Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bamberg, Romantisme dan Kemegahan Abad Pertengahan

15 September 2021   11:43 Diperbarui: 17 September 2021   19:21 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung balai kota lama | foto: HennieTriana

Liburan musim panas baru saja berakhir minggu lalu. Tahun ini kami memutuskan hanya melakukan perjalanan di Jerman saja ke kota Bamberg yang berada di negara bagian Bavaria (Bayern). 

Bamberg terletak sekitar 250 km dari Munich (ibu kota Bavaria). Bamberg terletak di sungai Main dan Regnitz, di wilayah Franken/Frankonia, bagian utara Bavaria. 

"Roma Frankonia" begitu julukan untuk kota Bamberg, kota ini dibangun di atas tujuh bukit, sama seperti Roma di Italia.

Sungai Regnitz Bamberg | foto: HennieTriana
Sungai Regnitz Bamberg | foto: HennieTriana

Pertama kali Bamberg disebutkan secara tertulis pada tahun 902. Kota ini kemudian menjadi sangat penting ketika Kaisar Heinrich II membangun Kathedral Bamberg pada 1007 dan menjadi pusat keuskupan baru. 

Heinrich II menjadikan Bamberg sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi Suci di Jerman untuk waktu yang singkat.

Bamberg merupakan salah satu kota terindah di Jerman. Keindahan Bamberg mewakili kota di wilayah Eropa Tengah pada abad pertengahan. 

Berada di kota ini laksana menembus mesin waktu, mengunjungi tempat di abad lalu. 

Tahun 1993 Bamberg ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Katedral Bamberg| foto: HennieTriana
Katedral Bamberg| foto: HennieTriana

Berjalan kaki adalah pilihan terbaik untuk menikmati kecantikan dan romantisnya kota ini. Seperti lazimnya kota tua, jalanan dibuat dari susunan batu. 

Jangan lupa kenakan sepatu yang nyaman, agar ringan melangkah dan kaki tidak cepat pegal.

New Residence

Gedung megah yang terletak di seberang Katedral ini dibangun pada 1602, atas prakarsa Fürstbischof (Pangeran-Uskup) Johann Philipp von Gebsattel. 

Bagian pertama bangunan ini dibuat dengan gaya Renaissance. Bagian kedua dilanjutkan tahun 1697 atas penugasan dari Fürstbischof Lothar Franz von Schönborn. Bangunan dibuat dengan gaya Barok.

New Residence | foto: HennieTriana
New Residence | foto: HennieTriana

New Residence merupakan tempat tinggal dan ruang kerja para Pangeran-Uskup dari Bamberg. Namun, sejak tahun 1803 menjadi tempat tinggal kerajaan.

Saat ini gedung New Residence dijadikan galeri dan ruang pamer dan dibuka untuk umum. Pengunjung dapat memasuki dan melihat ruangan-ruangan yang indah dengan dekorasi mewah, lukisan, dan barang-barang peninggalan masa kekaisaran di Bamberg.

Bamberg Katedral | Foto: HennieTriana
Bamberg Katedral | Foto: HennieTriana

Balai kota lama

Bangunan balai kota lama yang berdiri di sungai Regnitz ini adalah ikon kota Bamberg. Konon, Uskup Bamberg tidak memberi ruang bagi penduduknya untuk membangun balai kota. 

Oleh sebab itu dibuat pasak kayu di sungai Regnitz dan pulau buatan untuk membangun balai kota. 

Gedung balai kota lama | foto: HennieTriana
Gedung balai kota lama | foto: HennieTriana

Gedung balai kota ini pertama kali disebutkan dalam dokumen tahun 1387. Tahun 1461 dan 1467 dibangun kembali dengan sentuhan arsitektur Gotik.

Pada abad ke-18 gedung balai kota didesain ulang  dengan gaya Barok dan Rococo. Kedua sisi dinding bangunan dihiasi dengan lukisan ilusi yang khas pada masa itu.

(Rococo atau Barok Akhir memiliki ciri khas motif seperti bunga, tanaman, patung kecil, dan dekorasi lainnya.)

Lukisan di gedung balai kota lama | foto: HennieTriana
Lukisan di gedung balai kota lama | foto: HennieTriana

Saat ini balai kota lama digunakan sebagai museum. Koleksi porselen Ludwig dipamerkan di sini, merupakan salah satu yang terbesar di Eropa.

Desa Nelayan "Little Venice"

Di satu sisi sungai Regnitz berbaris rumah-rumah lama gaya Fachwerk dengan taman kecil yang menjadi ciri khas area ini. Di tepi sungai terdapat banyak perahu. 

Dulunya perumahan padat ini adalah pemukiman nelayan. "Little Venice" begitu julukannya. 

Mayoritas rumah memiliki balkon kayu panjang, yang digunakan oleh para nelayan untuk menjemur jaring dan alat tangkap ikan mereka.

Little Venice Bamberg | foto: HennieTriana
Little Venice Bamberg | foto: HennieTriana

Setiap tahun, di kota tua ini diselenggarakan pesta tradisional rakyat yang sebut dengan Sandkerwa atau Sandkirchweih. 

Asal usul festival ini adalah pentahbisan Gereja St. Elisabeth pada tahun 1951. Awalnya hanya perayaan kecil, kemudian meningkat menjadi kegiatan yang besar.

Puncak acara adalah jousting (Fischerstechen) yang dilangsungkan di Little Venice. Fischerstechen sebetulnya sudah dikenal sejak abad ke-15, lalu dihidupkan kembali oleh penyelenggara festival Sandkerwa. 

Pertandingan ini dilakukan oleh dua orang, masing-masing berdiri di atas perahunya. Keduanya bertarung, saling mendorong menggunakan tombak. Bagi yang bisa mendorong lawannya hingga tercebur ke air adalah pihak yang memenangkan pertarungan. 

Fischerstechen di Bamberg | foto: Foto: sueddeutsche.de/David Ebener/dpa
Fischerstechen di Bamberg | foto: Foto: sueddeutsche.de/David Ebener/dpa

Sandkerwa ini merupakan kegiatan yang menarik banyak pengunjung. Biasanya festival ini digelar selama 5 hari pada puncak musim panas bulan Agustus. Sayang sekali, untuk tahun ini ditiadakan seperti tahun lalu karena pandemi. 

Masih banyak tempat indah lainnya yang bisa dinikmati di kota ini.

Ayo, jalan-jalan ke Bamberg!

Hennie Triana Oberst - De, 14.09.2021

Bacaan: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun