Neele menghabiskan sisa Crème brûlée kesukaannya, senyum manis mengembang dari bibirnya.
"Danke!" Ucapan terima kasih yang tulus diiringi binar mata cokelatnya.
Setahun lalu Neele mengadu sambil menangis. Julian, teman baiknya sejak masa kuliah dulu, adalah penyebabnya.Â
Neele bertemu kembali dengan Julian saat pria berambut pirang gelap pindah tugas di kota tempat Neele bermukim. Diam-diam ia mengagumi Julian lebih dari teman, benih cinta muncul perlahan dan semakin membubung.
Sayangnya, cinta Neele tak berbalas. Julian mencintai Miriam, salah seorang teman Neele. Perkenalkan Julian dan Miriam terjadi saat perayaan ulang tahun Neele. Julian begitu terpesona dengan Miriam, seorang single parent dengan putra yang berusia 18 bulan.
Hati Neele remuk. Dia mengatakan akan menerima tawaran dari kantornya untuk pindah ke kota lain. Menurutnya itulah jalan terbaik untuk melupakan Julian.Â
Memang tidak mudah menerima kenyataan dan berdamai dengan situasi yang rumit seperti ini. Berbulan-bulan Neele galau, kehilangan selera makan, dan mengalami gangguan tidur.
Beberapa musim telah terlewati. Neele merasa sudah cukup lama bersedih dan mengeluarkan air mata. Persahabatannya dengan Julian dan Miriam masih terjaga baik, ia akhirnya bisa menerima Julian dan Miriam yang sama-sama saling suka.Â
Cinta terkadang berjalan berkelok-kelok dan rumit. Ada yang berakhir bahagia, tetapi ada juga yang harus kandas dan bertepuk sebelah tangan seperti Neele.
Apa yang harus dilakukan ketika berada dalam situasi cinta tak berbalas seperti ini? Ada 5 langkah yang bisa dilakukan, meskipun tidak gampang dan membutuhkan waktu, tetapi pasti bisa dilakukan.Â
1. Terima kenyataan
Awalnya mungkin akan berat untuk mengakui bahwa orang yang dicintai tidak membalas cinta seperti harapan. Perasaan marah, kecewa, dan sedih pasti akan hadir, tetapi kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mencintai kita.
Percaya dan yakinkan diri bahwa orang tersebut bukan orang yang tepat sebagai pasangan anda.Â
2. Menjauh
Bersikap egois, pikirkan diri dan perasaan sendiri. Supaya tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan terus mengingat orang yang telah membuat kecewa, menjauhlah untuk sementara waktu. Kurangi perjumpaan dan hubungan telepon. Jika mungkin jangan bertemu untuk beberapa waktu.
3. Hidup kita tanggung jawab kita
Rencana apa selanjutnya yang harus dilakukan setelah menyadari orang yang dicintai tidak membalasnya. Apakah berlarut-larut dalam kekecewaan? Tentu bukan itu pilihan yang tepat untuk dijalani.Â
Kebahagian akan datang dan harus diraih, bukan menunggu orang lain memberikannya. Lanjutkan hidup dan yakin, pada waktu yang akan datang anda akan bertemu seseorang yang tepat.
4. Nikmati waktu bersama teman
Jangan mengurung diri terus-menerus di dalam kamar. Sesekali pergilah keluar bersama teman-teman lain yang tidak ada hubungannya dengan orang yang membuat perasaan anda sedih. Bersenang-senang dengan mereka akan membantu dan mempercepat rasa kecewa akan hilang.
5. Tidak ada yang kebetulan
Cinta anda bertepuk sebelah tangan, karena dia bukan orang yang tepat untuk anda.
Seandainya dipaksa untuk bersama, mungkin saja berhasil. Namun, ketidakseimbangan perasaan dari kedua belah pihak membuat hubungan berjalan timpang dan masing-masing tidak bahagia.Â
"Jeder Topf findet seinen Deckel" (setiap panci menemukan/memiliki tutupnya) begitu kata orang Jerman,Â
Setiap orang pada suatu saat akan menemukan pasangan yang tepat, sekalipun perjalanan untuk pencarian tersebut menghadirkan luka dan memakan waktu cukup lama.Â
Neele telah membuktikan hal ini. Dia telah menemukan Marco, tunangannya. Tahun depan mereka akan melangsungkan pernikahannya.
Salam bahagia.Â
-------
Hennie Triana Oberst
De, 05.08.2021
"Cinta Segitiga"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI