yang saya miliki. Masalah terselesaikan dengan cepat, tanpa perlu menunggu esok hari untuk mencari kabel ke toko barang elektronik.

Steker yang berbeda di berbagai negara

Jaringan listrik mulai digunakan pada abad ke-19, umumnya digunakan untuk penerangan. Peralatan rumah tangga yang menggunakan daya listrik mulai dikembangkan.

Awalnya alat-alat ini dihubungkan langsung ke sistem kelistrikan rumah. Selain tidak praktis, juga memiliki risiko yang besar akan terjadinya kebakaran.

Konektor kemudian muncul pada abad ke-20. Alat rumah tangga dapat lebih aman digunakan dan dihubungkan melalui soket.

Jenis steker dan soket yang digunakan di seluruh dunia | urlaubstracker.de/Golden Sikorka
Jenis steker dan soket yang digunakan di seluruh dunia | urlaubstracker.de/Golden Sikorka

Aliran listrik yang dihubungkan melalui steker dan soket ini semakin berkembang di berbagai negara. Masing-masing memiliki sistem dan bentuknya sendiri. Perbedaan bentuk steker dan soket ini karena bedanya tegangan dan frekuensi listrik.

Sejak 1987, tegangan listrik di Eropa perlahan-lahan disesuaikan ke standar 230 Volt dengan frekuensi jaringan 50 Hertz. 

Ada sekira 15 tipe steker dan soket yang digunakan di berbagai negara. Di Indonesia menggunakan tipe C dan F, sama seperti di Jerman. Sedangkan Swiss menggunakan tipe C dan J.

Saat ini karena banyak perusahaan yang memproduksi barang elektronik untuk pasar global, konverter umumnya sudah terpasang di dalamnya. Mengoperasikan alat tersebut di jaringan yang berbeda bukan menjadi kendala lagi. 

Begitupun, tidak ada salahnya untuk memeriksa keamanan produk sebelum membelinya di luar negeri untuk digunakan di rumah. Misalnya untuk kawasan Eropa, tanda CE dan GS sebagai simbol sertifikasi persyaratan keamanan produk.

Catatan;
CE: Conformité Européenne/European conformity, sertifikat keamanan produk sesuai undang-undang Eropa.
GS: Geprüfte Sicherheit, memenuhi persyaratan keamanan produk Jerman.

Selain simbol sertifikat keamanan barang, perhatikan juga kualitas barang. Antara lain, pin steker listrik tidak boleh terlalu tipis, dan steker terpasang baik di soket dan tidak goyah.

Di samping itu, kabel juga harus terisolasi dengan baik, sehingga tidak gampang robek dan meleleh.

Travel adaptor | foto: pixabay/aixklusiv
Travel adaptor | foto: pixabay/aixklusiv

Adaptor 

Pergi ke luar negeri dengan tujuan apapun saat ini kita hampir tidak pernah lepas dari barang elektronik. Membawa adaptor universal merupakan alternatif yang cukup praktis, karena dapat digunakan di berbagai negara. 

Standarisasi steker dan soket selalu diupayakan, bahkan steker standar global dikembangkan, tetapi belum berhasil. Dengan perkembangan teknologi baru seperti induksi, listrik dapat ditransmisikan lebih baik, juga secara nirkabel. 

Di masa depan mungkin saja kita tidak lagi membutuhkan kabel. Sementara ini cukup menggunakan adaptor modern yang dirancang untuk rentang tegangan dari 100 hingga 240 Volt. Tegangan input antara yang rendah dan tinggi sudah terintegrasi dalam adaptor ini.

Salam hangat.

(Hennie Triana Oberst - De, 06.10.2021)

Bacaan: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun