Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Speicherstadt, Pesona Kota Pergudangan di Hamburg

6 Mei 2021   09:14 Diperbarui: 6 Mei 2021   17:55 2142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Speicherstadt Hamburg | foto: pixabay/KarstenBergmann—

Freie und Hansestadt Hamburg, biasa disebut Hamburg adalah city-state, kota yang merupakan Negara Bagian. Kota Hamburg dengan 1,8 juta penduduk merupakan kota kedua terbesar di Jerman.  

Musim panas yang lalu, saat diberlakukannya pelonggaran lockdown, kami manfaatkan untuk mengunjungi Hamburg. Sejenak meninggalkan rumah dan pindah beberapa hari menikmati suasana kota lain. Dari rumah kami jarak ke kota pelabuhan ini lebih kurang 700 km.

Saya lupa berapa jam perjalan kami tempuh, karena mampir ke sana sini. Biasanya, jika menggunakan kendaraan pribadi tanpa istirahat (bergantian mengemudi), dapat ditempuh sekitar 8 hingga 9 jam. Dengan catatan tidak ada kemacetan parah di jalan. 

Kota Pergudangan Hamburg | foto: HennieTriana
Kota Pergudangan Hamburg | foto: HennieTriana
Selama di Hamburg, kami memutuskan untuk menggunakan transportasi umum, demi kepraktisan. Mobil kami tinggalkan di tempat parkir hotel, kemudian menumpang bus dan kereta bawah tanah (U-Bahn) menuju tempat-tempat yang akan kami kunjungi.

Karena masa pandemi belum berakhir, banyak tempat umum masih tutup. Protokol kesehatan tetap diberlakukan dengan ketat, serta pembatasan kontak sosial. 

Tidak jauh dari pelabuhan, terdapat bangunan tinggi dari batu-bata merah yang berdiri bersebelahan. Ini adalah bangunan Kota Pergudangan.

Speicherstadt begitu sebutannya, adalah kompleks gudang yang tersambung dan merupakan yang terbesar di dunia sekitar 26 hektar. 

Pembangunan gedung ini dimulai pada 1883 di masa kepemimpinan Kaisar Wilhelm II. Seperti umumnya pembangunan proyek besar, selalu ada pihak lain yang harus dikorbankan. Tidak terkecuali pendirian Speicherstadt ini. 

Hamburg Speicherstadt | foto: HennieTriana
Hamburg Speicherstadt | foto: HennieTriana
Pembangunan kompleks penyimpanan barang bebas cukai ini memaksa sekitar 20.000 orang untuk meninggalkan rumahnya. Mereka, penduduk di distrik Kehrwieder dan Wandrahm kebanyakan adalah para pekerja pelabuhan.

Namun, tidak hanya para pekerja, pedagang kaya yang tinggal di rumah bergaya barok yang megah juga harus merelakan tempat tinggal mereka demi berdirinya proyek raksasa ini. 

Sayangnya, kompensasi cuma diberikan kepada sekitar 1.000 pemilik rumah yang terkena penggusuran. Sedangkan para penyewa rumah, mau tak mau harus mencari jalan sendiri. Pindah ke kawasan lain dengan membayar uang sewa yang lebih tinggi, dan harus menempuh perjalanan yang lebih jauh ke tempat kerja.

Fondasi Speicherstadt dibuat dengan teknik khusus. Bangunan ini bertumpu pada sekitar 3,5 juta tumpukan kayu Ek (Eichen) yang ditanam hingga kedalaman 12 meter ke dalam lumpur lunak. 

Speicherstadt dapat dicapai melalui air (lewat kanal) dan daratan. Di gudang  ini disimpan produk yang memiliki nilai tinggi seperti kopi, teh, rempah-rempah, cokelat, dan karet. Barang-barang dari tongkang diangkut menggunakan teknologi modern, dengan derek hidrolik.  

Hamburg | HennieTriana
Hamburg | HennieTriana
Kompleks pergudangan ini pernah rusak dan hancur, akibat serangan bom saat terjadinya Perang Dunia Kedua tahun 1943. Seorang arsitek kemudian ditugaskan untuk merekonstruksi bangunan ini. Sebagian dibangun sesuai aslinya, sebagian lagi adalah bangunan yang benar-benar baru. 

Dengan berjalannya waktu, pengiriman barang mengalami kemajuan yang pesat. Banyak perusahaan yang mulai meninggalkan Kota Pergudangan ini. 

Saat ini Speicherstadt beralih fungsi menjadi kawasan industri. Sebagian besar bangunan digunakan menjadi perkantoran. Tahun 2013 pelabuhan bebas Hamburg dihapuskan. 

Speicherstadt adalah kompleks bangunan besar pertama di Hamburg yang memiliki penerangan dengan listrik dari luar dan dalam. Energi dipasok oleh mesin uap di rumah ketel yang dibangun pada tahun 1887. 

Speicherstadt Hamburg di waktu malam | foto: commons.wikimedia.org/Thomas Wolf
Speicherstadt Hamburg di waktu malam | foto: commons.wikimedia.org/Thomas Wolf
Jika kebetulan sedang berada di kota Hamburg, jalan-jalanlah pada malam hari di sekitar pelabuhan Hamburg. Lampu-lampu yang menerangi Speicherstadt dari berbagai sudut akan menghadirkan suasana yang sangat cantik dan romantis.

Speicherstadt sejak tahun 2015 telah masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Semoga tidak lama lagi pandemi segera berakhir. Acara jalan-jalan mulai hidup kembali. 

Salam wisata.

-------

Hennie Triana Oberst

De, 05.04.2021

Referensi:

Speicherstadt: Radio-TV-ndr.de

Hamburg Tourismus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun