Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Betapa Dinginnya Musim Salju, Dongeng "Gadis Penjual Korek Api"

16 Mei 2021   04:16 Diperbarui: 16 Mei 2021   08:04 1908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dongeng Gadis Penjual Korek Api | foto: Hans Christian Andersen/deukomtvsa.wordpress.com—

Dulu, orangtua kami rajin sekali membeli buku bacaan untuk anak-anaknya. Kebiasaan ini berubah setelah kami dewasa, buku bacaan biasanya kami beli sendiri dari uang saku. Sementara orangtua kami berlangganan berbagai majalah, serta surat kabar lokal dan nasional. 

Buku-buku dongeng Nusantara banyak kami dapatkan dari ibu kami, sementara dongeng lainnya dari ayah. Buku dongeng yang paling sering dibeli adalah karya Hans Christian Andersen.

H. C. Andersen, begitu namanya biasa disingkat, seorang pengarang dari Denmark yang karyanya dikenal hampir semua anak di seluruh dunia. 

Ada satu buku yang sangat berkesan, hingga sekarang masih terbayang ilustrasi dalam buku dongeng itu. "Gadis Penjual Korek Api" kisahnya memang sangat sedih, dan membuat saya menangis membacanya.

Mungkin karena ceritanya begitu menyayat hati, maka kuat terpatri di dalam kepala. 

Sebetulnya bukan kisahnya saja yang meninggalkan kesan yang sangat dalam, melainkan juga gambar yang disajikan, musim dingin yang bersalju.

Saya membayangkan dan berandai-andai, bagaimana rasanya menyaksikan langsung saat salju turun. Pemandangan itu hanya bisa saya lihat di dalam buku, kalender, dan film.

Barangkali hal ini juga yang membuat saya gemar memandangi jalanan yang diapit rumah-rumah penduduk yang rapi berderet. Terlebih lagi saat temaram, dan lampu jalanan memancarkan cahaya yang menghadirkan kehangatan.

Gambaran tentang musim salju yang indah ini memang bertolak belakang dengan kisah yang diceritakan dalam dongeng gadis kecil yang ditulis pengarang dari salah satu negara Skandinavia.

Dongeng dengan judul asli "Den lille Pige med Svovlstikkerne" (Gadis Kecil dan Korek Api) ini ditulis pada tahun 1845. Kisah seorang gadis kecil yang membeku di musim dingin pada malam tahun baru. 

Kisah yang dimulai saat seorang gadis kecil dengan baju kumal dan tanpa pelindung kepala berjalan tanpa alas kaki. Tadinya, saat meninggalkan rumah, dia mengenakan alas kaki milik ibunya yang kebesaran. 

Gadis kecil ini kehilangan sandalnya saat tergesa-gesa menyeberang jalan. Satu sandalnya hilang entah terlempar ke mana, sedangkan satu lagi dibawa kabur seorang anak laki-laki.

Dia membawa satu kotak dagangan yang berisi korek api. Sepanjang hari tidak ada seorang pun yang membeli korek api yang dijajakannya. Rasa lapar dan dingin ditahannya, karena dia tidak berani pulang. Ayahnya akan memukuli dia jika tidak ada korek api yang terjual. 

Tidak ada orang yang memperhatikan gadis kecil ini. Karena kedinginan dan putus asa, maka gadis kecil menyalakan korek api, satu demi satu. Setiap batang yang menyala, ia bermimpi, dan akan terbangun ketika api padam. 

Gadis kecil mimpi bertemu dengan neneknya yang telah meninggal dunia. "Nenek, bawalah aku bersamamu," dia memohon pada neneknya untuk membawanya. Gadis kecil tahu neneknya akan pergi jika api padam.

Akhirnya, neneknya membawa gadis kecil bersamanya ke surga. Gadis kecil tidak lagi menderita, kedinginan dan kelaparan. 

Keesokan harinya, orang-orang yang melintas di jalan mendapati gadis kecil telah membeku dengan senyum di bibirnya. Korek api yang telah terbakar berceceran di sekitarnya.

Dongeng ini menyampaikan kritik dan ditulis dengan baik.

Menggambarkan bagaimana orangtua yang semena-mena terhadap anak mereka dengan alasan kemiskinan.

Di samping itu juga cerminan masyarakat yang hanya sibuk memikirkan diri mereka sendiri, tanpa peduli orang lain di sekitarnya. 

Selamat Hari Buku Nasional

-------

Hennie Triana Oberst

De, 15.05.2021

Hari Buku Nasional

"Buku Anak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun