Cuaca cerah dengan suhu hangat selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang tinggal di negara empat musim, terutama saya yang berasal dari negara tropis. Bulan April dan Mei tahun ini relatif dingin di Jerman.
Saya bandingkan foto bunga-bunga tahun lalu di tanggal yang sama. Bunga Azalea mini, misalnya, yang ada di halaman rumah. Tahun lalu di tanggal sekarang terlihat sudah mekar.Â
Tetapi tahun ini, pada tanggal yang sama, hanya kuncupnya yang terlihat mulai keluar. Biarlah, saya tunggu saja. Paling tidak sudah terlihat ada tanda-tanda kehidupan. Â
Hari Minggu kemarin cuaca sangat cerah dan hangat, bahkan cenderung panas. Semesta ikut bergembira merayakan Hari Ibu Sedunia yang bertepatan jatuh pada hari Minggu ini. (International Mother's Day diperingati pada hari Minggu kedua bulan Mei.) Tahun ini adalah kali kedua peringatan Hari Ibu di  tengah pandemi.
Jika cuaca bersahabat seperti ini, orang suka  memanfaatkan dengan melakukan barbeku, di Jerman biasa disebut dengan "grillen". Namun, menurut acara di televisi yang pernah saya tonton, grillen dan barbeku tidak sama.
Grillen adalah proses memanggang di atas api secara langsung, dan prosesnya relatif sebentar. Sedangkan Barbeku (BBQ) proses memanggang yang tidak langsung.Â
Misalnya, dengan menggunakan pemanggang ketel, atau oven khusus. Barbeku dilakukan dengan menggunakan suhu yang lebih rendah dari grillen, dan menghasilkan aroma asap khas dari panas oven barbeku.Â
Meskipun ada perbedaan dari kedua proses memasak ini, baik grillen maupun barbeku selalu menghadirkan kehangatan dan keasyikan tersendiri.Â
Umumnya, bumbu makanan untuk grillen relatif tidak rumit. Berbagai makanan yang kita suka, baik daging maupun sayuran dapat dinikmati dengan cara grillen.Â
Sesekali, jika rajin datang menyapa, saya membuat sate ayam bumbu kacang. Sayuran seperti terung, zucchini (zukini), dan jamur paling sering bergantian ikut naik ke panggangan.
Champignon atau Jamur kancing keju panggang adalah salah satu variasi yang kami suka. Resep jamur keju panggang ini saya dapat dari seorang teman yang berasal dari Romania. Â
Saat itu kami mengadakan acara barbeku di rumah seorang teman dengan tamu dari berbagai negara. Masing-masing membawa kuliner kesukaan, atau kuliner khas dari negara asal. Teman saya dari Romania membawa jamur keju panggang. Sayangnya, dia tidak tahu dari mana asal makanan lezat ini.Â
Bagi penyuka jamur, biasanya akan suka dengan champignon keju panggang ini. Proses membuatnya juga sangat gampang dan praktis, dengan bumbu yang relatif sederhana.
Yuk, kita mulai membuatnya.
Bahan:
6 buah jamur kancing ukuran besar (kira-kira diameter 5 cm)
1 siung bawang putih, potong kecil atau cacah. Jika suka jumlahnya bisa ditambah.
Keju parut secukupnya. Jenis keju disesuaikan dengan selera. Saya sering menggunakan keju Emmentaler.
LadaÂ
GaramÂ
Minyak zaitun
Daun seledri secukupnya, iris atau cacah. Sekitar 2 Â hingga 3 batang, iris
Cara membuat:
Bersihkan jamur dengan tisu dapur. Lepaskan batangnya, kemudian potong kecil-kecil.
Masukkan batang jamur yang sudah dipotong ke dalam mangkuk, kemudian bawang putih, keju parut, daun seledri, sedikit garam dan lada. Campur hingga rata.
Masukkan sekitar setengah sendok teh minyak zaitun ke permukaan jamur bagian dalam. Taburi dengan sedikit garam dan lada.
Masukkan campuran batang jamur dan keju. Tekan supaya padat.
Letakkan jamur di atas panggangan.
Panggang hingga keju meleleh.
Angkat. Jamur keju siap disantap.
Selamat mencoba!
Salam kuliner.
-------
Hennie Triana Oberst
De, 10.05.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H