Freie und Hansestadt Hamburg, biasa disebut Hamburg adalah city-state, kota yang merupakan Negara Bagian. Kota Hamburg dengan 1,8 juta penduduk merupakan kota kedua terbesar di Jerman. Â
Musim panas yang lalu, saat diberlakukannya pelonggaran lockdown, kami manfaatkan untuk mengunjungi Hamburg. Sejenak meninggalkan rumah dan pindah beberapa hari menikmati suasana kota lain. Dari rumah kami jarak ke kota pelabuhan ini lebih kurang 700 km.
Saya lupa berapa jam perjalan kami tempuh, karena mampir ke sana sini. Biasanya, jika menggunakan kendaraan pribadi tanpa istirahat (bergantian mengemudi), dapat ditempuh sekitar 8 hingga 9 jam. Dengan catatan tidak ada kemacetan parah di jalan.Â
Karena masa pandemi belum berakhir, banyak tempat umum masih tutup. Protokol kesehatan tetap diberlakukan dengan ketat, serta pembatasan kontak sosial.Â
Tidak jauh dari pelabuhan, terdapat bangunan tinggi dari batu-bata merah yang berdiri bersebelahan. Ini adalah bangunan Kota Pergudangan.
Speicherstadt begitu sebutannya, adalah kompleks gudang yang tersambung dan merupakan yang terbesar di dunia sekitar 26 hektar.Â
Pembangunan gedung ini dimulai pada 1883 di masa kepemimpinan Kaisar Wilhelm II. Seperti umumnya pembangunan proyek besar, selalu ada pihak lain yang harus dikorbankan. Tidak terkecuali pendirian Speicherstadt ini.Â
Namun, tidak hanya para pekerja, pedagang kaya yang tinggal di rumah bergaya barok yang megah juga harus merelakan tempat tinggal mereka demi berdirinya proyek raksasa ini.Â
Sayangnya, kompensasi cuma diberikan kepada sekitar 1.000 pemilik rumah yang terkena penggusuran. Sedangkan para penyewa rumah, mau tak mau harus mencari jalan sendiri. Pindah ke kawasan lain dengan membayar uang sewa yang lebih tinggi, dan harus menempuh perjalanan yang lebih jauh ke tempat kerja.
Fondasi Speicherstadt dibuat dengan teknik khusus. Bangunan ini bertumpu pada sekitar 3,5 juta tumpukan kayu Ek (Eichen) yang ditanam hingga kedalaman 12 meter ke dalam lumpur lunak.Â
Speicherstadt dapat dicapai melalui air (lewat kanal) dan daratan. Di gudang  ini disimpan produk yang memiliki nilai tinggi seperti kopi, teh, rempah-rempah, cokelat, dan karet. Barang-barang dari tongkang diangkut menggunakan teknologi modern, dengan derek hidrolik. Â
Dengan berjalannya waktu, pengiriman barang mengalami kemajuan yang pesat. Banyak perusahaan yang mulai meninggalkan Kota Pergudangan ini.Â
Saat ini Speicherstadt beralih fungsi menjadi kawasan industri. Sebagian besar bangunan digunakan menjadi perkantoran. Tahun 2013 pelabuhan bebas Hamburg dihapuskan.Â
Speicherstadt adalah kompleks bangunan besar pertama di Hamburg yang memiliki penerangan dengan listrik dari luar dan dalam. Energi dipasok oleh mesin uap di rumah ketel yang dibangun pada tahun 1887.Â
Speicherstadt sejak tahun 2015 telah masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
Semoga tidak lama lagi pandemi segera berakhir. Acara jalan-jalan mulai hidup kembali.Â
Salam wisata.
-------
Hennie Triana Oberst
De, 05.04.2021
Referensi:
Speicherstadt: Radio-TV-ndr.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H