(Kamis, 3 Juni di beberapa negara bagian di Jerman adalah hari libur agama Katholik, Fronleichnam, begitu sebutannya dalam bahasa Jerman. Libur ini memang tidak berlaku secara nasional.)
Biasanya, jika hari libur, atau akhir minggu, kami bangun agak siang dan melakukan aktivitas dengan lebih santai. Mungkin dianggap kebiasaan yang agak aneh oleh sebagian orang.
Namun, mendapat kesempatan diundang oleh Kompasiana, untuk ikut serta di program Kata Netizen KompasTV adalah hal yang langka. Bagi saya, ini adalah bentuk penghargaan. Kesempatan ini tidak mungkin saya lewatkan. Seandainya harus bangun dinihari juga saya bersedia.
Saya kabari saudara kandung melalui aplikasi pesan. Saya butuh tambahan dukungan morel juga dari mereka, selain dari suami. (Terima kasih untuk kalian, Ich liebe Euch!)
Sisa hari ini konsentrasi saya seperti terbang setengah, nggak fokus. Memikirkan esok hari membuat saya gugup di level atas.
Ah, bukankan ini hal biasa, seperti yang dikatakan orang Jerman; "Der erste Schritt ist der Schwerste" (Langkah pertama adalah yang paling sulit).
Beginilah jika tidak biasa berbicara di depan orang banyak. Menurut orang lain dan saya sendiri, saya adalah orang yang sangat tertutup dan jarang berbicara, kecuali dengan orang tertentu yang saya anggap nyaman untuk diajak bercakap-cakap.
Esok harinya, 3 Juni.Â
Saya terbangun lebih pagi dari jam wecker yang terpasang. Tidur pun tidak nyenyak. Bagaimana seandainya ada pertanyaan yang tidak biasa saya jawab? Aduh!
Di gawai sudah masuk pesan dari Mas Hafiz, undangan zoom pukul 13.00, berarti 30 menit lebih cepat. Pasti persiapan sebelum taping dimulai. "Good luck!" begitu ditulisnya menjelang taping dimulai.
Tepat pukul 8 waktu Jerman saya bergabung melalui zoom meeting. Terlihat kesibukan para kru di studio.